Penanaman pohon merupakan salah satu cara untuk mengatasi perubahan iklim yang disebabkan gas rumah kaca. Badan Meteorologi Dunia telah mengingatkan tahun 2022 menjadi tahun terpanas secara global. Mirisnya, selama 8 tahun terakhir atau tahun 2015-2022 menjadi rekor suhu Bumi terpanas sepanjang sejarah.

Melihat peningkatan suhu Bumi yang semakin tinggi, Pertamina Foundation mengajak masyarakat menjadi bagian dari program #TemanBumi dengan menanam 1000 pohon melalui donasi lewat Kitabisa.com. Dengan donasi Rp50.000, masyarakat bisa menanam satu pohon di area prioritas sekaligus memastikan keberlangsungan hidup pohon tersebut selama satu tahun.

Masyarakat juga akan mendapat sertifikat adopsi pohon yang berlaku selama 1 tahun. “Donasi akan digunakan untuk pengadaan bibit pohon dan pemeliharaan pohon selama satu tahun yang nantinya mampu memberdayakan masyarakat lokal dan jadi tempat penelitian terkait serapan karbon,” kata Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari dalam keterangan resminya di Jakarta, pekan ini.

Program tersebut, menurutnya, telah menjadi program ikonik Pertamina Foundation yakni, Blue Carbon Initiatives. Ada empat jenis pohon yang ditanam pada program tersebut antara lain trembesi, kepuh, malapari, dan mangrove. Trembesi menjadi pohon penyerap karbon terbesar karena satu batang dewasa mampu menyerap 28 ton CO2 per tahun.

Sedangkan kepuh tidak hanya mampu menyerap karbon tetapi bijinya mampu menjadi bahan bakar biodiesel dan daunnya bisa dijadikan obat-obatan. Sama seperti kepuh, malapari sebagai tanaman pesisir juga menghasilkan biodiesel lewat bijinya.

Terakhir, pohon mangrove merupakan tanaman pesisir yang kaya manfaat. Selain sebagai penahan abrasi, satu hektar mangrove dapat menyerap 200 ton CO2 per tahun dan dapat digunakan masyarakat untuk menjadi beragam produk olahan.

“Senang sekali rasanya Kitabisa.com dapat menjadi bagian dari aksi baik #TemanBumi yang diinisiasi oleh Pertamina ini. Bayangkan jika satu pohon saja ditanam oleh setiap orang, pasti akan memberikan dampak baik bagi bumi dan generasi mendatang,” kata CEO & Co-founder Kitabisa.com Alfatih Timur.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id