Trends

Synthesis Group Targetkan Marketing Sales The Belton Residence Rp 1 Triliun

Budi Yanto Lusli, CEO Synthesis Group (kedua dari kiri), didampingi direksi disela-sela groundbreaking apartemen The Belton Residence.

Synthesis Group, merupakan salah pengembang yang terimbas pandemi Covid-19. Seperti dituturkan CEO Synthesis Group Budi Yanto Lusli, dampak tersebut masih dirasakan hingga akhir tahun lalu, meskipun penjualan sudah mulai bergerak, tapi hasilnya belum sesuai target yang diharapkan. “Tahun lalu marketing sales tidak mencapai Rp 500 miliar, tapi tahun ini saya berharap bisa tumbuh dua kali lipat atau sekitar Rp 900 miliar – Rp 1 Triliun,” ujar Budi Yanto Lusli.

Diakui Budi Yanto untuk mengejar target marketing sales Rp 1 triliun, pihaknya akan mengandalkan beberapa proyek baru tahun ini, seperti proyek yang sedang dikembangkan anak perusahaannya, yaitu PT Synthesis Karya Pratama, tak hanya mengembangkan rumah tapak di proyek Synthesis Huis, tapi juga satu tower hunian vertikal apartemen The Belton Residence di Cijantung Jakarta Timur. Selain itu, proyek andalan lainnya yaitu Synthesis Homes Cirendeu dan dua proyek landed house (di Jabodetabek) yang masih dalam tahap finalisasi.

Menurut Budi Yanto, agar bisa tetap survive ,langkah yang dilakukan Synthesis Group dengan melakukan turn arround proyek yang semula untuk apartemen menjadi landed house. Selain itu ada melakukan penundaan pembangunan proyek, bahkan terpaksa juga melakukan penjualan proyek.

Ia memprediksi permintaan apartemen tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Untuk wilayah Jabodetabek misalnya tahun lalu permintaan hanya sekitar 2.000 unit. Tahun ini diperkirakan masih over supply, mengingat permintaan tahun masih sama dengan tahun sebelumnya. “Permintaan unit apartemen akan membaik di tahun kedua setelah Pemilu atau sekitar tahun 2025,” kata Budi Yanto kepada SWA di sela-sela groundbreaking apartemen The Belton Residence.

Meskipun pasar apartemen masih lesu, pihaknya optimis pembangunan apartemen The Belton Residence akan selesai tepat waktu, mengingat sebagian unit apartemen ini telah terjual. Apalagi pembangunan apartemen ini sebagai upaya memenuhi komitmen terhadap putusan PN Jakarta Pusat Nomor 67/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Jkt.Pst tanggal 25 Februari 2021. “Unit yang terjual sudah mencapai 90 persen,” kata Aldo Daniel, Managing Director Synthesis Huis.

Aldo menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk merealisasikan apartemen ini dengan investasi sekitar Rp 100 miliar, dengan total unit sekitar 200 unit. Tipe yang dipasarkan mulai tipe studio hingga three bedroom, dengan luas unit mulai 22m2, 24m2, 37m2, 39m2 dan 50m2, 53m2, 56m2 dan luas 71m2, yang dibanderol dengan harga jual mulai Rp500 jutaan hingga Rp 1 miliaran.

Menurut Aldo, dari 200 unit yang ditawarkan apartemen yang memiliki ketinggian 20 lantai ini sekitar 50 persen (tipe studio), 35 persen (tipe 2 kamar tidur), dan 15 persen (tipe 3 kamar tidur). “Marketing sales untuk apartemen The Belton Residence ditargetkan sekitar Rp 160 miliar,” kata Aldo.

Diakui Aldo untuk mencapai target penjualan, strategi yang akan kami lakukan adalah membangun apartemen sesuai dengan harapan konsumen, disertai dengan promosi efektif, bersinergi baik secara offline dan online. Selain itu, juga akan melakukan penjajakan kerja sama KPA dengan sejumah perbankan untuk mempermudah konsumen memiliki unit apartemen The Belton Residence.

“Kami berharap, progres pembangunan dapat dilakukan sesuai rencana. Kami menargetkan pembangunan untuk mencapai topping off dan serah terima, akan dilakukan adalah sesuai dengan perjanjian, yaitu 30 bulan,” kata Aldo.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved