CSR Corner

Markoding Ajak Perempuan Unggul di Bidang STEM

Berdasarkan catatan World Bank (2018), meskipun perekonomian di Indonesia telah membuka lebih banyak peluang kerja untuk perempuan, nyatanya hanya 54% perempuan usia produktif yang aktif berkecimpung di dunia profesional. Dan menurut Boston Consulting Group (2020) hanya sekitar 22% dari perempuan tersebut bekerja di bidang teknologi. Sejak pandemi Covid-19, teknologi menjadi salah satu bidang yang paling berkembang hingga tahun 2030 mendatang, Indonesia sendiri akan memerlukan 9 juta talenta digital.

Melihat besarnya potensi kontribusi inklusi perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), Magnifique Indonesia, dan Yayasan Dian Sastrowardoyo kembali mengadakan program ‘Perempuan Inovasi’, kolaborasi untuk memberdayakan perempuan berusia 17-25 tahun yang kurang mampu agar menjadi talenta digital. Dengan demikian, perempuan di Indonesia akan memiliki kesempatan kerja yang lebih baik, memiliki hidup yang lebih berkualitas, serta dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di bidang STEM.

Amanda Simanjuntak, Co-founder & CEO Markoding mengungkapkan, program ini berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi perempuan, memungkinkan mereka mengeluarkan potensi mereka, dan memberikan kontribusi yang signifikan pada inovasi teknologi di Indonesia. “Kami berharap setelah mengikuti program, para perempuan mendapatkan peluang kerja yang lebih baik agar tercipta masa depan yang lebih cerah bagi perempuan-perempuan lainnya, khususnya yang tertarik pada bidang STEM,” tuturnya.

Melalui program Perempuan Inovasi, peserta akan mendapatkan pendidikan mengenai kesetaraan gender, keterampilan teknis (coding dan desain UI/UX), soft skill, dan keterampilan abad 21 melalui metodologi pemahaman, pemecahan masalah, penerapan praktik, dan pembelajaran terkait perencanaan bisnis.

“Program Perempuan Inovasi ini sejalan dengan pilar Yayasan Dian Sastrowardoyo yakni pemberdayaan perempuan dan pendidikan, sehingga saat diajak kerja sama, kami menyambut gembira, karena ini adalah solusi dari berbagai isu terkait perempuan dan teknologi serta gender yang sering kali menjadi penghalang bagi perempuan untuk memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki di ranah profesional, ungkap Dian Sastrowardoyo, Pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo dikutip dalam keterangan resmi, Senin (12/06/2023)

Peserta dengan kinerja terbaik akan menerima beasiswa Digital Bootcamp serta mendapatkan kesempatan kerja. Peserta juga akan mendapatkan sertifikat, kesempatan untuk membangun koneksi, berhak memiliki portofolio proyek berdampak sosial, serta disiapkan agar dapat terjun langsung ke dunia kerja.

Pada 2022, program ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia dan telah melatih 4.122 peserta (83,3% perempuan) dan 777 guru (81,7% perempuan) dari 742 sekolah di 27 provinsi di Indonesia. Melalui inisiatif ini, mereka meluncurkan 537 projek inovasi digital dalam bentuk website, aplikasi, dan game.

Tahapan program dimulai dari pendaftaran partisipan di bulan Mei 2023 hingga akhir Juni 2023, disusul dengan program kelas dasar coding dan UI/UX di bulan Juni hingga Juli 2023. Tahapan launching dilakukan pada awal Agustus 2023, sementara bootcamp dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2023. Puncak acara dilaksanakan pada Demo Day di bulan Januari 2024.

Program tersebut terbuka untuk perempuan minimal berusia 15 tahun, yang duduk di bangku pendidikan SMP, SMA/SMK sederajat, mahasiswa, profesional, atau yang sedang mencari pekerjaan. Peserta harus memiliki akses internet dan laptop pribadi, serta berkomitmen untuk mengikuti program hingga selesai.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved