Technology Trends

Threads dan Perseteruan Pemilk Twitter Elon Musk dengan Mark Zuckerberg

Perseteruan pemilk Twitter Elon Musk dengan Pemilik Threads Mark Zuckerberg panas. (Ilustrasi dok Twitter dan Meta)

Hubungan pemilik Twitter saat ini, Elon Musk dengan penggagas aplikasi tandingan Twitter, yaitu Threads, Mark Zuckerberg semakin panas. Intrik keduanya dimulai pada 20 Juni 2023 lalu, di mana Elon menantang Mark untuk berduel karena kesal soal aplikasi Threads besutan Mark.

“Untuk pertandingan kandang,” ujar Elon di akun Twitter pribadinya. Lantas postingan Elon direspons oleh Mark dengan kalimat singkat “Kirim saya lokasinya.” Sontak hal ini ramai diperbincangkan dan banyak yang menunggu keduanya duel di atas ring

Elon sempat menunjukkan video tengah latihan bersama mantan pemain UFC Georges St-Pierre. Sementara Mark telah menggeluti salah satu jenis gulat yakni Jiu Jitsu sejak 2012. Perseteruan keduanya semakin panas saat Threads secara resmi diluncurkan oleh Mark pada rabu (05/07/2023) lalu.

Usai Threads diluncurkan, Elon terlihat semakin geram. Sehari berselang ia mengatakan di akun Twitternya,“Jauh lebih baik diserang oleh orang asing di Twitter, daripada menikmati kebahagiaan palsu. Instagram menyembunyikan rasa sakit.’

Pada tanggal 5 Juli 2023, Pengacara Elon Musk Alex Spiro juga mengirimkan surat peringatan kepada Mark karena dianggap Meta telah melakukan penyalahgunaan yang sistemis, disengaja, dan melanggar hukum rahasia dagang, IP Twitter, serta pengikisan data Twitter. Dalam suratnya, tuduhan berpusat pada rahasia dagang yang dibagikan oleh mantan karyawan Twitter yang dipekerjakan oleh Meta, tetapi juga mengisyaratkan bahwa Meta mungkin telah mengorek data Twitter yang melanggar persyaratan layanan.

“Twitter dengan tegas menuntut akan hak kekayaan intelektualnya (HAKI) dan menuntut agar Meta mengambil langkah segera untuk berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter atau informasi/dokumen yang sangat rahasia lainnya. Twitter memiliki semua atas hak seperti hak untuk mencari upaya hukum perdata dan ganti rugi dengan pemberitahuan lebih lanjut untuk mencegah penyimpanan, pengungkapan, atau penggunaan kekayaan intelektualnya lebih lanjut oleh Meta,” tulis Alex dalam surat tersebut.

Selanjutnya melalui sebuah komentar di Twitter, Elon Musk mengkonfirmasi laporan gugatan yang dilayangkan oleh pengacaranya tersebut. Elon mengatakan ”Competition is fine, cheating is not (Kompetisi itu baik, curang atau plagiat yang tidak (baik),” ucap pria yang juga pemilik perusahaan otomotif Tesla dan teknologi SpaceX ini. Namun surat ini belum direspons oleh Meta hingga saat ini.

Awal Mula Ramai Aplikasi Threads

Aplikasi Threads disebut mirip Twitter, sehingga banyak orang menganggap Threads adalah pesaing Twitter. Aplikasi ini dianggap menjadi solusi di saat Twitter, di bawah nakhoda Elon Musk, semakin banyak menerapkan aturan yang tidak masuk akal. Terakhir, Twitter membatasi penggunanya untuk membaca postingan hingga 10.000 tweet per hari.

“Untuk mengatasi pengikisan data & manipulasi sistem tingkat ekstrim, kami telah menerapkan batasan sementara berikut: Akun terverifikasi dibatasi untuk membaca 6.000 posting/hari, akun yang belum diverifikasi hingga 600 posting/hari, akun baru yang belum diverifikasi menjadi 300/hari,” tulis Elon dalam pengumumannya, Minggu (02/07/2023).

Namun, pada hari yang sama, aturan ini direvisi oleh Musk, menjadi 8.000 untuk terverifikasi, 800 untuk belum terverifikasi, dan 400 untuk akun baru yang belum terverifikasi. Tiga jam kemudian Elon Musk kembali merevisi jumlah postingan yang dapat dibaca menjadi 10.000 untuk akun yang terverifikasi, 1.000 untuk akun yang belum terverifikasi, dan 500 untuk akun baru yang belum terverifikasi.

Aturan tersebut menuai banyak penolakan di kalangan pengguna Twitter. Banyak dari mereka menganggap Twitter di bawah Musk semakin berubah, tidak seperti dulu, dan aturannya semakin tidak jelas.

Elon beralasan aturan tersebut dibuat agar orang (pengguna Twitter) bangun dari tidurnya dan berkomunikasi menemui keluarga dan teman-temannya di dunia nyata. “Alasan saya menetapkan ‘batas tampilan’ adalah karena kita semua adalah pecandu Twitter dan perlu keluar. Saya melakukan perbuatan baik untuk dunia di sini. Anda terbangun dari trance (keadaan tak sadar diri) yang dalam, menjauh dari telepon, untuk melihat teman & keluarga Anda,” kata Elon.

Gejolak tersebut dimanfaatkan Mark untuk segera meluncurkan Threads sebagai pesaing Twitter. Mark menganggap Threads adalah solusi baru untuk berbagi text yang dibangun oleh tim Instagram. Pengguna bisa masuk melalui Instagram, postingan bisa sepanjang 500 karakter, serta menyertakan tautan, foto, dan video hingga 5 menit.

Dalam keterangan yang dipublikasikan di laman resmi Meta Rabu (5/7/2023), Meta mengatakan pihaknya membangun Threads dengan alat untuk memungkinkan percakapan yang positif dan produktif. Pengguna dapat mengontrol siapa yang dapat menyebut atau membalasnya di dalam Threads.

“Seperti di Instagram, Anda dapat menambahkan kata-kata tersembunyi untuk memfilter balasan ke utas Anda yang berisi kata-kata tertentu. Anda dapat berhenti mengikuti, memblokir, membatasi, atau melaporkan profil di Threads dengan mengetuk menu tiga titik, dan akun apa pun yang telah Anda blokir di Instagram akan secara otomatis diblokir di Threads,” tulis Meta.

Mark mengklaim bahwa sejak diluncurkan hingga Minggu (8/7/2023) pagi, Threads telah mencapai 70 juta pengguna. Ini dikatakan Mark melalui akun Threads miliknya dan ia menganggap bahwa jumlah tersebut telah melebihi ekspektasi perusahaan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved