Trends Economic Issues

Kajian Ilmiah Ini Terpilih Jadi Solusi Asuransi dan Dana Pensiun

Berdasarkan laporan Statistik Bank Indonesia pada tahun 2023, kontribusi industri asuransi dan dana pensiun terhadap Produk Domestik Bruto masih sangat terbatas. Kontribusi kedua industri ini hanya pada kisaran 1% dalam enam tahun terakhir. Bahkan pada tahun 2022 menurun menjadi hanya 0.86% yang menjadi proporsi terendah dalam enam tahun terakhir. Hal itu menyebabkan kontribusi dana pensiun dan asuransi terbilang masih rendah, sementara Indonesia mempunyai demografi yang potensial.

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, mengajak para pakar, akademisi, praktisi, pemerhati, dan masyarakat umum untuk turut berkontribusi dalam memperkecil gap antara literasi dan inklusi keuangan, terutama di sektor industri asuransi dan dana pensiun.

Gap tersebut menjadi tantangan terbesar dalam mendorong penetrasi produk dan layanan asuransi dan dana pensiun yang seyogyanya dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan pembangunan nasional, mengingat bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini.

Ajakan IFG tersebut disambut dengan antusiasme tinggi dengan 213 paper yang diterima oleh IFG Progress terkait kajian ilmiah, pendapat, inovasi, yang merupakan pemikiran dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi di sektor asuransi dan dana pensiun.

Sebanyak 66 paper terbaik yang diseleksi dari 213 paper tersebut dipresentasikan kepada publik melalui 12 sesi breakout room. Kajian-kajian ilmiah tersebut membahas volalitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambuiguitas sektor asuransi dana pensiun serta peluang dan inovasi digital yang bisa diterapkan.

Dengan tema utama ‘Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Mengeksplor ‘Untapped Potentials’ Di Sektor Keuangan’ Konferensi Nasional IFG 2023 ini merupakan rangkaian peringatan tiga tahun pembentukan IFG, yang diselenggarakan oleh IFG Progress, lembaga riset IFG, bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM)-FEB UI.

Hexana Tri Sasongko, Direktur Utama IFG mengatakan, peningkatan kontribusi industri asuransi dan dana pensiun terhadap pertumbuhan ekonomi nasional membutuhkan kolaborasi banyak pihak, mengingat sejumlah tantangan yang dihadapi di sektor asuransi dan dana pensiun. Di satu sisi, kedua sektor tersebut membutuhkan inovasi pemikiran, konsepsi strategis, dan langkah implementatif dalam menerjemahkan dan mempertemukan kemampuan kedua sektor tersebut dengan kebutuhan serta daya serap masyarakat dan dunia usaha.

Di sisi lain, tantangan besarnya adalah masih tingginya gap antara tingkat literasi dan inklusi keuangan dari masyarakat, terutama dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap produk dan layanan asuransi dan dana pensiun, risiko-risiko dan mitigasi yang harus dimiliki, serta tantangan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi dan dana pensiun.

“Konferensi nasional ini adalah upaya IFG dalam mendorong literacy melalui diseminasi hasil kajian yang berdampak pada penyusunan kebijakan, terutama terkait sektor asuransi dan dana pensiun, yang pada gilirannya diharapkan akan meningkatkan inklusi masyarakat,” ujar Hexana saat konferensi pers, Selasa (16/05/2023).

Hexana menambahkan, inisiatif tersebut sejalan dengan tema semangat tiga tahun pembentukan IFG dalam mendorong perubahan (reform), membentuk ulang (redefine) persepsi masyarakat, serta mendorong keyakinan (reassure) masyarakat terhadap industri asuransi. Ketiga semangat tersebut diimplementasikan melalui langkah transformasi IFG beserta segenap anak perusahaan dan menjamin tata kelola industri yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

Reza Yamora Siregar, Head of IFG menjelaskan, berbagai kajian terbaik dalam konferensi nasional tersebut dapat menjadi landasan ilmiah dan rujukan kebijakan untuk meningkatkan kinerja sektor asuransi dan dana pensiun, terutama asuransi dan dana pensiun di Indonesia. Karena datangnya dari berbagai sudut pandang, berbagai kajian tersebut menyorot kedua sektor secara komprehensif, di mulai dari analisis berbasis volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) pada makroekonomi nasional, regional dan global, hingga prospek, peluang, tantangan, serta inovasi digitalisasi yang dapat diterapkan pada sektor asuransi dan dana pensiun.

Sebagai contoh, beberapa kajian yang turut menggambarkan potensi sektor asuransi dan dana pensiun di antaranya terkait Eksplorasi Potensi Industri Perasuransian Nasional di Era Post Pandemi Covid-19 dan Era Bonus Demografi; Pengaruh Insurtech terhadap Model Bisnis Asuransi di Indonesia; serta kajian mengenai Pentingnya Peran Reasuransi dan Lembaga Penjamin Simpanan dalam Penjaminan Polis Asuransi di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved