Trends Economic Issues

Halmahera Persada Ekspor Nikel Sulfat Perdana ke China

ilustrasi nikel sulfat

Pabrik nikel sulfat terbesar di dunia milik Indonesia resmi melakukan ekspor perdana pada Jumat, kemarin. PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), anak usaha PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), mengirim sebanyak 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer ke China.

Nikel sulfat dari perusahaan yang terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara itu, akan digunakan sebagai bahan baku produksi baterai litium nikel tinggi. Penggunaan baterai litium ini diperkirakan akan terus meningkat di masa depan, khususnya bagi industri kendaraan listrik.

Direktur Utama NCKL Roy A. Arfandy menerangkan, total pengapalan nikel sulfat ditargetkan mencapai 240.000 ton per tahun, sesuai dengan kapasitas produksi pabrik. Perusahaan pimpinannya saat ini juga tengah melakukan uji coba produksi kobalt sulfat.

“Ke depan, perseroan akan berupaya mengirimkan kurang lebih empat kapal untuk memenuhi target permintaan produksi nikel sulfat,” ujar Roy dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/06/2023).

Roy mengapresiasi atas pencapaian ekspor perdana nikel sulfat. Dia menyebut ini sebagai hasil karya Indonesia Timur yang menjadi langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi pemain kunci industri baterai kendaraan listrik masa depan. Dia yakin di masa mendatang penggunaan baterai litium jenis ini akan terus meningkat, terutama dalam industri kendaraan listrik.

“Kami senang menjadi kontributor baru ekspor produk hilir nikel yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi regional dan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved