Business Research Trends

4 Cara Mewujudkan Pemerataan Digital Bangsa Indonesia

the futuristic digital screen (foto: dok freepik)

Ekonomi digital Indonesia telah menunjukkan kemajuan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, memosisikan negara sebagai pemain digital terkuat di Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$ 360 miliar pada 2030, menyoroti potensi besar pertumbuhan di sektor ini. Namun, untuk mencapai potensi tersebut, harus ada kerangka kerja yang jelas untuk diikuti oleh semua pemangku kepentingan, yang menekankan pentingnya digitalisasi yang merata bagi seluruh bangsa.

Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan sangat penting dalam mencapai Keadilan Digital untuk seluruh rakyat Indonesia. Dalam East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023, empat provinsi dipilih berdasarkan keunikan dan strategi utama mereka dalam menjembatani kesenjangan dalam daya saing digital: Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Jambi. Provinsi-provinsi ini telah menunjukkan pentingnya infrastruktur TIK yang terdistribusi secara merata sebagai landasan untuk memungkinkan ekonomi digital.

Lompatan mengesankan Jawa Tengah (Jateng) di peringkat tahun ini (14 ke 6) telah menarik perhatian banyak orang. Alasan utama pencapaian ini adalah peningkatan utilitas jaringan Telkomsel dari 3G ke 4G/LTE, yang secara drastis meningkatkan kualitas jaringan internet di Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan Jateng antara lain dengan menerapkan layanan publik berbasis digital, mengembangkan infrastruktur TIK, membentuk tim penanganan insiden keamanan siber, dan membentuk unit kerja milenial di setiap kota/kabupaten.

Pada saat yang sama, Bangka Belitung telah melangkah dari peringkat 29 ke peringkat 17, dengan lebih banyak desa yang memiliki sinyal lebih kuat dari sebelumnya. Kemajuan ini karena pembangunan infrastruktur dan penyediaan sumber daya pemerintah daerah untuk UMKM go digital, termasuk bekerja sama dengan JNE untuk membangun pusat logistik untuk mendukung UMKM di pulau itu.

“Di Kalimantan Barat (Kalbar), jumlah orang yang mengakses internet dengan smartphone pada tahun 2022 mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Berkolaborasi dengan mitra UMKM, Pemprov Kalbar memfasilitasi keikutsertaan mereka dalam Platform Digital UMKM, sedangkan Relawan TIK menyelenggarakan acara sosialisasi akses internet. Upaya ini mendorong peringkat provinsi dari 32 ke 20, ” ujar David Fernando Audy, Operating Partner East Ventures.

Menurut David, di Jambi mengalami transformasi dan kemajuan digital yang signifikan dalam sistem pemerintahan dan masyarakat lokalnya, tercermin dari perubahan peringkatnya dari peringkat 30 menjadi peringkat 14. Pemerintah Jambi telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), melakukan program pelatihan TIK, dan mendorong UMKM untuk menggunakan platform digital dan menerapkan pembayaran nontunai.

Dari beberapa provinsi berkinerja tinggi ini ada benang merah yang dapat diikuti provinsi lainnya: Infrastruktur TIK yang terdistribusi secara merata adalah landasan untuk memungkinkan ekonomi digital. Melalui integrasi sistem dan regulasi, pemerintahan digital akan mendorong masyarakat digital yang melek teknologi untuk lebih produktif dan mendorong pertumbuhan bisnis digital. Terakhir, kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan publik, sangat penting dalam mewujudkan digitalisasi yang berkeadilan di Indonesia, yang menghasilkan ekonomi digital yang berkelanjutan.

“Kemajuan yang dicapai sejauh ini patut diapresiasi, kita harus terus berkarya untuk menjaga momentum dan mencapai kesetaraan digital bagi seluruh warga negara Indonesia. EV-DCI 2023 memperluas building blocks dan menemukan empat bidang utama untuk dikerjakan semua pemangku kepentingan: digitalisasi yang adil, memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan kolaborasi, dan menerapkan ESG,” ujar David

Pertama, digitalisasi kota tier 2 dan 3 menjadi prioritas untuk pertumbuhan yang lebih cepat dan merata. Kami melihat buktinya dari kisah pertumbuhan empat provinsi di atas, yang jarang terdengar, yang upaya kumulatifnya berdampak signifikan terhadap daya saing digital Indonesia pada tahun 2022.

Kedua, bisnis digital Indonesia harus memperkuat fundamental model bisnisnya agar tahan terhadap guncangan. Di tengah ketidakpastian global, strategi bisnis yang baik dan kecocokan produk-pasar dapat membantu perusahaan tumbuh terlepas dari segala rintangan.

Ketiga, Indonesia harus meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Terakhir, pembangunan berkelanjutan berdasarkan pendekatan ESG sangat penting karena membantu perusahaan mempertahankan nilai dan menarik investor global.

Kisah transformasi digital Indonesia adalah salah satu kemajuan dan harapan. Dari Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah, kami melihat bahwa building blocks era keemasan digital sudah kokoh berdiri. Namun, perjalanan menuju visi ini masih jauh dari selesai. Pemerataan digital sangat penting bagi ekonomi digital Indonesia untuk mencapai potensinya yang sangat besar. Kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan digitalisasi diterapkan secara merata di seluruh provinsi di Indonesia.

Dalam upaya memperkuat fundamental bisnis, memupuk kolaborasi, dan menerapkan prinsip-prinsip ESG sangat penting untuk menjaga nilai dan menarik investor global. Dengan bekerja sama menuju digitalisasi yang berkeadilan, Indonesia dapat mencapai tujuannya menuju era emas digital, memastikan masa depan yang sejahtera bagi seluruh warganya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved