Economic Issues

Ekonomi ASEAN Tetap Kuat, Tapi Waspadai Gejolak Perbankan AS dan Eropa

Ekonomi ASEAN Tetap Kuat, Tapi Waspadai Gejolak Perbankan AS dan Eropa

Para menteri keuangan negara-negara ASEAN+3 berkumpul di kota Incheon, Korea Selatan untuk menggelar pertemuan tahunan. Mereka mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ASEAN tetap kuat, meski harus mewaspadai limpahan gejolak sektor perbankan AS dan Eropa baru-baru ini.

Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral berpose pada sesi foto pertemuan pejabat keuangan ASEAN+3 ke-26 di Incheon, Korea Selatan, Selasa 2 Mei 2023.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada hari Selasa (2/5) bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN (Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara) tetap kuat dan terus menjadi komponen penting pertumbuhan ekonomi dunia.

Dalam pidato pembukannya sebagai salah satu ketua Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3, Sri Mulyani menambahkan, “Tapi kita harus tetap waspada terhadap pengaruhnya, terutama tekanan inflasi, kerawanan energi dan pangan, serta perpecahan geopolitik.”

Para pemimpin keuangan Asia kembali menegaskan pada Selasa akan perlunya kewaspadaan menghadapi potensi limpahan gejolak sektor perbankan AS dan Eropa baru-baru ini ke wilayah itu.

Dalam konferensi pers usai melangsungkan pertemuan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, “Pertemuan ini juga akan membuat (kita) waspada terhadap risiko yang mungkin terjadi ke depan, termasuk risiko dari masalah keuangan non-perbankan. Namun secara keseluruhan, pertemuan ini menyepakati koalisi kawasan, stabilitas sistem keuangan dengan ketahanan baru-baru ini terhadap kondisi-kondisi pengetatan di tingkat global.”

Warjiyo juga mengatakan, otoritas moneter perlu mempertimbangkan dampak terhadap stabilitas keuangan dalam merumuskan kebijakan moneter untuk stabilitas harga.

Meski demikian, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan bahwa risiko penurunan ekonomi Asia lebih kecil daripada wilayah lain di dunia, sebagian karena ketahanan kawasan terhadap kesulitan sektor perbankan di AS dan Eropa.

“Di bank-bank Asia, modal yang ada mencukupi dan terdapat paparan yang rendah terhadap masalah keuangan Amerika dan Eropa, sehingga risiko penurunan juga terbatas dibandingkan kawasan lain,” ujarnya.

Para pembuat kebijakan Asia, yang berkumpul dalam pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) pekan ini di kota Incheon, Korea Selatan, membahas tantangan ekonomi regional dan cara untuk memperkuat penyangga terhadap berbagai guncangan.

Kelompok ASEAN+3 sendiri terdiri dari 10 negara anggota ASEAN beserta Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan. [rd/jm]


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved