Trends

PT SMI Kembali Terbitkan Obligasi III Senilai Rp 2 Triliiun

Direksi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada acara Investor Gathering Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi III.

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023, Edwin Syahruzad, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) pada acara forum Investor Gathering, Senin (10/4), mengungkapkan kinerja perusahaan yang selalu terjaga dengan baik memberikan kesempatan kepada para investor untuk turut berpartisipasi dalam mengakselerasi pembangunan nasional.

“Berdasarkan outstanding obligasi hingga saat ini, PT SMI masuk dalam top 5 corporate bonds issuer di Indonesia. Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada para investor atas capaian kinerja PT SMI hingga saat ini dan ke depan kinerja PT SMI akan dapat terus terjaga”, ujar Edwin Syahruzad.

Darwin Trisna Djajawinata, Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, memberikan highlight atas kinerja perusahaan ini berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022. Dalam paparannya, disampaikan bahwa aset PT SMI telah bertumbuh menjadi sebesar Rp 117,1 triliun, meningkat dari tahun 2021. Adapun total nilai komitmen dan outstanding pembiayaan masing-masing mencapai sebesar Rp 145,1 triliun dan Rp 93,9 triliun, atau bertumbuh 16% dan 17% dari tahun sebelumnya. Rendahnya non-performing loan,yaitu 0,34% (nett), menunjukkan pelaksanaan prinsip pengelolaan risiko yang komprehensif oleh PT SMI sehingga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kualitas aset yang baik.

Berbagai inisiatif strategis seperti pembiayaan perubahan iklim, pembiayaan pemerataan pembangunan dan dukungan terhadap pemindahan Ibu Kota Negara menjadi agenda PT SMI ke depan, dengan dukungan dari Pemerintah.

Darwin menambahkan, dengan produk pembiayaan yang inovatif, unik dan fleksibel, PT SMI akan mengisi kesenjangan pembiayaan infrastruktur dan bertindak sebagai pelengkap produk perbankan. Sejalan dengan diversifikasi sumber pendanaan yang telah dijalankan oleh PT SMI sehingga meminimalisir ketergantungan terhadap APBN, PT SMI juga melakukan optimalisasi kemitraan dengan lembaga keuangan bilateral dan multilateral, yang salah satunya dilakukan melalui platform terintegrasi blended financing yaitu SDG Indonesia One (SIO) dan peran perusahaan sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager, sehingga PT SMI hingga saat ini telah berkolaborasi dengan lebih dari 50 mitra pendanaan bilateral maupun multilateral dari lingkup nasional dan internasional.

Pada PUB Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023 yang merupakan satu kesatuan bagian dari PUB Obligasi Berkelanjutan III yang telah dibentuk sebelumnya dengan total fasilitas Rp 20 triliun, PT SMI membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada potential investors untuk berpartisipasi dalam penerbitan obligasi dengan peringkat idAAA (Triple A) yang dikeluarkan oleh Pefindo dengan target total penerbitan Rp 2 triliun pada tahap III ini.

PT SMI akan menjalankan berbagai inisiatif strategis dalam rangka menjawab tantangan perekonomian nasional yaitu antara lain climate change dan pemerataan pembangunan. Melalui

pembiayaan kepada proyek-proyek adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang juga akan bekerjasama dengan berbagai lembaga nasional dan internasional baik itu dalam kerangka pembiayaan tematik maupun pembiayaan campuran, PT SMI akan terus melakukan inovasi produk, sehingga sumber pendanaan yang ada dapat terutilisasi dengan baik dan produktif.

Kementerian Keuangan juga akan terus mendukung jejak langkah PT SMI dengan salah satunya menguatkan PT SMI untuk menjadi sebuah bank pembangunan nasional dengan penerapan model bisnis yang sesuai dan dukungan terhadap produk-produk yang dikeluarkan. Pemerintah juga tengah mempersiapkan PT SMI untuk memberikan dukungan finansial kepada pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) sehingga nantinya pembiayaan proyek IKN dapat juga melibatkan perbankan. “Saat ini komposisi pembiayaan PT SMI hingga tahun 2022 kepada sektor publik adalah sebesar 37% dan 63% sisanya didominasi oleh pembiayaan kepada korporasi. Dari total komposisi pembiayaan tersebut, 44,6% dijamin oleh Pemerintah Indonesia,” ujar Darwin.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved