Trends Economic Issues

PLN Kedepankan Tata Kelola Air Berkelanjutan

Petugas PLN Indonesia Power memastikan semua area PLTA Rajamandala aman dan berjalan sesuai fungsinya (Foto: Dok. PLN)

Untuk menghadirkan pengelolaan air yang jernih dan bersih, PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam pemanfaatan air yang berkelanjutan dalam acara rangkaian workshop side event menuju The 10th World Water Forum pada tahun 2024 dengan tema ‘Water for Shared Prosperity‘.

Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan menjelaskan bahwa pengelolaan air yang berkelanjutan menjadi prioritas pemerintah saat ini, yang juga sejalan dengan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Pemerintah saat ini melakukan berbagai upaya untuk bisa meningkatkan pengelolaan air yang berkelanjutan. Pengelolaan air yang berkelanjutan berperan penting pada perubahan iklim dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Herry.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan juga bahwa PLN terus berinovasi dalam transisi energi salah satunya dengan mengembangkan teknologi hidrogren untuk menghasilkan listrik. Apalagi, Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumber daya air yang melimpah. BUMN kelistrikan ini telah mengoperasikan 266 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total kapasitas 18,9 Gigawatt (GW).

“PLN memanfaatkan air untuk menghasilkan listrik bersih dan mampu melistriki jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. Selanjutnya, PLN bertekad terus mengembangkan teknologi ketenagalistrikan yang berbasis hidrogen untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil. Ini juga dalam rangka mencapai target Net Zero Emission tahun 2060,” ujar Darmawan.

Sebagai BUMN yang memanfaatkan air untuk proses bisnisnya, PLN memprioritaskan tata kelola yang berkelanjutan. Sepanjang tahun 2022, total konsumsi air PLN mencapai 24 juta metrik ton, yang mayoritasnya digunakan untuk kegiatan operasional baik pembangkitan maupun domestik. “Kami mengedepankan aspek keberlanjutan dalam penggunaan air ini. Kami juga melakukan efisiensi penggunaan air sehingga bisa mengurangi volume air baku yang dikonsumsi,” ujar Darmawan dikutip dalam keterangan resmi (09/07/2023).

Misalnya, dalam kegiatan operasional pembangkit, PLN menggunakan air dengan sistem closed cycle atau penggunaan kembali sehingga meminimalisir limbah. PLN mengedepankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pemanfaatan air untuk bisa mendukung efisiensi. “Program efisiensi air ini justru berkontribusi pada masyarakat melibatkan stakeholder seperti kelompok masyarakat untuk penyediaan air dari sumber lain. Target dari program tersebut adalah mengoptimalkan penggunaan air untuk kegiatan pembangkit,” tambah Darmawan.

Melalui program efisiensi air yang dilakukan oleh PLN mampu menurunkan pemakaian air baik untuk operasional pembangkitan maupun untuk kegiatan pendukung sebesar 23,12 juta metrik ton dari 33 pembangkit di PLN lewat prinsip 3R.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved