Marketing

Sinar Sang Ratu Siniar

Sinar Sang Ratu Siniar

Topik bahasan serta kemampuannya menciptakan rasa nyaman telah membuat orang-orang top bersedia ngobrol dengannya. Spotify pun kesengsem mengikat kontrak dengan nilai besar. Perkenalkan sang ratu siniar: Alex Cooper.

Jagat podcast (siniar) punya bintang baru. Namanya: Alexandra Cooper. Perempuan yang biasa disapa Alex Cooper ini adalah seorang pembawa acara, atau biasa disebut podcaster, dalam siniar miliknya, Call Her Daddy di Spotify.

Alex menjadi bintang setelah belum lama ini menandatangani kesepakatan dengan Spotify dengan nilai sponsor yang aduhai, mencapai US$ 60 juta. Nilai ini menjadikan Alex salah satu podcaster termahal. Dia bergabung dengan pembawa acara Spotify populer lainnya, seperti Joe Rogan, Dax Shephard, Barack Obama, dan Pangeran Harry-Meghan Markle. Nilai kontraknya bahkan menjadi nomor dua, berada di bawah Joe Rogan, senilai US$ 200 juta, tapi di atas Harry-Meghan (US$ 15 juta).

Perjalanan mendapat kepercayaan Spotify hingga mengantongi kontrak sebesar itu jelas sangat sensasional. Call Her Daddy dimulai tahun 2018, dibesut Alex bersama rekannya, Sofia Franklyn. Desain awal siniar ini adalah wadah untuk obrolan kehidupan kencan para remaja-dewasa yang baru saja lulus dari perguruan tinggi di New York. Saat meluncur, positioning siniar ini adalah “woman’s locker-room conversation”. Obrolannya menyerempet-nyerempet tentang kehidupan cinta dan seks.

New York memang menjadi tempat tinggal Alex. Setelah lulus sarjana film dan televisi dari Boston University, kelahiran 21 Agustus 1994 di Newton, Pennsylvania ini pindah ke kota besar tersebut untuk mencari rezeki. Dia mengambil pekerjaan yang tidak disenanginya: menjual iklan untuk majalah.

Lantaran tak menyukai apa yang dikerjakannya, Alex pun pamit mundur. Bersama Sofia, mereka merilis Call Her Daddy. “Intensi (kami) adalah merilis format yang membuat para pendengar menyimak para gadis ngobrol bareng tentang topik yang seharusnya, bukan sesuatu yang tabu,” kata Alex. Maksudnya, tentu saja tentang kehidupan percintaan mereka, termasuk juga kehidupan seks bersama pasangannya.

Positioning dan konten yang diangkat rupanya berhasil. Dalam waktu dua bulan, Call Her Daddy mampu mencapai dua juta pendengar. Bahkan, sebelum tahun berganti, Alex dan Sofia menandatangani kontrak tiga tahun dengan perusahaan media digital, Barstool Sports.

Kesepakatan dengan Barstool membuat pamor siniar ini makin moncer. Namun, di tengah kesuksesan yang mulai direguk, duet Alex dan Sofia retak. Mei 2020, mereka pun berpisah karena sudah tidak sejalan. Sofia memutuskan keluar, meninggalkan Alex menjadi satu-satunya host siniar Call Her Daddy. Sementara Sonia membuat siniarnya sendiri, Sofia with an F.

Berjalan sendirian tak membuat Alex redup, justru kian bersinar. Seiring berjalannya waktu, dan kemudian dengan datangnya pandemi, Call Her Daddy pun dikembangkannya dengan jalur yang sedikit berbeda. Obrolannya tak melulu tentang sex and relationship, melainkan meluas menjadi lebih dewasa, seperti mencakup masalah kesehatan mental, atau yang sering disebut sebagai terapi.

“Saya pikir, selama pandemi, yang paling saya fokuskan adalah tentang terapi (kesehatan mental) dan saya pikir saya sangat bersemangat untuk membahas tentang itu,” kata Alex.

Sebelumnya, Call Her Daddy pernah dikritik karena saran kencannya, yang dituding lebih berfokus pada cara menyenangkan kaum pria. Alex mengatakan, sebagai seorang podcaster dia memang membuat kesalahan pada saat itu dengan saran yang diberikannya. Namun, dia juga menyatakan bahwa pembahasan siniarnya berubah, sekaligus mencerminkan hidupnya sekarang, yang sudah lebih dewasa.

“Orang bilang kangen Call Her Daddy yang lama. Tapi itu sudah sekarat,” ujar Alex blakblakan. Menurutnya, pembicaraan tentang seks agak sedikit membosankan. Dia ingin lebih terstimulasi dengan konten yang kini diangkatnya, yang topiknya sudah lebih luas.

“Pada awal Call Her Daddy,” dia menambahkan, “saya merasa pembicaraan dalam sejumlah episode dikalkulasi sebagai segmen yang sangat spesifik tentang seks. Ternyata, saya merasa menjadi tidak autentik. Maka, selama pandemi, saya pun berpikir tentang terapi (kesehatan mental), dan saya merasa begitu passionate tentang hal ini.”

Kembali, pilihan content strategy semacam itu ternyata tepat. Alih-alih ditinggalkan penggemarnya, pamor Call Her Daddy justru makin mencorong. Alex sukses menarik orang-orang ternama untuk datang dan ngobrol-ngobrol. Setelah penampilan Miley Cyrus, selebritas pertama yang tampil di siniarnya, Alex berhasil mengundang sejumlah tamu top seperti Demi Lovato, Spencer Pratt, Jamie Lynn Spears, Keke Palmer, serta Emily Ratajkowski.

Sungguh tidak mudah menjadi podcaster yang datang dari orang biasa ―dibandingkan Obama, Harry-Meghan, dan Joe Rogan yang telah ngetop sebelumnya― tapi mampu mengundang para selebritas untuk datang dan ngobrol. Namun, di situlah hebatnya Alex.

Alex & Sofia Franklyn (University Girl)

Bagi para pendengarnya, yang kebanyakan berusia 18-26 tahun, wanita cantik ini dipandang memancarkan energi positif seorang kakak bagi adik-adiknya. Selain menyapa serta membangun hubungan lewat rekaman audio, dia juga sering membalas direct message lewat Instagram kepada 2,2 juta pengikutnya, yang menyebut diri mereka sebagai Daddy Gang.

Namun, kehebatan utamanya adalah bagaimana membuat para tamunya merasa nyaman untuk ngobrol bareng, mencurahkan isi hatinya. Alex memang membuat suasana senyaman mungkin, dengan dua sofa saling berhadapan yang memungkinkan kaki bersilangan, bahkan mengangkat kaki ke atas sofa, untuk kemudian ditekan ke dada. Jadi, ini memang semacam sesi terapi untuk ngobrol panjang.

“Melalui interview yang saya buat, para selebritas ini bisa bicara lepas karena mereka merasa berada di tempat yang aman. Itulah rahasia Call Her Daddy: aspek manusia di balik produksi. Saya tidak mencoba untuk mengeksploitasi orang,” katanya.

Makin ke sini, kian banyak tokoh yang bersedia bicara di tempat Alex. Salah satunya, Anna Delvey atau Anna Sorokin, sosok yang kisah hidupnya sebagai selebritas penipu menjadi bahan untuk adaptasi film Inventing Anna di Netflix. Untuk membagikan cerita hidupnya, Anna sebenarnya selektif melakukan wawancara. Namun, yang didatanginya justru Call Her Daddy.

Dengan gayanya yang nyantai, Alex pun mengorek perasaan Anna. Sepanjang episode, Anna pun terdengar berayun-ayun antara mengakui tanggung jawab kriminalnya dan menyangkal melakukan kesalahan sama sekali. Saat Alex bertanya apakah dia menganggap dirinya penipu, Anna dengan tegas menjawab, “Sama sekali tidak.”

Tokoh top lainnya yang datang adalah Hailey Baldwin, yang akhirnya buka suara usai bertahun-tahun di-bully masyarakat karena dianggap merebut Justin Bieber dari dekapan Selena Gomez. Seperti diketahui, sebelum menikah dengan Hailey, Justin menjalin hubungan cinta dengan Selena, 2011-2018. Pada 30 September 2018, Justin memutuskan menikahi Hailey. Melalui Call Her Daddy, Hailey pun mengungkapkan isi hatinya setelah menikah dengan Justin.

Kepiawaian inilah yang membuat Spotify terpincut. Mereka melihat potensi Alex untuk menghadirkan pembicaraan yang disebut “explosive conversation” dengan pelaku pop culture, terutama para selebritas. Langkah Spotify sendiri lewat jalinan kesepakatan dengan Alex disebut-sebut menjadi bagian dari strategi untuk merekrut nama-nama besar, termasuk Obama dan Pangeran Harry-Meghan Markle.

Terlepas dari strategi Spotify, apa yang dilakukan Alex hanya dalam kurun empat tahun mengundang banyak tepuk tangan. Bahkan, ada yang menjulukinya “Oprah-nya dunia siniar”.

Melihat kesuksesannya, tak sedikit yang kemudian bertanya seputar resep suksesnya. Tahu apa jawaban Alex?

“Jika ada yang datang kepadaku dan mengatakan ‘Oh, saya hanya ingin memulai podcast’, saya akan memberi mereka saran bahwa pada dasarnya mereka tidak hanya harus memiliki rencana bisnis, tetapi juga rencana kreatif,” katanya.

Dia juga menepis bahwa kesuksesan bisa diraih dengan gampang di dunia siniar. “Ada asumsi bahwa membuat podcast itu mudah. Tapi, ada banyak pekerjaan yang mesti dilakukan. Setiap Minggu saya bekerja. Saya bekerja selama tujuh hari dalam seminggu. Tapi saya menyukainya. Saya tak mau melakukan hal lain,” ungkapnya.

Dengan kesepakatan bersama Spotify, jelas Alex tak mau melakukan hal lain. Selain uang besar yang dikantonginya ―pemasukan tahunan US$ 20 juta― Call Her Daddy sendiri juga punya jutaan pendengar. Siniar ini menjadi podcast Spotify paling populer di tahun 2021, berada di posisi ke-2 tahun 2021 (di bawah Joe Rogan Experience), tapi nomor wahid sebagai siniar yang diasuh seorang perempuan.

Dan, menurut Nielsen, pendengar Call Her Daddy bisa mencapai 5 juta orang setiap episodenya. Mereka semua tentu menantikan obrolan yang cerdas serta menarik dari Alex dan para tamunya. (*)

Teguh S. Pambudi

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved