Financial Report Capital Market & Investment

Unilever Proyeksikan Penjualan B2C Kanal Online Meningkat

PT Unilever Indonesia, Tbk (Perseroan) mengumumkan kinerja keuangan Kuartal I-2023 (tidak diaudit) dalam RUPS dan paparan publik (22/06/2023). Perseroan melaporkan penjualan bersih sebesar Rp10,6 triliun, dan membukukan laba bersih Rp1,4 triliun. Raksasa FMCG asal Belanda ini juga membagikan dividen final untuk tahun buku 2022 sebesar Rp71 per lembar saham.

Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk, mengatakan, profitabilitas pada Kuartal I tahun ini meningkat dibandingkan Kuartal III dan IV tahun lalu. Kinerja ini didukung penguatan fundamental di jalur General Trade dan Modern Trade. Ira juga menyebut adanya peningkatan volume pangsa pasar.

Dia mengungkapkan, peningkatan pangsa pasar 11 kategori produknya di antaranya adalah skin cleansing (perawatan kulit), kecap, oral care (perawatan gigi dan mulut), soup stock (kaldu) dan pencuci piring. “Jika bicara tentang produk terlaris, berdasarkan data kuartal II, dari 15 kategori, sebanyak 11 kategori market share-nya naik, dibandingkan kuartal II tahun lalu,” ungkapnya.

Hal ini, tambahnya, juga berkat konsistensi Perseroan menjalankan 5 prioritas strategisnya, yaitu Strengthen and unlock core, Play full portofolio, Build execution powerhouse, Transformational capabilities, dan Sustainability. Pihaknya akan terus melanjutkan strategi ini untuk menghadapi kondisi ke depan.

“Kuartal pertama tahun ini, kami melihat adanya peningkatan volume pangsa pasar, yang menunjukkan bahwa kelima prioritas ini berhasil mendorong daya saing dan memastikan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Ira.

Spesifik pada penjualan melalui kanal e-commerce, Ira menuturkan, kontribusinya meningkat dari tahun ke tahun. Pihaknya memproyeksikan peningkatan yang cukup tinggi ke depannya, meskipun tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, mengingat secara industri e-commerce terdapat penurunan akselerasi. Adapun pada tahun lalu, kata Ira, kontribusi penjualan kanal online ini berkontribusi sekitar 6%.

Ira menyatakan, perseroan akan melakukan beberapa hal agar mengakselerasi bisnis di e-commerce terutama B2C yang tepat sasaran, di antaranya memastikan demand creation yang tepat dan akurat, serta mejaga eksekusi yang baik.

“Dari segi demand creation kami lebih memastikan untuk tepat dan kuat, karena memang ini game-nya berbeda, lebih ke data driven ya. Kemudian memastikan untuk melakukan eksekus yang baik. Kami cukup optimistis untuk B2C ke depannya,” ujar Ira.

Unilever juga memastikan tidak hanya bermain di segmen menengah, tetapi juga akan melihat kesempatan portofolio di menengah atas dan bawah. Terkait ini, Ainul Yaqin, Direktur Unilever Indonesia menyatakan, Perseroan akan mendorong produk-produk premium, yang disebutnya sebagai premiumisasi agenda, serta produk value.

Pada kuartal ini, di segmen premium, Perseroan membukukan pertumbuhan dua digit yang didukung oleh berbagai inovasi, antara lain Vaseline Gluta-Hya, Pond’s Sun Serum, Lifebuoy Natural, dan Pepsodent Herbal. Di segmen value, Unilever meluncurkan Lifebuoy Dishwash dan Glow&Lovely Body Wash.

“Masyarakat segmen menengah atas dan bawah akan tumbuh pesat. Maka kami akan mendorong premiumisasi agenda. Begitu juga memastikan merek-merek besar bisa menjangkau segmen bawah dengan produk yang menonjolkan value. Contohnya kami meluncurkan Lifebuoy Dishwash, ini untuk memastikan agar segmen bawah bisa tertuju,” ucap Ainul.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved