Marketing Trends

Madu Exofem Berikan Solusi untuk Wanita yang Nyeri Menstruasi

Hampir semua wanita pasti mengalami nyeri saat menstruasi, sehingga sebagian wanita tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Kondisi seperti ini disebut dismenore. Namun perlu diwaspadai apabila sakit yang muncul tidak tertahankan dan tidak kunjung hilang, bisa jadi kondisi tersebut menandakan adanya penyakit atau gangguan tertentu.

Penyakit ini membutuhkan pengobatan baik herbal maupun medis. Saat ini sudah banyak ramuan herbal yang dipasarkan di pasaran baik di toko herbal ataupun di apotik salah satunya adalah Madu Exofem, obat herbal yang memiliki kandungan ekstrak Quercus infectoria (manjakani), Parameriae Cortex (kulit kayu rapet), buah pinang, Piperis betle Folium (daun sirih), mel depuratum (madu) sebagai zat aktifnya. Madu Exofem secara tradisional dapat membantu menjaga kesehatan organ kewanitaan, membantu meringankan nyeri haid.

“Madu Exofem diproduksi oleh CV Elanazma Prima dan diracik oleh pakar herbal berpengalaman dengan ramuan dan takaran yang sesuai sehingga khasiatnya bisa cepat dirasakan oleh orang yang mengonsumsinya,” jelas Yasril, Brand Owner Madu Exofem dalam siaran pers di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, sangat dianjurkan bagi para wanita yang ingin merawat dan juga terus menjaga kesehatan organ intimnya dengan mengkonsumsi madu exofem 3 kali sehari satu sendok sebelum makan.

Madu exofem juga sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga aman untuk di konsumsi dan halal.

Kini, madu Exofem sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia di toko-toko herbal dan apotek seperti Apotek Century. Bahkan karena khasiatnya, madu ini sudah dikirim keseluruh pelosok Nusantara.

Yasril menjelaskan, ketika menstruasi, dinding rahim akan meluruh dan berkontraksi lebih kencang untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Keluarnya sel telur dan jaringan dinding rahim inilah yang tampak menyerupai darah haid. Kontraksi ini dapat menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutus suplai darah dan oksigen ke rahim. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri, seperti prostaglandin.

Prostaglandin dapat membuat otot rahim berkontraksi semakin kencang, sehingga menimbulkan nyeri haid. Zat ini juga dapat menimbulkan beberapa keluhan lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, dan sakit kepala. Setelah menstruasi selesai, jumlah prostaglandin akan berkurang, sehingga nyeri haid dan gejala lainnya pun bisa mereda dengan sendirinya.

Kondisi nyeri saat haid seperti di atas masuk kategori dismenore primer, namun ada kondisi nyeri yang diakibatkan oleh penyakit tertentu yaitu dismenore sekunder. Jika wanita merasakan salah satu atau beberapa tanda gejala yang kemungkinan mengarah ke salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita tersebut. Hal yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter. Sehingga ditangani lebih baik apabila kita mengantisipasi penyakit ini dengan merawat organ intim secara teratur dan menjaga kebersihan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved