Marketing Trends

Hindari dan Lakukan Ini Saat Membuat Konten Berjualan di Tiktok Shop

Ilustrasi TikTok Shop. (dok Ninja Express)

Selain menjadi platform media sosial, TikTok juga dimanfaatkan oleh para UMKM atau pebisnis online untuk mempromosikan produk mereka melalui fitur TikTok Shop. Namun, tidak sedikit yang masih mengalami hambatan, sehingga belum berhasil memaksimalkan platform ini untuk mendongkrak penjualan.

Untuk membantu UKM memaksimalkan penjualan melalui TikTok Shop, Pendiri Sekolah Pebisnis Yosef Adji Baskoro membagikan kesalahan yang perlu dihindari saat berjualan di TikTok Shop. Selain itu, ia juga memaparkan cara agar tetap konsisten dalam membuat konten.

Yosef mengatakan, TikTok Shop menjadi tempat bagi para creators menjual produknya dalam bentuk video yang mereka unggah. Melalui platform ini, viewers bisa dengan mudah membeli langsung di aplikasi TikTok yang mempermudah journey buyer untuk check out.

“Di sisi lain, terkadang beberapa seller justru mengalami kesulitan mengupload produk ke TikTok Shop. Hal tersebut terjadi karena tidak memenuhi beberapa kewajiban dasar seperti setting-an pada TikTok Shop, sehingga membuat mereka gagal berjualan,” kata Yosef, Selasa (4/7/2023).

Untuk menghindari kegagalan dalam berjualan di TikTok Shop, penting mengetahui dan memahami kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalan tersebut. Menurut Yosef setidaknya ada 3 kesalahan yang membuat gagal berjualan di TikTok Shop.

Pertama, tidak teliti melakukan verifikasi data, seperti tidak melakukan verifikasi KTP dan penulisan alamat rumah atau kantor yang lengkap. Kedua, melewatkan detail penting saat upload produk, sehingga saat melengkapi informasi dan ingin mengunggah produk, justru mendapatkan keterangan gagal QC (Quality Control). Ketiga, mengabaikan panduan TikTok saat upload produk, sehingga membuat produk yang hendak dijual di TikTok Shop seringkali melanggar pedoman.

Selain menghindari kesalahan-kesalahan yang membuat gagal berjualan di TikTok, lanjut Yosef, pelaku UMKM juga perlu menjaga konsistensi dalam membuat konten supaya dapat meningkatkan awareness, penjualan, dan loyalitas konsumen. Untuk bisa konsisten dalam hal ini tentu bukan perkara mudah, mengingat sebagai business owner dituntut harus pintar dalam membagi waktu antara mengurus bisnis dan mengembangkan brand.

Untuk itu, ada 4 tips bisa diterapkan supaya tetap konsisten dalam membuat konten berjualan di Tiktok Shop di tengah kesibukan mengurus bisnis. Berikut di antaranya: pertama, buat konten plan & editorial calendar.Editorial plan (EP) dan content plan penting untuk menjaga konsistensi pembuatan konten. Dengan editorial calendar, pelaku bisnis dapat merencanakan konten yang akan diunggah ke media sosial secara detail setiap harinya.

“Editorial calendar membantu mengatur jadwal unggahan konten secara teratur, menghindari kebingungan dalam pemilihan dan pengunggahan konten harian, bahkan dapat diterapkan dalam jangka waktu satu tahun. Setelah membuat editorial calendar, pelaku bisnis dapat membuat content plan yang berisi spesifikasi konten yang akan dibuat dalam jangka waktu satu minggu hingga satu bulan. Evaluasi dan pelaporan hasil konten juga penting dilakukan untuk melihat keberhasilan berdasarkan KPIs (tayangan, interaksi, penjualan) sebagai acuan untuk editorial plan berikutnya,” ujarnya.

Kedua, pakai platform pihak ketiga untuk jadwalkan posting. Penting untuk memanfaatkan platform penjadwalan yang tersedia untuk posting otomatis di tengah kesibukan. Dengan menggunakan platform ini, pelaku bisnis dapat fokus pada hal lain yang mendukung kesuksesan bisnis. Beberapa tools yang bisa digunakan, yaitu Later, Hootsuite, dan Onlypult.com.

Ketiga, memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). AI telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bisnis. AI dapat membantu dalam pembuatan konten dengan mencari ide-ide yang menarik dan mengembangkannya sesuai dengan riset dan bisnis yang sedang dijalankan. Beberapa tools AI yang dapat digunakan membantu membuat konten, yaitu ChatGPT, CopyAI, dan GetMunch.

Keempat, selalu catat ide di manapun dan kapanpun. Cara terakhir supaya bisa konsisten membuat konten adalah dengan menerapkan second brain method, merupakan metode untuk menyimpan dan mengingat ide, inspirasi, wawasan, dan koneksi secara sistematis di luar kepala. Dalam metode ini, pebisnis dapat menggunakan teknologi, seperti smartphone, untuk mencatat ide-ide yang muncul secara tiba-tiba dan menggunakannya sebagai masukan dalam rencana konten.

“Dengan mencatat empat sampai tujuh ide saat scrolling media sosial, pebisnis bisa mengaplikasikannya pada konten selanjutnya dan mencegah burnout. Alhasil pebisnis tidak perlu lagi pusing memikirkan ide berjualan di Tiktok Shop,” ujar Yosef.

Andi Djoewarsa selaku Chief Marketing Officer Ninja Express mengatakan, penjualan di TikTok Shop bisa terhambat karena berbagai kesalahan yang seringkali diabaikan atau dianggap sepele. Menghindarinya tentu menjadi langkah yang tepat agar tidak menghambat kesuksesan dalam berjualan.

“Tidak hanya itu, pelaku UKM juga perlu menjaga konsistensi dalam menghasilkan konten yang menarik dan relevan untuk berjualan di TikTok Shop. Jika mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk mengelola bisnis dan membuat konten, Ninja Xpress siap bantu dengan memberikan solusi lewat Creative Hub, layanan dari Ninja Xpress yang akan membantu upgrade bisnis untuk meningkatkan penjualan,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved