Business Research Trends

Kunci agar Bisnis Keluarga Dapat Tumbuh Berkelanjutan

PwC Global Family Business Survey 2023. (dok PwC)

Konsep tentang bagaimana membangun kepercayaan dalam bisnis saat ini berubah dengan cepat. Terkait langkah-langkah baru untuk mendapatkan kepercayaan, bisnis keluarga perlu mengambil langkah yang jauh lebih baik untuk menunjukkan dan meningkatkan visibilitas serta mengkomunikasikannya secara konsisten kepada pemangku kepentingan.

Bagaimana bisnis keluarga dapat menciptakan fondasi pertumbuhan yang berkelanjutan dalam kondisi saat ini? Menjawab pertanyaan ini, PwC Indonesia meluncurkan PwC Global Family Business Survey 2023 dan PwC Family Office.

Menurut PwC’s 11th Global Family Business Survey, kepercayaan dari pemangku kepentingan utama seperti pelanggan, karyawan, keluarga, dan publik diperlukan. Dalam mendapatkan kepercayaan, komunikasi yang transparan dan efektif adalah salah satu formula utamanya.

Irhoan Tanudiredja, PwC Indonesia Entrepreneur and Private Business Leader menyatakan, kepercayaan tetap menjadi keunggulan kompetitif penting yang membedakan bisnis keluarga dari perusahaan lain. Kepercayaan seharusnya berasal dari semua pemangku kepentingan, termasuk dari anggota keluarga.

Survei tersebut mengungkap bahwa 60% bisnis keluarga di Indonesia percaya bahwa mereka telah mendapatkan kepercayaan sepenuhnya oleh anggota keluarga, lebih rendah dari pada rata-rata global sebesar 74%. Selain itu, di Indonesia, kepercayaan dari anggota keluarga kurang diprioritaskan, dibandingkan kepercayaan dari bank dan investor, berlawanan dengan rata-rata global.

“Survei ini juga mengungkapkan bahwa dua tantangan utama untuk membangun kepercayaan dengan para pemangku kepentingan adalah budaya dari perusahaan dan adanya perbedaan pendapat di antara anggota keluarga. Selain itu juga, hanya 45% yang memiliki penyesuain keluarga dalam menentukan arah perusahaan,” ujar Irhoan, Kamis (15/06/2023).

President Director PT Adaro Minerals Indonesia Ario Rachmat mengatakan menjaga hubungan kepercayaan terhadap anggota bisnis keluarga tentu dapat menjadikan bisnis berkembang dan memiliki profitabilitas. Seiring berjalan waktu, hal ini tentunya mengalami banyak perubahan. “Tetapi yang menyatukan adalah bagaimana kami memiliki kesamaan core value dan purpose/tujuan,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Noni Sri Ayati Purnomo, President Commissioner PT Blue Bird menambahkan untuk memiliki bisnis yang berkelanjutan, harus mengambil langkah agar bisnis menjadi menjadi sustainable. “Di bisnis keluarga kami contohnya, prinsip ESG sudah ditanamkan sejak awal bisnis, dimulai dari bagaimana kami memelihara dengan baik kendaraan operasional. Kami percaya bahwa prinsip ESG dan bagaimana perusahaan menghasilkan profitabilitas harus selaras,” kata Noni.

Pandu Sjahrir, Vice President Director PT TBS Energi Utama menjelaskan bahwa membangun institusi adalah prioritas. Untuk itu, perusahaan harus punya persamaan value, visi, misi, dan ambisi. Apabila kita fokus terhadap hal tersebut, maka kita dapat menjaga keberlanjutan bisnis.

“Selain itu, kita harus gigih, menjaga dan membangun relasi dengan partner, serta memiliki jiwa untuk melayani. Terakhir, menurut saya yang paling penting, bagaimana kita bisa membawa diri untuk tetap menjadi seseorang yang rendah hati,” katanya.

Dalam sesi tersebut, PwC Indonesia mengambil kesempatan untuk meluncurkan ‘PwC Family Office’. Family Office adalah layanan yang dibuat untuk mengawasi dan mengelola kebutuhan keuangan keluarga, membantu memaksimalkan minat dan investasi keuangan, mengurangi kompleksitas, serta menangani urusan pribadi keluarga. Karena itu, PwC Indonesia menawarkan solusi holistik dalam memanfaatkan penggunaan platform digital yang disebut Wealth Compass.

PwC Indonesia Family Office Leader Margie Margaret mengatakan, dari survei tersebut, bisnis keluarga Indonesia menyatakan bahwa menciptakan dividen untuk anggota keluarga (78%), melindungi bisnis sebagai aset keluarga yang paling penting (76%) dan menciptakan warisan (76%). Ini adalah tiga besar tujuan jangka panjang yang penting dalam lima tahun ke depan.

“Family Office menjadi lebih penting karena kompleksitas berbagai bagian dalam proses investasi dan kebutuhan untuk menjaga dan memaksimalkan aset keluarga. Wealth Compass menyajikan informasi secara real time dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bisnis keluarga,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved