IFC dan EAF Investasi $ 5 juta and $ 16 juta Biayai Evermos
IFC, bagian dari Kelompok Bank Dunia, dan EAF, yang dikelola oleh Asset Management Company IFC, menginvestasikan masing-masing $5 juta and $16 juta dalam ekuitas untuk membiayai Evermos, sebuah platform social commerce di Indonesia. IFC bergabung dengan berbagai investor lama dan baru dalam putaran pendanaan ini dengan dana senilai hampir $40 juta.
Investasi ini merupakan upaya untuk memperkuat peluang pertumbuhan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta para pengusaha mikro yang sebagian besar adalah perempuan, yang merupakan bagian penting dari perekonomian Indonesia—berkontribusi sekitar masing-masing 61 persen terhadap PDB dan 97 persen pada keseluruhan tenaga kerja.
“Kami tetap setia pada komitmen kami dalam mendukung brand lokal sejak awal. Dalam proses mengatasi permasalahan logistik yang dihadapi berbagai brand Indonesia akibat tantangan geografis dan ekonomi negara yang unik, kami menyadari bahwa brand dari Indonesia menghadapi beragam tantangan di luar dari isu distribusi,” ujar Ghufron Mustaqim, Co-Founder & CEO Evermos
.
Oleh karena itu, Evermos akan terus memanfaatkan inovasi guna menghubungkan brand lokal dengan pelanggan di kota-kota kategori tingkat lebih rendah dengan lebih efisien. “Pencapaian ini mencerminkan kepercayaan investor dalam menjalankan misi kami dan dedikasinya untuk memberdayakan kelompok rentan dengan menyediakan sumber pendapatan yang berkelanjutan dan fleksibel melalui jaringan distribusi dan dukungan dari layanan perdagangan kami,” ia menambahkan.
Menurut Ghufron, Indonesia memiliki salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan terpesat di Asia Tenggara. Pandemi mempercepat laju adopsi digital, terutama dalam mendorong pertumbuhan pesat sektor e-commerce negara—menjadikannya pasar e-commerce terbesar kesembilan di dunia pada tahun 2021 senilai $43 miliar dan diperkirakan akan mencapai $104 miliar pada tahun 2025.
Menurut McKinsey, 85 persen gerai online Indonesia merupakan reseller atau distributor. Meskipun memenuhi sebagian besar gerai di e-commerce, UMKM masih kurang terlayani dan kurang mendapatkan dukungan dari pemilik retail dan platform. Investasi ini bertujuan untuk mendukung inisiatif pertumbuhan dan ekspansi bisnis Evermos di Indonesia yang mampu memberikan dorongan penting guna memperkuat segmen UMKM dan digitalisasi—langkah yang semakin dibutuhkan dalam membantu memacu pertumbuhan ekonomi digital negara.
“Meningkatkan pertumbuhan platform social commerce yang didukung teknologi seperti Evermos dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi besar untuk membuka akses ke pasar, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan bagi jutaan UMKM dan pengusaha, yang banyak di antaranya adalah perempuan dan merupakan tulang punggung dari perekonomian Indonesia,” ucap Randall Riopelle, Acting Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Inderbir Singh Dingra, Kepala EAF menyatakan investasi di Evermos tidak hanya akan mendorong kemakmuran bersama dan inklusi keuangan dan digital, tetapi juga akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk memajukan ekonomi digital yang terus berkembang pesat di Indonesia. “Kami sangat senang dapat berinvestasi di Evermos dan mendukung pertumbuhan berkelanjutannya di sektor social commerce yang sedang berkembang di Indonesia,” ia menuturkan.
Komitmen Evermos untuk memperluas jangkauan brand UKM ke konsumen yang lebih luas melalui pengusaha mikro memberikan keselarasan yang kuat dengan IFC dan EAF dalam hal dampak dan pertumbuhan. Evermos menghubungkan brand UKM ke konsumen akhir melalui reseller dengan platform berbasis teknologinya. Hal ini memungkinkan reseller untuk mendapatkan akses ke basis besar SKU dan peluang pendapatan, sementara UKM mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas melalui jaringan reseller Evermos. Hingga saat ini, Evermos telah memberikan peluang pendapatan bagi lebih dari 160,000 reseller aktif, sebagian besar merupakan perempuan, yang menjual lebih dari 1,600 brand lokal di seluruh kota Tier 2-4 di Indonesia.