Capital Market & Investment

Laba Bersih pada 2022 Naik 45%, Pertamina NRE Kebut Dekarbonisasi

Pertamina NRE catat kinerja positif. (Dok PNRE)

Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih tahun 2022 sebesar 45% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam RUPST akhir pekan lalu dilaporkan bahwa pendapatan usaha tercatat US$388.591 atau 105% terhadap tahun sebelumnya. Sedangkan EBITDA dan laba bersih tahun 2022 yang dicatatkan secara berturut-turut sebesar US$297.841 dan US$118.052 atau mencapai 113% dan 145% terhadap tahun sebelumnya.

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengapresiasi kerja keras seluruh keluarga besar Pertamina NRE sehingga pada 2022 berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif. Sebagai subholding Pertamina yang paling muda dan mengemban amanah untuk membangun bisnis masa depan Pertamina, tantangan yang dihadapi tidak mudah.

“Namun kami yakin dengan kolaborasi solid Pertamina NRE serta dukungan semua stakeholder, kami mampu mengawal transisi energi sesuai yang diharapkan,” kata Dannif . Pertamina NRE fokus pada lini bisnis Energi Baru Terbarukan seperti PLTS dan PLT Biogas serta gas to power PLTGU Jawa.

Pada kinerja operasional, Pertamina NRE mencatatkan produksi listrik sebesar 4.659 GWh selama tahun 2022 yang dikontribusikan dari PLTP yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO), PLTS, serta PLTBg. Kinerja operasional ini juga didukung oleh kinerja HSSE yang baik, di mana total jam kerja selamat mencapai 10.140.785 dan tanpa fatalitas.

Di sisi lain, Pertamina NRE berhasil meningkatkan tambahan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 236% hingga di akhir tahun 2022 total menjadi sekitar 35 MW. Penambahan tersebut mayoritas dikontribusikan oleh PLTS yang dipasang di internal Pertamina Group. “Ini komitmen nyata Pertamina untuk melakukan inisiatif dekarbonisasi,” ujarnya.

Berbagai inisiatif bisnis hijau diinisiasi oleh Pertamina NRE selama tahun 2022 berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis, baik dalam maupun luar negeri. Untuk pengembangan hidrogen bersih, Pertamina NRE berkolaborasi dengan enam mitra strategis, antara lain SEMBCORP, IGNIS, TEPCO, Keppel, Chevron, dan Krakatau Steel. Pada inisiatif nature based solutions (NBS), Pertamina NRE berkolaborasi dengan Perum Perhutani. Sedangkan untuk inisiatif perdagangan karbon, pada tahun 2022 Pertamina NRE menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Pertamina Hulu Energi dan Kilang Pertamina Internasional. Pertamina NRE juga berupaya membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik, khususnya melalui partisipasinya di Indonesia Battery Corporation.

“Semua capaian yang telah diraih oleh Pertamina NRE di tahun 2022 ini, akan menjadi fondasi bagi target-target besar pada tahun 2023 dan seterusnya. Kita harus optimis, bahwa pada tahun 2023 capaian yang akan kita raih melebihi apa yang kita capai saat ini, sehingga visi besar PNRE sebagai lokomotif transisi energi di Pertamina tercapai dengan baik” ujar Dannif.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pihaknya mendukung peran strategis PNRE dalam transisi energi berkelanjutan. Terlebih komitmen energi transisi akan menjadi bagian penting Pertamina untuk berkontribusi dalam target perubahan iklim dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE). “Subholding PNRE merupakan salah satu kunci Pertamina dalam mencapai target NZE. Selain itu untuk menyediakan sumber energi alternatif bagi masyarakat Indonesia,” ucap Fadjar.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved