Corporate Action Capital Market & Investment

HRTA Bagi Dividen Rp 12 per Saham dari Laba Tahun 2022

Perusahaan manufaktur perhiasan emas dan emas batangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 12 per saham, setara 21,80 persen dari laba bersh perseroan tahun buku 2022.

Hal tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023. Tahun buku 2022, HRTA mencatatkan kenaikan pendapatan 32,08% secara year-on-year (YoY) menjadi sebesar Rp 6,92 triliun sepanjang 2022. Sebagai perbandingan, pendapatan HRTA tahun 2021 sebesar Rp 5,24 triliun.

“Perseroan setiap tahunnya konsisten dalam melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham dengan payout ratio di atas 20 persen. Untuk pembagian dividen ini, sesuai dengan hasil RUPS yang sebesar Rp 12 per lembar saham yang pelaksanaannya akan dilakukan pada tanggal 30 Juni 2023,” tutur Direktur Keuangan Hartadinata Abadi Tbk. Ong Deny dalam paparan publik perseroan, Rabu (31/05/2023).

Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan penjualan dalam emas murni sebesar 26,83% YoY menjadi 7,75 ton dari sebelumnya 6,11 ton di 2021. Selain itu, pendapatan disokong kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 4,07% YoY menjadi Rp 880.922 di 2022 dari Rp 846.493 di 2021.

Penjualan kepada grosir berkontribusi sebesar 90,85% dari pendapatan HRTA, diikuti oleh penjualan ritel sebesar 7,82%, dan gadai sebesar 1,07%. Kenaikan pendapatan turut menyepuh laba bersih HRTA. Emiten produsen perhiasan ini membukukan laba bersih sebesar Rp 253,52 miliar di 2022. Realisasi ini meningkat 30,70% YoY dari laba bersih pada 2021 yang sebesar Rp 193,98 miliar. Net profit margin (NPM) terjaga di level 3,66%. Selanjutnya, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) tumbuh ke level 6,59% dan 14,72%. Sementara itu, Debt to equity ratio (DER) berhasil turun menjadi 1,23 kali di 2022. Seiring dengan peningkatan kontribusi produk EmasKITA dan Kencana, arus kas operasi tercatat positif pada akhir tahun 2022.

Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk sebesar Rp 253,52 miliar. Naik 30,7 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 193,98 miliar. Sehingga laba per saham dasar ikut naik menjadi Rp 55,05 dari sebelumnya Rp 42,12.

Raihan laba itu sejalan dengan penjualan sepanjang 2022 yang naik 32,08 persen menjadi Rp 6,92 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,24 triliun.

Perseroan berhasil meraih pertumbuhan pangsa pasar yang konsisten dalam lima tahun terakhir. Untuk penjualan emas, Hartadinata Abadi mencatatkan CAGR sebesar 11,84 persen untuk periode 2017-2022, dengan pangsa pasar sebesar 15,58 persen pada 2022

Sementara itu, HRTA mencatat peningkatan volume produksi perhiasan emas dan emas batangan di 1Q23 sebesar 23% YoY menjadi 3,36 ton. Hal ini mendorong tingkat utilisasi mencapai 44,75% di 1Q23 dari 36,39% di 1Q22. Peningkatan tersebut ditopang oleh kegiatan ekspor. HRTA juga mencatakan peningkatan penjualan sebesar 53,84% di Kuartal I tahun 2023 menjadi Rp2,12 triliun dan laba bersih tahun berjalan sebesar 37,44% menjadi hampir Rp70 miliar. Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan dalam emas murni yang meningkat 39,82% YoY menjadi 2,16 tond dari 1,55 ton di Kuartal I tahun 2022.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved