Capital Market & Investment

Produsen AMDK Ini Peroleh Pinjaman Rp 300 Miliar dari BNI

Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk. (Foto : Dok)

PT Sariguna Primatirta Tbk, emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK), menggencarkan ekspansi di segala lini kegiatan usaha. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, tahun ini perseroan sedang membangun dua pabrik baru di Lampung dan Manado. Penambahan dua pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 5% dari total kapasitas yang sekarang yaitu sekitar 5,5 miliar liter per tahun.

Selain agresif melakukan pembangunan pabrik baru, emiten yang sahamnya berkode CLEO ini meningkatkan kapasitas produksi menambah investasi mesin mesin otomatis dan telah memperluas 5 pabrik di Banjarmasin, Citeureup, Bojonegoro, Makassar, dan Kendari. Sementara untuk memperkuat layanan kepada pelanggan dan memperluas cakupan pasar sekaligus menekan biaya pengiriman, Pperseroan juga secara agresif memperluas titik penjualan dan mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia, terutama wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Timur.

Adapun untuk depo air minum, dari posisi awal tahun yang tercatat telah memiliki 290 depo, perseroan akan meningkatkan menjadi sekitar 350 depo. “Kami akan terus berusaha menambah omset, sehingga target pertumbuhan penjualan double digit tahun ini bisa tercapai. Oleh karena itu, perseroan terus melakukan ekspansi secara agresif dengan tetap memerhatikan risk management,” kata Direktur Utama CLEO Melisa Patricia pada Kamis (06/07/2023).

Selain berbagai upaya pengembangan bisnis secara organik tersebut, CLEO juga terus membuka kemungkinan untuk mengembangkan bisnis secara anorganik melalui akuisisi perusahaan produsen AMDK atau pun perusahaan yang berada dalam lingkup supply chain di industri ini.

Terkait berbagai kegiatan ekspansi tersebut, perseroan berhasil mendapatkan alternatif pembiayaan berupa fasilitas kredit sebesar Rp 300 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Dari fasilitas kredit tersebut, sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 200 miliar yang berbentuk pinjaman berjangka akan digunakan untuk membiayai kegiatan ekspansi.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved