My Article

Tracking Ekspor Waralaba via Maps

Oleh Editor
Tracking Ekspor Waralaba via Maps

Oleh: Utomo Njoto, Senior Franchise Consultant dari FT Consulting – Indonesia.

Website: www.consultft.com, Email: [email protected]

Utomo Njoto, Konsultan Waralaba

Untuk meningkatkan pendapatan devisa, merek-merek waralaba nasional didorong untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Subsidi biaya stand pameran waralaba pun disediakan oleh pemerintah kita. Awal Juni 2023 ini saya melakukan analisis melalui data sekunder dari internet. Bagaimana hasilnya?

Beberapa merek yang sering diliput sebagai merek waralaba (dan kemitraan) yang berhasil menundukkan pasar internasional adalah Es Teler 77, Baba Rafi, J.CO, dan Alfamart. Dari antara merek-merek ini, tampaknya J.CO dan Alfamart yang relatif mampu bertahan.

J.CO

Penelusuran di Maps (google maps) terhadap merek J.CO menunjukkan bahwa merek ini tetap exist di Singapura, Malaysia, Filipina, Saudia Arabia, dan Hong Kong.

Alfamart

Alfamart masuk Filipina di tahun 2014. Sejak tahun 2020 jumlah gerai Alfamart di sana sudah mencapai lebih dari 1.000 gerai, scrolling daftar lokasi di Maps membuktikan memang banyak outletnya di sana.

Es Teler 77

Dua gerai Es Teler 77 di Australia disebutkan “Permanently closed”, dua gerainya di Singapura juga berstatus sama, sedangkan 1 gerai lagi ditandai dengan pernyataan “This place may be closed”.

Baba Rafi

Baba Rafi mengalami nasib yang serupa dengan Es Teler 77. Saya search “Baba Rafi Phillippines” dan “Baba Rafi Malaysia”. Ada dua outlet yang muncul di Maps, yang satu “Permanently closed”, yang satu lagi “This place may be closed”. Di Maps Phillippines hanya muncul 1 gerai dan “Permanently closed”.

Menurut publikasi tahun 2017 di ameera.republika.co.id disebutkan bahwa saat itu sudah ada 25 outlet, sementara akun Facebook babarafi Malaysia terlihat update postingan terakhirnya (saat saya menulis artikel ini) dilakukan pada tanggal 18 Maret 2019. Mungkin saja ada beberapa outlet yang tidak terdeteksi oleh Google Maps.

Searching maps “Baba Rafi Singapore” ternyata diarahkan ke Baba Rafi di Batam, maka saya pakai Google hingga menemukan link babarafisg di Facebook, yang ternyata “closed” juga. Aktivitas terakhir akun facebook ini akhir November 2017.

Bagaimana dengan Baba Rafi di Belanda? Dari Maps ternyata “Permanently closed”. Di Brunei juga “Permanently closed”. Baba Rafi dikabarkan sudah masuk tiga negara yang lain lagi (Sri Lanka, Bangladesh, dan China), tapi saya mengalami kesulitan untuk tracking di Maps.

Rumah Makan Padang Garuda

Satu merek lagi yang kurang beruntung dalam berekspansi ke Singapura adalah Rumah Makan Padang Garuda. Beberapa lokasi di Maps dinyatakan berstatus “Permanently closed” juga.

Bebek Goreng Pak Ndut

Penelurusan di Maps menunjukkan ada dua gerai Bebek Goreng Pak Ndut di Singapura yang bertahan, yaitu di Westgate, Jurong East dan di Lucky Plaza, Orchard. Restoran Bebek Goreng Pak Ndut yang di Lucky Plaza ini yang sempat dikunjungi oleh Presiden Jokowi di sela-sela pertemuan KTT ke-33 ASEAN pada bulan November 2018 yang lalu.

D’Penyetz

Satu merek lagi yang ternyata secara diam-diam sudah melakukan ekspansi beberapa gerai di Singapura adalah D’Penyetz. Masih bertahan setelah dihantam pandemic covid. Menurut hasil search di Maps, restoran ini tercatat memiliki 9 Lokasi di Singapura.

Jejak digital di Maps

Pengalaman tracking ekspor waralaba melalui Maps ini sangat menarik. Penelurusan terhadap reputasi merek-merek waralaba dan kemitraan ternyata tidak terlalu sulit. Meski demikian, kita harus berhati-hati dalam mengambil kesimpulan, karena bisa saja faktor closed itu karena salah manajemen dari pihak franchisee, atau ternyata pemindahan lokasi gerai.

Kunci Sukses Ekspor Waralaba

Ada 3 hal penting bagi setiap merek waralaba yang hendak melakukan ekspor waralaba, yaitu seleksi kandidat franchisee, seleksi lokasi, dan rencana bisnis yang solid.

Dalam upaya going global, seleksi kandidat franchisee di luar negeri merupakan salah satu kunci sukses yang paling penting. Kekuatan finansial, kompetensi tim manajemen, dan hal-hal terkait operasional, ketersediaan pasokan atau bahan dan produk yang berkualitas sangat menentukan kelangsungan bisnis anda di luar negeri.

Selain seleksi kandidat franchisee, seleksi lokasi juga sangat penting. Survei lokasi harus dilakukan dengan cermat dan sungguh-sungguh, jangan asal-asalan, jangan asal pecah telor. Keberhasilan di lokasi pertama akan menciptakan moral yang positif. Sebaliknya, kegagalan di lokasi pertama akan menghancurkan semangat franchisee anda.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan rencana bisnis adalah hal-hal yang perlu dipahami dalam persiapan pengembangan bisnis anda di negara tersebut. Rencana bisnis ini bermakna luas, mulai dari pemahaman margin kotor, margin bersih, penentuan harga, target-target penjualan, biaya-biaya operasional yang nantinya harus dikendalikan, hingga rencana pengembangan jumlah gerai dengan memperhatikan permodalan dan arus kas bisnis tersebut.

Kompetensi Manajemen

Hal yang tak kalah penting dalam pengembangan bisnis waralaba adalah kompetensi manajemen alias pengelola di level outlet (franchisee) maupun level sistem support (franchisor). Sayangnya, beberapa franchisor kurang berkomitmen dalam mengembangkan sistem support dan hanya fokus pada profit di level franchisor dengan sederet blunder yang sangat sering dijumpai, seperti; biaya-biaya franchise dan supplies bahan baku yang terlalu tinggi alias mencekik franchisee, kurangnya komitmen untuk mengembangkan kompetensi tim manajemen franchisor dan franchisee (laba usaha digunakan untuk gaya hidup dan branding yang “tidak genuine” alias flexing).

Ketika franchisor kurang berkomitmen di area-area tersebut, maka franchisee menjadi korban. Perlu diketahui bahwa franchisor dari luar negeri ada juga yang kurang berkomitmen terhadap sistem support. Dengan lain perkataan, “you buy at your own risk” ketika membeli waralaba tersebut. Oleh karena itu, franchisee harus cermat melakukan investigasi sebelum berinvestasi.

(Jakarta, 2023)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved