Property

Aldo Daniel, Kembangkan Synthesis Huis Dengan Filosofi Kura-Kura

Aldo Daniel, Managing Director PT Synthesis Karya Pratama (kanan), dan Willy Kurniawan, General Manager Sales and Marketing Synthesis Huis (kiri) saat meninjau progress pembangunan proyek Synthesis Huis di Cijantung, Jakarta Timur. (Foto: Dok.Berita Satu).

Pembangunan proyek Synthesis Huis fase pertama kini sedang dalam tahap penyelesaian dan berbarengan penyelesian infrastruktur di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Menurut Direktur Pengelola PT Synthesis Karya Pratama, Aldo Daniel, tahun ini merupakan momentum pembuktian Synthesis Huis kepada konsumen dalam hal penyelesaian pembangunan sesuai target yang direncanakan. “Jika pengembangan Synthesis Huis terwujud, tentunya unit yang tersisa akan mudah dijual,” ujar Aldo optimistis.

Mengingat hingga saat pembangunan fase pertama yang berjumlah 100 unit, sudah sekitar 70% terjual. Diakui Aldo saat ini manajemen tengah berfokus pada penyelesaian konstruksi pembangunan tahap awal yang direncanakan serah terima unit akan dilakukan pada bulan Oktober tahun ini. “Tahun ini kami menargetkan sekitar 90% unit terjual dengan marketing sales sekitar Rp 250 miliar-Rp 300 miliar,” katanya.

Sejalan dengan progres pembangunan, Synthesis Huis juga berupaya untuk melengkapi pilihan hunian sesuai kebutuhan. Rencananya tahun ini, akan meluncurkan tipe baru. Selain harganya relatif terjangkau, tipe rumah terbaru yang akan diluncurkan diiharapkan dapat mudah terserap oleh masyarakat. Menurut Aldo, tipe rumah yang ditawarkan dan bakal dibangun di Synthesis Huis yaitu rumah dua lantai dengan luas tanah (LT) 6x10m2 dan 8x10m2 dengan tiga kamar tidur. Hunian yang ditawarkan ini tidak hanya memperhatikan desain, tapi menghadirkan hunian sehat plus dan ramah lingkungan sesuai kebutuhan konsumen.

Meskipun belum ingin menjelaskan secara detil, pihaknya segera memasakan fase kedua merupakan yang kelanjutan dari fase pertama, dimana total unit sekitar 100 unit. Investasi? Diakui Aldo paling tidak untuk membangun 100 unit fase kedua dibutuhkan sekitar Rp 150 miliar atau sekitar setengah dari marketing sales.

Aldo menargetkan unit fase akan mulai dipasarkan bulan depan dan ditargetkan akan serah terima kunci sekitar pertengahan tahun 2025. Selain itu, Synthesis Karya Pratama tahun ini sedang mempersiapkan ground breaking apartemen di kawasan yang sama. Rencana apartemen satu tower memiliki 20 lantai merangkum sekitar 200-300 unit. “Untuk membangun apartemen dibutuhkan investasi sekitar Rp 100 miliar,” kata Aldo.

Dalam dua tahun terakhir Synthesis Karya Pratama telah melakukan beragam strategi, tak hanya memaksimalkan rancangan desain, menata lingkungan hunian senyaman mungkin, termasuk menuangkan konsep yang menarik dan berbeda dengan kawasan residensial di Jakarta.

Pihaknya juga menggandeng salah satu pengelola kawasan kuliner dengan menghadirkan Tengah sebagai destinasi wisata kuliner di Synthesis Huis. Saat ini, Synthesis Huis juga sedang mempersiapkan pengembangan area kuliner tahap dua. Selain menyuguhkan pilihan kuliner lebih lengkap, harapannya masyarakat akan lebih aware terhadap proyek Synthesis Huis.

Selain itu, pihaknya juga telah menggandeng sejumlah perbankan ternama untuk memudahkan pembeli melalui pembiayaan KPR. Bahkan untuk menjaring calon konsumennya, Synthesis Huis bekerja sama dengan para agent property besar di Indonesia.

Diakui Aldo, proyek Synthesis Huis merupakan proyek properti pertama dihandel. Sebagai generasi penerus Synthesis Group, ia berusaha memenuhi komitmen untuk menyelesaikan dan melakukan serah terima unit tepat waktu. “Dalam mengembangkan Synthesis Huis saya menggunakan filosofi kura-kura, pelan tapi pasti. Terbukti unit yang dibangun dan infrastruktur saat ini dalam tahap penyelesaian. Ke depannya tentunya saya akan genjot terus penjualan dan perkembangan proyeknya,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved