Laba bersih Bursa Efek Indonesia (BEI) per semester I 2012 ini anjlok 38,68% menjadi Rp 95, 913 miliar dari Rp 156,65 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan BEI yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (30/8), penurunan juga terlihat pada pos pendapatan menjadi Rp386,28 miliar, turun dari Rp 398,35 miliar di tahun sebelumnya.

Jumlah pendapatan itu tercatat turun setelah jumlah pendapatan usaha BEI juga turun dari Rp 370,87 miliar menjadi Rp 354,13 miliar. Kontribusi pendapatan didorong dari jasa transaksi efek, jasa kliring, jasa pencatatan, dan jasa informasi dan fasilitas lainnya, masing-masing turun menjadi Rp 203,97 miliar, Rp 100,92 miliar, Rp 32,92 miliar dan Rp 16,32 miliar.

Menurunnya laba dan pendapatan BEI itu dipicu dari naiknya jumlah beban usaha yang mencapai Rp 284,58 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 218,12 miliar. Beban usaha terdiri dari gaji dan tunjangan, penyusutan, pengembangan perdagangan, beban administrasi, sewa, perbaikan dan pemeliharaan, transportasi dan telekomunikasi, konsultan, dan lain-lain. Beban yang meningkat cukup signifikan yakni gaji dan tunjangan yang mencapai Rp 159,25 miliar dari sebelumnya Rp 123,78 miliar.

Tercatat, aset BEI periode semester I 2012 senilai Rp 4,99 triliun dibanding pencapaian sebelumnya pada periode saham tahun lalu sebesar Rp 3,67 triliun.

Sementara itu, PT Kliring Penjaminan Efek indonesia (KPEI) juga mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 35,61% pada semester I 2012 menjadi Rp 28,36 miliar dari Rp 44,05 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Dipaparkan, penurunan juga terlihat di pos pendapatan menjadi Rp101,05 miliar dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya mencapai Rp 107,97 miliar. Menurunnya laba dan pendapatan BEI itu juga dipicu dari naiknya jumlah beban usaha yang mencapai Rp 75,36 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 57,03 miliar.

Sedangkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan kenaikan laba 11,63% menjadi Rp 77,19 miliar dibanding sebelumnya senilai Rp76,31 miliar. Sementara, jumlah pendapatan tercatat naik menjadi Rp 145,99 miliar dari Rp 135,65 miliar. Sementara, beban usaha juga meningkat mencapai Rp 50,34 miliar dibanding sebelumnya senilai Rp 41,16 miliar. (EVA)