Management Trends

Majukan Wirausaha Perempuan Lewat Anjani 2023

Berdasarkan catatan World Bank, sebanyak 30% kewirausahaan dimiliki oleh perempuan. Di Indonesia, perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun identik dengan perempuan. Hal ini disebabkan karena peranan dan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional yang mencapai 61%, dimana 99% dari 64,2 juta UMKM merupakan level mikro dan 57%-nya dikelola oleh perempuan (Kemenkeu RI, 2021).

Namun, masih terdapat berbagai tantangan bagi perempuan untuk mengembangkan usahanya. Beberapa di antaranya adalah bias serta terbatasnya kemampuan dan akses wirausaha perempuan terhadap pasar yang lebih luas, yang ke depannya dapat memengaruhi keberlangsungan usaha mereka apabila tidak segera diatasi.

Salah satu cara untuk melawan bias dan memperluas akses mereka terhadap rantai pasokan yang lebih besar adalah mendorong keragaman pemasok, yang mana perusahaan sebagai pihak pembeli dapat secara aktif melibatkan lebih banyak usaha milik perempuan masuk ke dalam rantai pasokan mereka.

Keragaman pemasok mengacu pada penggunaan secara proaktif bisnis milik kelompok yang masih belum terwakili secara ekonomi seperti perempuan, sebagai pemasok ke dalam rantai pasokan organisasi. Bagi Procter & Gamble (P&G), keragaman pemasok telah menjadi strategi bisnis selama lebih dari 40 tahun.

Untuk itu, P&G Indonesia kembali berkolaborasi dengan WEConnect International dalam menyelenggarakan program Anjani 2023 – Gerakan Maju Wanita Indonesia. Program ini berlangsung pada 8 – 18 Mei sebagai komitmem dalam mendukung agenda pemberdayaan perempuan dengan membekali para wirausaha perempuan dengan kemampuan serta akses yang mereka butuhkan, sehingga terhubung dengan pasar yang lebih luas.

Pada kesempatan yang sama, perusahaan FMCG multinasional itu juga menekankan kembali komitmennya dalam mendorong keragaman pemasok (supplier diversity) agar semakin banyak wirausaha perempuan yang tergabung ke dalam ekosistem mitra bisnis dan rantai pasokan P&G Indonesia.

Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia menyampaikan, “Di P&G, Kesetaraan dan Inklusi adalah bagian fundamental dari identitas perusahaan. Kami meyakini bahwa akses dan kesempatan yang sama untuk berkembang dan sukses tersedia bagi semua orang, khususnya bagi para komunitas di mana bisnis kami beroperasi.”

Saranathan optimistis dengan menyelenggarakan acara tersebut merupakan bentuk misi P&G sebagai Force for Growth and Force for Good yang konsisten dalam bergerak dan tumbuh bersama para pelaku usaha perempuan Indonesia, serta membekali mereka dengan kemampuan dan akses yang mereka butuhkan untuk terhubung dengan rantai pasokan yang lebih besar, sehingga mereka pun dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya.

Tidak hanya lewat Anjani, P&G terus mengembangkan basis keragaman pemasok melalui kerja sama langsung dengan bisnis bersertifikat yang dimiliki oleh pelaku usaha perempuan Indonesia. Anjani yang juga dikenal dengan Women Entrepreneurs Academy (WAE) di negara lain tempat P&G beroperasi, pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2020 sebagai wadah bagi pengusaha perempuan untuk membantu menghilangkan batasan-batasan wirausaha perempuan dan mengisi gap kapasitas/kemampuan yang mereka butuhkan, seperti strategi pertumbuhan bisnis, pengembangan merek, kepemimpinan, sumber daya manusia, dan kemampuan lainnya. Secara global, program tersebut berjalan di 15 negara (termasuk Indonesia, India, Jepang, dan lainnya) ltelah memberdayakan lebih dari 500 wirausaha perempuan.

Sejak tahun 2020 hingga 2023, terdapat 67 usaha yang dimiliki perempuan (Women-Owned Business/WOB) dan usaha yang dipimpin oleh perempuan (Woman-Led Business/WLB) yang tergabung dalam jejaring Anjani.

Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia menyampaikan dukungannya terhadap program Anjani. “Program ini membantu memberikan peluang baru bagi wirausaha perempuan untuk mengembangkan bisnisnya, didukung oleh komitmen keragaman pemasok. Semoga program ini ke depannya dapat menghasilkan dampak yang lebih besar dan dapat membantu menggerakkan roda perkembangan ekonomi perempuan di Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan lain dalam memberdayakan wirausaha perempuan,” jelasnya.

Mrinalini Venkatachalam, Regional Director Southeast Asia and Oceania WEConnectInternational mengatakan, pihaknya telah bermitra bersama P&G baik secara global dan nasional sejak tahun 2020, dengan visi dan nilai yang selaras untuk mengakselerasi usaha milik perempuan lewat pemberdayaan dan keragaman pemasok di Indonesia.

Editor: Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved