Trends

Kiat Kelola THR Agar Keuangan Tetap Sehat Setelah Lebaran

Foto: istimewa/ilustrasi

Membuat ketupat, mudik, dan membeli baju baru sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Oleh karena itu perencanaan keuangan wajib dilakukan oleh para pekerja menjelang mencairnya Tunjangan Hari Raya (THR).

Head of Research and Advisory Bank Commonwealth Thadly Chandra memberi rekomendasi alokasi THR 10-20-60-10, yaitu 10 persen untuk membayar zakat, 20 persen untuk tabungan dan investasi, 40 persen hingga 60 persen untuk kebutuhan hari raya dan membayar utang atau cicilan, dan 10 persen untuk dana darurat.

“Dengan pengelolaan yang baik, manfaat THR dapat dinikmati bukan hanya pada saat Lebaran, tetapi juga dalam jangka waktu yang panjang bahkan setelah selesai perayaan Lebaran,” ujarnya. Thadly merokemendasikan kepada pekerja untuk membuat pos pengeluaran hari raya seperti mudik, belanja kebutuhan pokok, dan memberi amplop untuk keluarga besar. Ini dilakukan agar THR tidak habis begitu saja.

Selain itu, THR juga harus disisihkan untuk tabungan dan investasi dengan alokasi dana 20 persen dari THR. “Untuk membantu nasabah menabung secara teratur dan disiplin untuk meraih mimpi lebih cepat, Commbank Goalsaver di aplikasi Commbank Mobile memiliki fitur antara lain bunga lebih tinggi dari tabungan biasa yaitu 3,5 persen per tahun, bebas atur target dana dan waktu, auto-debet, dana akan dicairkan otomatis setelah goal tercapai, dan tanpa penalti jika dihentikan sewaktu-waktu,” kata dia.

Sementara itu untuk investasi, dia menambahkan, aplikasi Commbank Smartwealth memiliki fitur antara lain 360֯ Portofolio untuk memonitor portofolio investasi secara menyeluruh kapanpun dan di manapun, Smart Advisory untuk mendapatkan informasi pasar dan rekomendasi ahli untuk mengoptimalkan portofolio, AutoInvest, Registrasi SID dan transaksi dengan mudah secara online. Adapun pilihan produk yang bisa dipilih meliputi reksa dana, obligasi negara, dan e-SBN.

Thadly menegaskan instrumen investasi dapat disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing individu. Investor agresif dan memiliki jangka waktu investasi panjang dapat mengoptimalkan pada kelas aset ekuitas seperti reksa dana saham. Sedangkan investor konservatif dapat lebih fokus pada kelas aset pendapatan tetap seperti obligasi atau reksa dana pendapatan tetap.

Namun apabila memiliki hutang, dia menyampaikan sebaiknya dilunasi terlebih dahulu dengan dana THR agar hutang tidak menumpuk dan menambah beban finansial. Terakhir, menyisihkan dana darurat 10 persen. “Berbeda dengan tabungan yang memiliki goal tertentu, dana darurat dapat disimpan untuk keadaan tak terduga seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau kehilangan pekerjaan,” kata Thadly.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved