Trends

Jurus Benny Waworuntu Dongkrak Kinerja Indonesia Re

Benny Waworuntu Direktur Utama Indonesia Re.

Berbagai pembenahan dilakukan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re untuk untuk memberbaiki kinerjanya. Di tangan Benny Waworuntu Direktur Utama Indonesia Re yang ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sejak Februari 2021, terus melakukan pebenahan secara bertahap sampai saat ini. “Kami sedang melakukan trasformasi untuk meningkatkan kinerja Indonesia Re agar lebih baik,” kata Benny.

Benny menuturkan, untuk meningkatkan performa bisnisnya di tahun 2023, Indonesia Re telah melakukan berbagai inisiatif secara optimal, antara lain dengan melakukan peninjauan dan perbaikan di berbagai aspek demi menjaga standar mutu yang baik.

Selain itu, beberapa langkah lainnya yang dilakukan secara organik, menurut Benny, pertama dari reasuransi umum, yakni Indonesia Re telah melakukan perbaikan portofolio pada semua lini bisnis, peningkatan premi reasuransi, penurunan komisi reasuransi, perbaikan pricing, serta pengetatan di berbagai prosedur.

Sementara itu, di bisnis reasuransi jiwa, Indonesia Re lebih selektif dengan akseptasi bisnis, dan melakukan program perbaikan portofolio dengan kenaikan tarif premi, perbaikan Terms & Conditions dan ketentuan Underwriting, dan terminasi terhadap bisnis yang memberikan kontribusi negatif, serta optimalisasi fungsi unit pengembangan produk.

Selanjutnya, dalam hal portofolio investasi, Indonesia Re menerapkan strategi yang berfokus pada aspek solvabilitas, manajemen risiko portofolio, dan memperhitungkan dampaknya kepada RBC serta

likuiditas.

Adapun, RBC Indonesia Re kini berada pada tingkat 130 persen atau sedikit lebih tinggi dibandingkan ambang batas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120 persen. “Indonesia Re telah memperoleh sinyal positif atas permohonan modal sebesar Rp1 triliun dari Kementrian BUMN. Harapannya modal tambahan ini bisa meningkatkan kesehatan perusahaan sehingga RBC diproyeksi akan meningkat hingga 200 persen,” tuturnya.

Selain itu, pengelolaan arus kas perusahaan, Indonesia Re mengupayakan percepatan penyelesaian utang piutang melalui rekonsiliasi dengan perusahaan ceding, termasuk membentuk task force, sehingga memudahkan koordinasi.

Diakui Benny, dalam hal efisiensi biaya, Indonesia Re telah menerapkan aspek urgensi. Selain perbaikan di sisi bisnis, perusahaan juga sedang melakukan upaya lain seperti penyelesaian hukum dan pajak dimana sebagian besar telah selesai di tahun 2022 dan 2023 ini. “Kami juga fokus pada peningkatan kualitas SDM yang unggul. Dalam hal ini, Indonesia Re memastikan adanya peningkatan kompetensi SDM Unggul dalam bentuk sertifikasi profesi nasional dan internasional,” tutur Benny.

Selanjutnya, Indonesia Re tetap menjaga tata kelola perusahaan yang profesional, akuntabel, dan transparan. Wujud transparansi Indonesia Re diantaranya dengan melakukan penyampaian laporankeuangan sesuai regulasi, penyampaian informasi terkini pada pemegang saham, serta rutin berkonsultasi dengan OJK sebagai regulator.

“Indonesia Re terus berupaya menerapkan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan portofolio bisnis yang kuat, serta bisa bertahan di berbagai tantangan industri. Kami optimis, dengan komitmen dan kemampuan yang dimiliki, Indonesia Re akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2023,” tutur Benny.

Akhir tahun lalu Indonesia Re membukukan gross premi reasuransi Rp 6,04 triliun terdiri dari Reasuransi Umum Rp 4,01 triliun dan Reasuransi Jiwa Rp 2,02 triliun. Sedangkan hingga akhir Mei 2023, premi bruto reasuransi Rp 2,61 triliun (44% dari target) dan menghasilkan hasil underwriting bersih Rp 68 miliar, berasal dari premi bruto reasuransi umum Rp1,7 triliun dan hasil underwriting bersih Rp 5,3 miliar. Sedangkan premi bruto reasuransi jiwa Rp 886 miliar dan hasil underwriting bersih Rp 15 miliar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved