Trends

Bank Mandiri Optimistis Kredit Tumbuh 12% di Akhir Tahun Ini

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha

Bank Mandiri optimistis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2023 hingga 10%-12%. Corporate Secretary, Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyampaikan pihaknya akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ini terutama didukung oleh sektor-sektor yang menjadi target pertumbuhan sesuai Loan Portofolio Guideline. Salah satunya, sektor pemerintahan, jasa Kesehatan, energi & air, industri manufaktur, serta beberapa sektor unggulan di wilayah.

“Penyaluran kredit Bank Mandiri juga tumbuh merata di seluruh jenis kredit. Salah satunya penyaluran kredit investasi per Februari 2023 yang mencapai Rp 413,91 triliun, tumbuh 12,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, sejalan dengan meningkatnya daya beli masyarakat, laju penyaluran kredit konsumsi Bank Mandiri ikut melaju dengan total mencapai Rp 151,4 triliun di dua bulan pertama 2023. Realisasi tersebut berhasil tumbuh positif sebesar 40,2% dibandingkan posisi bulan Februari 2022.

Emiten berkode saham BMRI ini menilai, peningkatan kredi tersebut tidak terlepas dari fundamental ekonomi yang masih kuat. Salah satu strategi perseroan dalam menunjang pertumbuhan bisnis antara lain dengan tetap fokus pada sektor prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah.

“Salah satu strategi yang dilakukan Bank Mandiri untuk menjaga pertumbuhan tersebut antara lain melalui pengembangan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko,” ujar Rudi.

Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan kondisi likuiditas yang memadai, tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,89% YoY menjadi Rp 1.143,23 triliun secara bank only. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik signifikan mencapai 19,78% menembus Rp 892,69 triliun per Februari 2023.

Rudi menyebutkan, melalui optimalisasi digital dan transformasi bisnis berkelanjutan Bank Mandiri telah berhasil mencetak pertumbuhan penghimpunan dana murah. Hal ini dapat terlihat dari rasio CASA yang telah mencapai 78,08% per Februari 2023 secara bank only.

Sebagai Bank BUMN, Bank Mandiri konsisten mendorong penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Upaya ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memperluas dukungan perbankan bagi pelaku UMKM.

Hasilnya, sampai dengan akhir Februari 2023 realisasi kredit UMKM Bank Mandiri secara bank only telah menembus Rp 115,97 triliun. Meningkat 10% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 105,53 triliun. Dari jumlah tersebut, pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor usaha mikro dengan realisasi menembus Rp 69,68 triliun per Februari 2023. Tumbuh lebih dari 4,6 kali lipat bila dibandingkan posisi Februari 2022.

Rudi mengatakan, untuk mendorong penyaluran UMKM, Bank Mandiri telah memiliki berbagai strategi yang terus diterapkan secara ekspansif selama beberapa waktu terakhir. Strategi tersebut mencakup melalui pemetaan atau segmentasi pasar calon debitur khususnya pelaku UMKM. Termasuk melakukan pemetaan risiko dengan memeriksa profil usaha, kemampuan bisnis, dan kondisi keuangan calon debitur.

“Dalam melakukan pemetaan tersebut, kami juga menerapkan kredit scoring yang mengacu pada risk appetite perseroan Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit yang mungkin timbul di kemudian hari,” terangnya.

Bank Mandiri juga mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha rakyat meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dilakukan agar usaha rakyat dapat memahami pentingnya manajemen keuangan yang baik dan dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved