Trends Economic Issues

Indonesia Ekspor 30.000 Metrik Baja Canai Panas ke Italia

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah melepas ekspor baja canai panas (hot rolled coil/HRC) produksi PT Krakatau Steel (Persero) ke Italia dengan volume 30 ribu metrik ton di Dermaga Krakatau Bandar Samudera (Krakatau International Port), Cilegon, Banten. Hal ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia di sektor baja global.

“Kali ini, saya melepas ekspor produk HRC Krakatau Steel ke Italia. Secara bertahap, ekspor Indonesia berubah komposisinya. Hasil baja sudah mencapai peringkat 3 ekspor unggulan Indonesia setelah batu bara dan minyak sawit. Pelaku industri baja adalah pahlawannya,” kata Mendag.

Mendag menjelaskan, dari sisi struktur produk ekspor Indonesia sepanjang tahun 2022, ekspor besi baja berkontribusi sebesar US$ 27,82 miliar atau menjadi penyumbang ekspor ke-3 terbesar dengan pangsa 9,5 persen dari total ekspor 2022, termasuk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Dia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelaku industri menerapkan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah dan mampu bersaing di pasar global. Menurutnya, upaya hilirisasi di sektor besi dan baja telah sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia negara maju tahun 2045.

“Oleh karena itu, upaya-upaya hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah perlu menjadi prioritas pemerintah. Untuk menjadi negara maju, tidak ada pilihan. Produk-produk kita harus menyerbu pasar dunia, sekarang giliran kita,” ujarnya. Selain itu, dia menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku industri, terutama produsen baja, karena telah bekerja keras menjalankan hilirisasi besi dan baja.

Purwono Widodo, Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan, pengiriman ekspor ke Italia hari ini menambah kontribusi Krakatau Steel terhadap devisa negara sebesar Rp315 miliar atau setara dengan US$ 21,15 juta.

“Dengan adanya penambahan kapasitas sehingga total produksi mencapai sebesar 5,60 juta ton per tahun, kami terus membuka peluang untuk kebutuhan domestik maupun sebesar 30 persen untuk pasar ekspor, terutama wilayah Eropa yang memang kualitas produk baja Krakatau Steel sudah diakui di sana,” tegas Purwono dikutip dalam keterangan tertulis (28/04/2023).

Indonesia saat ini masuk dalam lima besar eksportir besi dan baja terbesar di dunia. Dalam lima tahun, Indonesia berhasil melompat ke posisi ke-5 pada 2022 dari posisi ke-18 pada 2018. Pada 2022, ekspor besi dan baja Indonesia mencapai US$ 27,82 miliar dengan tren pertumbuhan sebesar 52,08 persen.

Sementara itu, pertumbuhan industri besi baja Indonesia berkembang sangat pesat selama lima tahun terakhir (2018–2022). Hal ini terlihat dari angka ekspor pada 2022 sebesar US$ 27,82 miliar dari sebelumnya sebesar US$ 5,60 miliar pada 2018. Terdapat kenaikan 476 persen selama periode lima tahun.

Kemendag terus mengupayakan pembukaan pasar baru ke pasar-pasar nontradisional. Selain itu, Kemendag terus berupaya membuka akses pasar melalui kesepakatan dagang baik melalui persetujuan perdagangan bebas (FTA), preferential trade agreement, atau persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang.

Editor: Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved