CSR Corner

Berkolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan

(kedua dari kiri) Dumasi MM Samosir, Direktur Asuransi Sinar Mas bersama warga Kelurahan Kampung Bali, Jakarta. (Foto : Dok)

PT Asuransi Sinar Mas (ASM) menggelar corporate social responsibility (CSR) berupa pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun bagi warga Kelurahan Kampung Bali, Jakarta Pusat. Pelatihan yang diadakan berkolaborasi dengan tim Sustainable Indonesia ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam mengolah limbah menjadi barang yang lebih berguna dan dapat menjadi alternatif usaha baru untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dumasi MM Samosir, Direktur Asuransi Sinar Mas, mengatakan kegiatan CSR ini mengangkat topik sustainable living menjadi hidup yang berkelanjutan seperti kegiatan CSR yang dilaksanakan di Danau Toba dengan sustainable fashion. Untuk di wilayah Kampung Bali, beragam kegiatan CSR telah dilaksanakan secara rutin sejak 2012.

Sebelumnya, ASM juga sudah pernah memberikan peralatan hidroponik dan membantu mengembangkan lingkungan menjadi lebih bersih dan rapi. “Di masa pandemi pelatihan minyak jelantah ini sudah dicanangkan tetapi belum terlaksana karena terkendala pandemi. Asuransi Sinar Mas berharap kegiatan pelatihan yang dilakukan dapat berdampak pada lingkungan yang bisa mendukung kita membantu bumi,” ungkap Dumasi di Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Ety Kusmiyati, Lurah Kelurahan Kampung Bali, Jakarta Pusat menjabarkan sejumlah faktor pelatihan minyak jelantah ini dilakukan karena awalnya minyak jelantah ini sering terbuang ke saluran pembuangan air dan kurang dimanfaatkan oleh warga. Sebelumnya kami telah mengumpulkan minyak jelantah tersebut di dalam satu dirigen, tetapi belum mengetahui akan dijadikan apa minyak tersebut.

ASM, lanjut Ety, punya inovasi-inovasi untuk membantu warga mempunyai keterampilan. “Alhamdulilah Asuransi Sinar Mas memberikan kesempatan pada warga kami untuk mengikuti pelatihan pengolahan minyak jelantah untuk dijadikan sabun,” ucap Ety. Selain memberikan pelatihan pengolahan minyak jelantah, ASM juga memberikan edukasi keuangan bagi para peserta pelatihan yang terdiri dari Ibu-Ibu PKK, ketua RW, petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan sarana Umum).

Dalam literasi dan edukasi keuangan ini, peserta diberikan pengetahuan mengenai perencanaan keuangan keluarga serta pengenalan instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk mengelola keuangan termasuk asuransi. Peserta menunjukkan antusiasnya di dalam mengikuti pelatihan dan edukasi keuangan.

Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah ini sangat mudah, bahan dan alat yang digunakan pun mudah didapatkan dan dapat dilakukan di rumah. Beragam manfaat dari pelatihan ini, salah satunya dapat menjadi sumber pendapatan baru karena memiliki nilai jual yang tinggi karena mengolah limbah menjadi bahan baru. “Jadi ini penting sekali menurut saya selain menambah pengetahuan juga dapat menambah pendapatan.” ujar Lena, Pelatih dari Sustainable Indonesia.

ASM juga membagikan gratis asuransi Simas Mikro beserta celengan impian bagi peserta literasi. “Harapan saya setelah mengikuti kegiatan literasi dan pelatihan ini semoga bisa mengurangi limbah minyak terutama minyak jelantah yang merusak ekosistem yang bisa diperbaiki walaupun sedikit demi sedikit,” ujar Dede, salah satu peserta literasi dan pelatihan. Pada kesempatan ini,

Sebelumnya, ASM rutin mendukung rangkaian program Bulan Inklusi Keuangan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Road to BIK yang rutin digelar setiap Oktober. ASM berkolaborasi bersama Asuransi Sumit Oto menyelenggarakan kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada pelajar SMA 13 Muhammadiyah, Jakarta Barat.

Pada kesempatan terpisah, M. Haryadi JP, Presiden Direktur Asuransi Sumit Oto, menyampaikan kegiatan literasi dan edukasi keuangan ini memberikan pemahaman kepada siswa serta lebih banyak lagi masyarakat Indonesia di luar sana yang memahami tentang manfaat dari lembaga-lembaga keuangan di Indonesia khususnya mengenai asuransi. “Diharapkan juga semoga para peserta ke depannya menjadi orang-orang yang sadar mengenai pentingnya memproteksi diri dan aset-asetnya,” ungkap M. Haryadi

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68% dan inklusi keuangan sebesar 85,10%. Nilai ini mengalami peningkatan jika dibandingkan hasil SNLIK 2019 yaitu indeks literasi keuangan 38,03% dan inklusi keuangan 76,19%. Untuk mendukung peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat, ASM terus berkomitmen melakukan kegiatan literasi keuangan di berbagai wilayah di Indonesia.

Siany Jontana, Kepala Divisi Agency Network ASM, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan yang berkelanjutan.”Kegiatan ini sudah kami lakukan sejak tahun 2015 dan setiap tahun kami tidak pernah absen untuk melakukan literasi keuangan. Lebih memfokuskan kegiatan literasi ini ke sekolah-sekolah dan mempunyai tujuan untuk memberikan edukasi keuangan sedini mungkin. Kegiatan Literasi yang diadakan di SMA 13 Muhammadiyah ini responnya sangat baik sekali, aktif dan sudah mulai sadar akan pentingnya asuransi,” ungkap Siany.

Dalam pelaksanaan literasi, peserta diberikan materi mengenai pengelolaan keuangan, pengenalan lembaga keuangan serta pengenalan asuransi secara umum. Kegiatan literasi ini juga mendapatkan sambutan baik dari pihak sekolah dan para peserta. Pada kesempatan ini, ASM membagikan celengan impian bagi peserta literasi. Melalui pembagian celengan impian ini, diharapkan peserta akan lebih memiliki kesadaran menabung sejak dini agar dapat mengelola keuangan lebih baik ke depannya.

ASM sejak 2015 telah melaksanakan 93 kegiatan literasi keuangan di berbagai wilayah di Indonesia dan telah membagikan asuransi mikro gratis kepada 131.067 peserta serta 53.312 celengan impian.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved