Technology Trends

Peluang dan Tantangan Digitalisasi Pasar Tradisional di Indonesia

Tim Riset Titipku saat memaparkan hasil riset digitalisasi pasar tradisional di Indonesia. (Dok. Titipku)

Kementerian Perdagangan menargetkan program digitalisasi 1 juta UMKM di 1.000 pasar rakyat di Indonesia. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa digitalisasi dilakukan guna menggandakan pendapatan dan omzet UMKM hingga puluhan kali lipat.

Sebagai perusahaan yang fokus pada digitalisasi pasar, Titipku sepakat dengan gerakan ini. Pasalnya, dari hasil riset yang Tim Riset Titipku susun, digitalisasi di pasar memang berdampak baik bagi para pedagang, pelanggan, kurir, hingga perekonomian Indonesia secara umum.

Sejak 2022, Tim Riset Titipku mengembangkan sebuah riset bertajuk “Digitizing Traditional Market in Indonesia”. Riset ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan seputar digitalisasi pasar tradisional, mulai dari kesiapan pasar dalam menerima teknologi digital, masalah yang dialami pasar, peran digitalisasi terhadap ketahanan UMKM, dan pasar dalam menghadapi ancaman resesi.

Tim Riset Titipku memaparkan kondisi pasar tradisional sebenarnya. Dalam paparannya, Tim Riset Titipku Andre mengatakan masalah pasar tradisional adalah suplain chain yang kurang mulai dari petani hingga tengkulak. Lalu kondisi pasar yang kurang layak, sehingga konsumen kurang nyaman dan bantuan modal bagi pedagang yang menjadi masalah.

Dengan adanya ekosistem digital, masalah tersebut bisa diatasi. Digitalisasi pasar menjadi penting karena bisa mengatasi harga produk yang tidak stabil, dapat menawarkan pengalaman konsumen berbelanja yang baru, seperti menjadi lebih praktis dan nyaman. Kemudian dapat membantu ekspansi dan meperluas area jualan.

“Lalu bisa membantu pedagang mendapatkan modal. Karena dalam transaksi online itu ada historinya, sehingga ada pengarsipan dokumen-dokumen jual beli yang bisa dijadikan dokumen untuk mendapatkan modal ke perbankan atau jasa bantuan modal,” kata Andre.

Melalui Aplikasi Belanja Titipku, pedagang jadi punya ruang luas untuk berdagang tanpa terbatas jarak. Sementara, melalui Aplikasi Titipku Lapak, pedagang bisa mengatur lapaknya sendiri. Tiap transaksi digital dan uang yang masuk juga tercatat riwayatnya sehingga bisa dijadikan dokumentasi untuk mencari modal usaha.

Dijelaskan juga perkiraan nilai ekonomi yang dihasilkan dari digitalisasi UMKM dan pasar sehingga bisa membuat pelaku UMKM dan pedagang pasar tahan akan resesi yang mungkin terjadi di 2023. Menurut perkiraan, pertumbuhan ekonomi digital pada 2025 di Indonesia ada di angka USD124 miliar jika memanfaatkan digitalisasi UMKM. Potensi pertumbuhan inilah yang menjadi alasan mengapa digitalisasi UMKM masuk dalam strategi Pemerintah Indonesia dalam menghadapi resesi.

Menurut CEO Titipku, Henri Suhardja, peningkatan bisa terjadi karena digitalisasi memungkinkan pelaku UMKM dan pedagang pasar mendapat pelanggan dari jarak yang lebih jauh dari pasar. Di mana konsumen tersebut selama ini sulit untuk belanja langsung ke pasar.

“Dengan UMKM masuk ke online atau marketplace, UMKM bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke pasar baru. Artinya UMKM akan dikenal lebih luas dan mendapatkan kesempatan dikenal oleh calon customer yang baru, yang berpotensi menjadi pelanggan. Dengan demikian, UMKM tidak hanya bergantung ke pelanggan lama saja, tapi punya pelanggan baru,” kata Henri.

Tim Riset Titipku memaparkan temuan seputar persepsi pelanggan dan pedagang pasar soal digitalisasi pasar. Data yang digunakan merupakan data primer hasil dari wawancara ke pedagang dan survei ke pelanggan. Secara umum, hasil survei menunjukkan bahwa digitalisasi pasar mempermudah proses belanja dan mencari produk.

“Pelanggan juga menilai belanja daring terpercaya karena ada layanan dari customer service yang siap membantu. Oleh sebab itu, para pelanggan merasa belanja daring menjadi kebiasaan baru yang mungkin tetap dilakukan bahkan ketika COVID-19 sudah mereda,” ucap Andre dalam penjelasannya.

Tim Riset Titipku memberi kesimpulan atas hasil riset dan saran terkait tindak lanjut dari hasil riset. Secara umum, Titipku mendukung gerakan pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM dan pedagang pasar, dan proses ini harus dilakukan sesegera mungkin. Tujuannya, agar omzet pedagang meningkat dan mereka bisa siap menghadapi resesi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved