Financial Report Capital Market & Investment

Mandiri Sekuritas Catatkan Pendapatan Usaha Rp2,5 Triliun di 2022

PT Mandiri Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha Rp2,5 triliun per Desember 2022 meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,9 triliun. Sementara, laba bersih di tahun 2022 tercatat sebesar Rp381 miliar

“Kami dapat kembali mencatatkan hasil bisnis yang kuat meskipun kondisi pasar tahun 2022 penuh tantangan akibat gejolak ekonomi dan geopolitik yang masih berlangsung, berkat layanan lengkap end to end,” kata Oki Ramadhana, Direktur Utama Mandiri Sekuritas dalam siaran persnya (10/04/2023).

Untuk mencapai hasil bisnis yang kuat, Oki mengatakan, Mandiri Sekuritas akan fokus pada peningkatan layanan nasabah, baik korporasi, institusi, maupun retail dan sinergi dengan Bank Mandiri Group. Pada 2022, Mandiri Sekuritas berhasil menyelesaikan 101 transaksi investment banking, termasuk IPO, rights issue, placement, penerbitan obligasi baik rupiah maupun dolar dan juga liability management. “Beberapa strategic deals BUMN termasuk restrukturisasi Garuda Indonesia berhasil kami rampungkan,” ujarnya.

Mandiri Sekuritas optimistis pertumbuhan pasar modal Indonesia akan kuat di tahun 2023, meski harus tetap waspada dengan gejolak ekonomi global yang mungkin timbul. Perseroan memproyeksikan IHSG dapat mencapai angka 7.510 di akhir tahun 2023 dengan perkiraan pertumbuhan EPS sebesar 17 persen di luar sektor komoditas.

Kondisi ini juga didukung oleh kondisi likuiditas perbankan yang masih besar, struktur neraca perdagangan yang jauh lebih baik, serta masih menariknya IHSG dibandingkan dengan emerging markets lain. “Kami mendorong para nasabah Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia,” ungkap Oki.

Setelah mengawal Goto melakukan IPO di tahun 2022, Mandiri Sekuritas juga telah berhasil mengawal 2 IPO lain yakni, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel (NCKL) di April 2023. Kedua IPO tersebut, Mandiri Sekuritas berhasil mengumpulkan dana segar Rp19 triliun atau US$1,2 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Harold Tjiptadjaja, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas mengatakan pihaknya memberikan layanan end-to-end bagi perusahaan yang ingin melakukan IPO, mulai dari pre-IPO advisory, untuk mengoptimalkan nilai perusahaan, sampai pelaksanaan IPO dan post IPO atau aftermarket.

“Dalam persiapan menuju IPO, perusahaan-perusahaan perlu melakukan berbagai upaya optimalisasi value creation, antara lain dengan melakukan restrukturisasi, dimana dalam tahap ini, Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Advisor yang memberikan advise tentang struktur yang optimal bagi perusahaan terkait,” kata Harold.

Peran tersebut, kata dia, dilanjutkan underwriter yang akan menyiapkan equity story, registrasi dokumen-dokumen, pemilihan waktu IPO, penawaran awal (book building), underwriting, dan pemasaran, sampai pada pencatatan di bursa.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved