Adira Finance, yang selama ini telah dikenal menjadi lembaga pembiayaan untuk kendaraan berbahan bakar BBM, rupanya mulai melirik kendaraan bermotor listrik. Perusahaan jasa keuangan tersebut, melihat trend perkembangan moda transportasi ke depan yang mengarah ke energi ramah lingkungan.

Adira Finance melihat potensi market yang sangat bagus dari kendaraan listrik. Hal ini karena didukung dengan berbagai kebijakan pemerintah lewat pemberian subsidi dan pembangunan infrastruktur pendukung. “Sebenarnya masyarakat juga sudah mulai tertarik, tapi mereka masih ragu karena itulah perlu edukasi,” kata Arif Budiyanto, kepala wilayah Adira Jateng DIY.

Menurut Arif Budiyanto sebagai pengelola lembaga pembiayaan, pihaknya harus siap mendukung kebijakan pemerintah untuk pengembangan kendaraan listrik. Salah satu dukungan tersebut tentu saja siap melayani pembiayaan. “Kami sudah siapkan skema pembiayaan baik lewat syariah maupun konvensional,”jelas Arif Budiyanto kepada SWA di Jogja City Mall belum lama ini.

Seperti diungkapkan Arif Budiyanto, `pihaknya belum bisa menghitung potensi market dari kendaraan listrik tersebut. Oleh karena itu, belum ada target nilai pembiayaan yang bakal dikucurkan. “Saat ini kami masih tahap sosialisasi ke masyarakat dengan mengadakan pemeran kendaraan listrik,” ungkapnya.

Dalam rangka sosialisasi tersebut, Adira Finance tahun ini menargetkan pameran di Jogja dan Semarang. Setelah sukses digelar di Jogja City Mall (JCM) pertengahan April lalu, selanjutnya akan diadakan pameran di sebuah mal di `Semarang.

Dalam pameran tersebut, Adira menjalin kerjasama dengan principal kendaraan listrik dan beberapa dealer. Untuk mobil listrik ada nama besar, Hyundai dan Wuling. Sementara untuk sepeda motor, ada 14 merek seperti NIU, Rakarta & Minerva, SM Sport, Volta, Segway, Viar, United, dan W-Moto

Konsumen yang berminat dengan kendaraan listrik bisa memilih system pembiayaan secara syariah atau konvensional. Selama pameran berlangsung, ada tawaran menarik untuk masyarakat. Mereka bisa mendapatkan DP (down payment) yang rendah dan mendapat subsidi green financing dengan nilai mulai dari Rp 2,5 juta.