Pabrik Biomassa Multi Bintang Untuk Target Energi Terbarukan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk menyatakan ambisinya untuk meningkatkan terus penggunaan energi terbarukan yang akan ditopang oleh dua fasilitas brewing-nya di Tangerang dan Mojokerto.
Pihak Multi Bintang menyebut, pabriknya ini telah dijalankan sebagai fasilitas biomassa yang memproduksi bir dengan memanfaatkan sekam padi sebagai sumber utamanya. Hal ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam pilar keberlanjutan lingkungan.
Dalam menjalankannya, perusahaan bagian dari Heineken Company ini bekerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solutions (BECIS) dalam menyediakan sumber tersebut dari limbah pertanian. Sejak 2017, kedua pihak telah berkolaborasi dalam mengoperasikan kedua fasilitas biomassa tersebut.
Dalam Laporan Keberlanjutan 2022 Multi Bintang Indonesia yang bertema Cut the Tosh disebutkan bahwa pada tahun 2022, perusahaan telah menggunakan lebih dari 32% energi terbarukan dari berbagai sumber yakni biomassa, biogas, dan termal.
Melissa Mina, Corporate Sustainability Manager Multi Bintang Indonesia, mengatakan, untuk tahun 2023, penggunaan energi terbarukan akan mencapai 64%, dan fasilitas biomassa Tangerang akan menjadi kontributor terbesar yang mendorongnya. Pabrik yang berlokasi di Batuceper itu kini memproduksi 36 ribu botol dan 21 ribu kaleng per jam.
“Fasilitas biomassa ini sangat penting dalam membantu perusahaan mencapai 100% energi terbarukan dalam produksi di tahun 2025, yang juga merupakan bagian dari ambisi perusahaan untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2040 di seluruh rantai pasoknya,” ujarnya.
Selain itu dalam laporan juga disebutkan, perusahaan telah mencapai 67% dampak air yang positif. Artinya, kata Melissa, pihaknya senantiasa memastikan air yang digunakan selama proses produksi akan kembali ke alam dan masyarakat melalui program konservasi.
Perusahaan juga menerapkan reuse pada kemasan guna mengurangi limbah. Menggandegn mitra, Multi Bintang dapat mengembalikan dan menggunakan lagi 75% botol kaca, keg, dan krat. Adapun standard acuan Laporan Keberlanjutan tersebut, jelas Melissa, mengacu kepada standar OJK dan GRI.
Melalui kerangka 4R (Reduce, Replace, Remove, Report) untuk mengevaluasi opsi penyediaan energi terbarukan, telah membantu perusahaan dalam mengurangi konsumsi air sebesar 22%, emisi CO2 sebesar 15%, dan konsumsi energi 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami merasa terhormat dapat membantu Multi Bintang Indonesia dalam mengoperasikan kedua fasilitas biomasa dengan sumber dari limbah pertanian dan menghasilkan uap terbarukan yang berkelanjutan. Ini juga sebagai langkah untuk mendukung agenda nasional untuk emisi net zero pada 2060,” ujar Binu George, Country Manager BECIS Indonesia.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id