Entrepreneur

Presdir ITSEC Asia, Menjadikan Perusahaan Lokal Bisa Mengglobal

Andri Hutama Putra, Presiden Direktur ITSEC Asia

Di industri teknologi di Indonesia, pelaku bisnis cyber security biasanya berasal dari perusahaan multinasional yang mengepakkan sayap bisnisnya ke Tanah Air untuk mencari klien ritel atau korporasi hingga pemerintahan/lembaga. Namun, kehadiran ITSEC Asia justru sebaliknya, karena perusahaan asli karya anak bangsa, yang melebarkan jangkauannya hingga ke Australia, Singapura dan negara lainnya.

Perusahaan ini menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan IT security lainnya, baik lokal maupun multinasional. Namun, ITSEC Asia memiliki keunggulan sebagai perusahaan lokal yang memiliki pengetahuan mendalam tentang tren dan celah keamanan yang sering terjadi di Indonesia

Sejak awal kehadirannya tahun 2010, ITSEC Asia fokus pada bidang keamanan siber dan informasi. Perjalanan dari perusahaan lokal yang berkembang menjadi perusahaan multinasional tidaklah mulus yang sampai sekarang mampu bertahan dengan mempekerjakan lebih dari 250 karyawan di tiga negara. Ringkasnya, ITSEC Asia adalah perusahaan end-to-end cyber security yang fokus pada proteksi, identifikasi, respons, dan pemulihan terhadap ancaman keamanan siber.

Pengibaran bendera ITSEC Asia hingga ke mancangera tidak dapat dilepaskan dari sosok Andri Hutama Putra. Perusahaan ini didirikan oleh Andri bersama dua rekannya. “Kami mendirikan ITSEC Asia dipengaruhi oleh pengamatan terhadap efek globalisasi dan perubahan zaman yang menunjukkan bahwa informasi akan menjadi aset yang sangat penting di masa depan. Data yang sebelumnya intangible, kini menjadi aset penting perusahaan ,” tutur Andri tentang sejarah kehadiran ITSEC Asia kepada SWA Online, beberapa waktu lalu.

Para pendiri perusahaan tersebut memiliki latar belakang di bidang teknologi dan bisnis. Mereka melihat peluang di masa depan dengan meningkatnya belanja online dan pentingnya keamanan informasi Itulah sebabnya, kiprah bisnis ITSEC Asia berfokus pada pengamanan informasi dalam era transformasi digital dan industri 4.0. Selain itu, aktif dalam memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran keamanan informasi kepada masyarakat luas.

Andri memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun dalam bidang teknologi, sistem komputer dan bisnis. Latar belakang pendidikan formalnya pun tidak diragukan lagi. Dia telah menamatkan pendidikan S1 jurusan Technology, Computer System & Networking di Curtin University of Technology di Malaysia. Di sinilah Andri mulai mengenal lebih dalam seluk beluk dari teknologi informasi.

Pada saat kuliah di sana, Andri mulai memprediksi masa depan keamanan siber. Ini diperolehnya setelah mempelajari efek globalisasi yang akan membuat banyak orang berbelanja tidak secara fisik, tetapi secara online (daring). Dia mengibaratkan pada pengiriman uang dari satu tempat ke tempat lain yang dijaga sejumlah pengawal. Begitu pun ketika orang mengirimkan uang saat berbelanja daring pasti membutuhkan pula perlindungan yang disebut keamanan siber. Mulai dari situlah, Andri melihat peluang cyber security yang akan berkembang pesat dimasa akan datang. Data akan menjadi harta yang paling berharga disaat semua sudah serba digital.

Setelah lulus S1, Andri melanjutkan S2 di Curtin University di Singapura. Dari waktu normal dua tahun, dia menamatkan dalam setahun kuliah S2 dengan menyabet gelar Master of International Business. Belajar tentang bisnis internasional, dia memantapkan diri untuk fokus mendalami usaha di bidang keamanan siber karena saat itu masih belum banyak yang bergerak di sektor tersebut.

Dengan menyadari tantangan global terhadap sektor bisnis apapun, Andri selalu berusaha mencoba untuk menciptakan solusi out of the box dengan sustainability sebagai tujuan dan tanggung jawab utama dalam memimpin ITSEC Asia. Hal tersebut membawa banyak nama besar dari berbagai industri termasuk e-commerce di Indonesia memercayai ITSEC Asia sebagai partner dalam mengembangkan solusi keamanan data & informasi perusahaan.

Prinsipnya, sekarang kita tengah melakukan proses transformasi digital. Apalagi datang pandemi Covid-19 yang semakin mempercepat masyarakat melakukan digitalisasi di berbagai bidang. Dengan kata lain, kita belum sampai ke era digital yang sepenuhnya. Saat kita memasuki era digital dalam segala lini tentu keamanan siber akan menjadi kebutuhan banyak pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, sampai masyarakat. Karena itu, Andri bersama rekannya membangun dan mengembangkan ITSEC sebagai perusahaan yang menyediakan layanan keamanan siber.

Kini, dia menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) ITSEC Asia. Perusahaan itu berkembang sehingga memiliki layanan di wilayah Asia Pasifik dan Australia-New Zealand. Sedangkan ITSEC Asia sekarang mencakup Indonesia, Singapura, Australia, Dubai dan Thailand.

Dalam perjalanannya, perusahaan ini terus mengembangkan layanan, produk, dan solusi keamanan siberr untuk memenuhi kebutuhan perkembangan keamanan informasi. Mereka memiliki sumber daya manusia permanen dengan sertifikasi keamanan informasi yang mendukung operasional perusahaan.

Klien ITSEC Asia berasal dari berbagai sektor, termasuk perbankan, asuransi, telekomunikasi, energi, minyak dan gas, serta penerbangan.

Kendati persaingan bisnis yang dihadapi ITSEC Asia sangat ketat, namun Andri dan tim tidak gentar. “Kami memiliki competitive advantage yang membedakan dengan perusahaan sejenis,” Andri mengklaim. Keunggulan kompetitif yang dimaksud adalah pertama, ITSEC Asia sebagai perusahaan lokal yang going global dengan kompetensi anak bangsal. Kedua, sumber daya manusia (SDM) memiliki jam terbang tinggi. Ketiga, memiliki knowledge internal yang memang dikembangkan menjadi data yang membantu ITSEC Asia untuk menentukan produk ataupun solusi Teknologi Informasi yang nantinya akan berkembang.

Ketika kompetitor berkembang, lanjut Andri, di situlah dinamika ekonomi terjadi. Dan inovasilah yang akan memenangkan persaingan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang mampu memenuhi tren dan kebutuhan pasar, maka itulah yang akan memenangkan persaingan.

Menghadapi fenomena itu, ITSEC Asia telah menyiapkan strategi dengan penyediaan tim SDM permanen yang andal. Artinya, SDM ini sebagai aset perusahaan, sehingga harus dijaga dan dipekerjakan tetap untuk bertanggungjawab meng-create produk/solusi dan melayani purnajualnya. Ini akan melegakan pelanggan yang membeli produk/jasa ITSEC Asia karena dikelola secara berkesinambungan. Tak heran jika turn over karyawan hanya di bawah 6%.

ITSEC Asia berperan aktif dalam mendukung Indonesia dalam hal edukasi, mediasi, dan audiensi terkait keamanan informasi. Perusahaan ini pun telah mengantongi sertifikasi ISO 27001, 9001, 14001, CREST serta BSSN.

“Dalam menghadapi dinamika industri keamanan informasi, ITSEC Asia mengandalkan keunggulan sebagai perusahaan lokal yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan internal yang membantu dalam mengembangkan produk dan solusi yang sesuai dengan perkembangan keamanan informasi. Juga, mengandalkan sumber daya manusia yang permanen dan memiliki sertifikasi keamanan informasi,” jelas pehobi bekerja ini.

ITSEC Asia menghadapi tantangan dalam mengamankan informasi dan mengidentifikasi celah keamanan yang dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka menggunakan berbagai metode, termasuk teknik sosial engineering, untuk menganalisis dan menangani ancaman keamanan yang mungkin terjadi.

Menurut Andri, ITSEC Asia menunjukkan kapasitasnya sebagai perusahaan lokal yang telah sukses berkembang menjadi perusahaan global di bidang keamanan siber dan informasi. Perusahaan ini berkomitmen terus berinovasi dan mengembangkan solusi keamanan siber untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang di era transformasi digital.

Untuk produk utama ITSEC Asia terbagi menjadi tiga klasifikasi utama yaitu – Manage Security Services (MSS), Cyber security consultancy services, dan Cyber Security System Integration.

Sebagai Presiden Direktur ITSEC Asia, peran Andri sangat penting dalam memajukan perusahaan. Lihat saja, perusahaan patungan dengsn rekannya itu berkembang pesat, sehingga memiliki layanan di wilayah Asia Pasifik dan Australia-Selandia Baru. Sedangkan ITSEC Asia sekarang mencakup Indonesia, Singapura, Australia, Dubai dan Thailand.

Menatap masa depan, Andri bermimpi suatu saat ITSEC Asia akan banyak dikenal orang sebagai perusahaan cyber security yang mengharumkan nama Indonesia di Asia Pasifik, bahkan global.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved