GCG Companies

Mandiri AXA, Demi Komitmen terhadap Lingkungan Hidup, Siap Kehilangan Revenue

Edwin Sugianto, Chief Operating, Health, Marketing & Digital Officer MAGI.
Edwin Sugianto, Chief Operating, Health, Marketing & Digital Officer MAGI.

Membangun bisnis yang berkelanjutan tentu merupakan harapan setiap perusahaan. Yaitu, bisnis yang memiliki kemampuan untuk mencapai tujuannya dan meningkatkan nilai dalam jangka waktu yang panjang dengan melakukan integrasi ekonomi, sosial, dan lingkungan ke dalam strategi bisnis.

Konsep yang diusung oleh banyak perusahaan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan adalah Triple Bottom Line. Konsep ini menyelaraskan model bisnis dan pengelolaan keuangan dengan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan. Seperti yang setiap tahun selalu diusahakan Mandiri AXA General Insurance (MAGI) dengan segala tantangan yang dihadapi.

Seperti diungkapkan Edwin Sugianto, Chief Operating, Health, Marketing & Digital Officer MAGI, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam situasi sekarang. Pertama, pandemi yang berlangsung dua tahun lebih telah berdampak pada semua aspek kehidupan dengan risiko yang saling berhubungan, termasuk limbah yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Kedua, Indonesia secara signifikan kehilangan hutan mangrove-nya setiap tahun karena pembangunan perluasan kota hingga ke pesisir, dan pembangunan perluasan perkebunan sawit.

Ketiga, masih banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang sulit mengakses air bersih. Dan, yang keempat, data CCPI 2023 menunjukkan: indeks kinerja perubahan iklim Indonesia masih berada di urutan ke-26 dari 63 negara anggota CCPI.

“Sebagai bagian dari AXA Global, kami memiliki tangible purpose, yaitu ‘act for human progress by protecting what matters’. Di sini kami memiliki komitmen dan visi dalam pembangunan keberlanjutan, yaitu pembangunan berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengurangi komitmen untuk menjaga kebutuhan generasi masa depan. Oleh karena itu, pembangunan keberlanjutan yang menjadi misi kami adalah pembangunan jangka panjang yang melibatkan keseimbangan antara lingkungan hidup, sosial, dan economic concerns,” Edwin menegaskan

Strategi keberlanjutan MAGI juga memiliki tujuan utama, yakni bergerak untuk memimpin aksi melawan perubahan iklim. Selain itu, juga membuka lebih luas bisnis perlindungan dan kesehatan AXA sebagai bisnis asuransi yang inklusif. “Komitmen pembangunan keberlanjutan ini kami jalankan melalui 3P: People, Planet dan Profit,” kata Edwin.

Untuk yang pertama, People, pihaknya berpedoman pada empat nilai budaya (culture value) yang diterapkan di MAGI. Yaitu, (1) CICO: Customer First, Integrity, Courage, One AXA; (2) AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif); (3) Leadership Values; serta (4) Employee value propotition

Salah satu contoh penerapannya untuk People adalah konsep kerja smart working: kombinasi antara work from home dan work from office. “Dengan begitu, konsumsi listrik di kantor juga berkurang sehingga kami bisa berkontribusi pada pengurangan jejak karbon sekaligus menjadi kepuasan karyawan juga,” Edwin mencontohkan.

Contoh lain dari sisi People adalah gender equality support. Pihaknya mendukung nilai-nilai kesetaraan gender, melalui penyediaan jenjang karier, sarana prasarana, struktur gaji, dan tunjangan yang sama antara karyawan pria dan wanita.

Melalui learning development, MAGI memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan keterampilan. Karyawan diberi kesempatan mengikuti pelatihan internal dan eksternal, juga diberi fasilitas pendukung.

Selain itu, yang juga terkait People adalah CSR. “Fokus CSR kami ada di tiga pilar, yaitu kesehatan, pemberdayaan sosial termasuk finansial literasi dan inklusi finansial, serta pelestarian lingkungan hidup,” Edwin menjelaskan.

Untuk Planet, MAGI memiliki tanggung jawab mengembangkan hubungan harmonis dengan masyarakat, lingkungan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan ekosistem yang baik dan bermanfaat bagi semua. Efisiensi konsumsi kertas kantor dan pemasaran, penerbitan e-polis dan e-stamp, efisiensi energi dan air, serta pemilahan sampah menjadi bagian dari upaya mitigasi MAGI.

Di luar lingkungan kerja, MAGI juga melestarikan alam yang sering dikaitkan dengan perubahan iklim dan pemanasan global. Yaitu, dengan mengadakan kegiatan dan serial webinar setiap tahun di AXA Week for Good dengan tema iklim dan keanekaragaman hayati.

Untuk masyarakat, MAGI pun menjalankan beberapa kegiatan dalam membangun lingkungan hidup yang berkelanjutan. Di antaranya, Program Mangrove Planting, dengan mengundang peran aktif nasabah untuk menyumbang bibit mangrove yang ditanam di Kepulauan Seribu.

Juga ada River Clean Up, kegiatan membersihkan sungai, yang dilakukan di hulu Sungai Ciliwung di Bogor. Selanjutnya, pembangunan fasilitas air bersih untuk masyarakat Sumba, NTT, bekerjasama dengan LSM Save Children.

Ada pula pemberian dukungan dalam bentuk donasi untuk budidaya tanaman pewarna tekstil. Tujuannya, semakin banyak kain/tekstil yang diwarnai dengan pewarna alam, seperti kunyit, kayu sappan, dan indigo.

Terkait Profit, MAGI berupaya menghasilkan profit dari bisnis yang berkelanjutan dan peduli lingkungan. “Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan faktor ESG di seluruh bisnis kami,” kata Edwin.

Selain itu, MAGI juga memiliki produk asuransi, yaitu parametric insurance untuk pertanian dan para petani, yaitu Dana Pandan. Ini adalah pendanaan untuk modal budidaya pertanian dan asuransi pertanian, yang sekaligus disosialisasi untuk praktik pertanian ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, bisnis MAGI dijalankan dengan mematuhi prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independency, serta fairness & equality. “Ke depannya, prinsip sustainability yang memperhatikan 3P: People, Planet , and Profit akan terus kami jalankan,” kata Edwin.

Untuk People, target MAGI ialah menjadikan karyawan sebagai pemimpin transformasi. Juga meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk Planet, targetnya ialah mengurangi jejak karbon serta meningkatkan konservasi alam dan bisnis hijau. Pihaknya ingin mencapai netralitas karbon pada tahun 2025 dengan mengurangi emisi CO2 (energi, kerja cerdas, perjalanan, dan digital),

Adapun untuk Profit, targetnya ialah meningkatkan produk asuransi ramah lingkungan dan jumlah nasabah yang dilindungi perlindungan inklusif.

`Intinya, upaya MAGI demi sustainability dan pelestarian lingkungan hidup bukan hanya dengan CSR dan efisiensi energi di dalam operasional. Perusahaan juga bertekad tidak lagi memberikan asuransi perlindungan kepada bisnis eksploitasi sumber daya alam, seperti penambangan batu bara, termasuk pengangkutan dan semua sarana pendukung bisnis tersebut.

“Walaupun itu berdampak ke bisnis kami juga, kami tidak ambil itu, karena komitmen kami untuk lingkungan hidup. Kami siap kehilangan revenue yang cukup signifikan karena itu adalah bukti komitmen kami,” kata Edwin tandas. (*)

Dyah Hasto Palupi/Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved