Strategy

Strategi Direksi Baru KSEI Mengembangkan Pasar Modal Indonesia

Jajaran direksi baru KSEI. (Dok. KSEI)

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk memilih jajaran direksi baru periode 2023-2027. Pada RUPST tersebut mengangkat Samsul Hidayat sebagai Direktur Utama, lalu Eqy Essiqy sebagai Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan, Dharma Setyadi sebagai Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi, dan Imelda Sebayang sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi.

Dalam pemaparannya sebagai Direktur Utama KSEI yang baru, Samsul menyampaikan bahwa jajaran Direksi KSEI periode 2023 – 2027 berkomitmen untuk menyelesaikan program strategis, khususnya yang merupakan projek multiyears. Saat ini, KSEI memiliki 26 program strategis yang direncanakan akan dirampungkan secara bertahap.

Samsul menambahkan, Jajaran Direksi KSEI periode 2023 – 2027 memiliki tema program strategis. Hal tersebut berupa ‘Pendalaman dan perluasan layanan KSEI pada era digital dengan penguatan infrastruktur, inovasi dan pengawasan yang terintegrasi untuk mewujudkan KSEI sebagai information hub dan financial hub’.

Beberapa rencana strategis KSEI antara lain meliputi perluasan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) agar dapat digunakan untuk industri asuransi dan dana pensiun Selain itu juga pengembangan EASY agar dapat digunakan untuk RUPS Pemegang Unit Penyertaan dan Pemegang Obligasi.

Dengan latar belakang pekerjaan dan karir di berbagai bidang pasar modal, Direksi KSEI periode 2023 – 2027 diharapkan dapat membawa KSEI dalam memberikan kontribusi yang baik bagi pasar modal Indonesia. Para Direksi terpilih terus berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia dengan memprioritaskan arah pengembangan dalam peningkatan kapabilitas sumber daya perusahaan melalui lima langkah taktis.

Lima langkah dimaksud di antaranya akselerasi pendalaman pasar melalui variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien, akselerasi program keuangan berkelanjutan, penguatan peran pelaku industri sejalan dengan best practice dan market conduct, peningkatan upaya dalam rangka perlindungan investor, dan penguatan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan.

Kajian terkait dengan carbon trading juga menjadi agenda lanjutan KSEI. Ini sebagai tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) nomor 21 tahun 2022. Dalam RUPST tersebut dipaparkan pula berbagai pencapaian KSEI sepanjang tahun 2021 – 2022, salah satunya peningkatan jumlah investor pasar modal sekitar 25%.

Berdasarkan data yang tercatat di KSEI, jumlah investor milenial berusia di bawah 30 tahun semakin mendominasi dengan jumlah 58%. Hingga April 2023, jumlah investor telah mencapai 10,88 juta single investor identification (SID).

Dalam keterangan bersama Citibank, Imelda Sebayang memberikan apresiasi kepercayaan yang diberikan oleh OJK beserta para pemegang saham KSEI. Ia berharap jajaran KSEI yang baru dapat berkontribusi aktif dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas pasar modal Indonesia untuk mewujudkan potensinya sebagai negara dengan PDB terbesar di Asia Tenggara melalui rangkaian inisiatif dan inovasi baru.

Imelda Sebayang, sebelumnya berkecimpung di Citibank Indonesia sejak tahun 2013, dengan jabatan terakhir sebagai Country Head of Securities Services (Custodian Bank). Selain Citibank Indonesia, Imelda juga pernah bekerja di ABN Amro Bank N.V dan Standard Chartered Bank. Imelda juga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI) dan Dewan Presidium Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRD) tahun 2021.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved