Corporate Action Capital Market & Investment

Antam Umumkan Awal Pengoperasian Pabrik Feronikel Haltim

Antam memulai tahap awal pengoperasian Pabrik Feronikel Haltim. (dok ANTM)

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengumumkan dimulainya tahap awal pengoperasian Pabrik Feronikel Haltim, di Maluku Utara. Pengoperasian yang ditandai dengan burner-on atau proses pemanasan tungku pembakaran (furnace) sebelum diberikan aliran arus listrik. Setelah proses burner-on dilakukan, Antam akan melakukan switch on furnace Pabrik Feronikel Haltim.

Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Wirantaya mengatakan sesuai dengan komitmen perusahaan untuk berfokus pada penyelesaian projek strategis tahun 2023, saat ini Pabrik Feronikel Haltim memasuki tahap awal dari rangkaian commissioning yang ditandai dengan burner-on. Projek Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) merupakan salah satu perwujudan hilirisasi mineral yang dilakukan dalam rangka mendukung penguatan industri mineral di Indonesia.

“Kami berharap seluruh rangkaian commissioning pabrik akan berjalan lancar sehingga dapat segera memberikan manfaat bagi Perusahaan, Bangsa dan Negara. Ini bentuk dukungan Antam atas hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah,” katanya dalam rilis resmi, dikutip Senin (10/07/2023).

Pabrik yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara ini akan memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Nantinya, setelah beroperasi secara penuh, Pabrik Feronikel Haltim akan mendukung produksi feronikel dari Pabrik Feronikel Kolaka di Sulawesi Tenggara yang berkapasitas 27.000 TNi, sehingga Antam akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 TNi.

Sebelumnya, masih di Halmahera Timur, Antam melalui anak usahanya juga melakukan kerja sama untuk pengembangan kawasan industri. Anak usaha Antama, PT International Mineral Capital (PT IMC) dan Hong Kong CBL Limited (HKCBL) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) atas pengalihan sebagian kepemilikan saham pada PT Feni Haltim (PT FHT) untuk pengembangan dan pengoperasian kawasan industri.

Kawasan industri tersebut akan digunakan sebagai lokasi pengembangan ekosistem EV Battery (Electric Vehicle Battery) terintegrasi, serta perluasan dan/atau pembangunan pelabuhan dan infrastruktur lainnya termasuk di dalamnya pembangunan fasilitas pengolahan nikel berbasis teknologi Rotary Kiln Electric Furnace sebanyak 4 (empat) line produksi guna mewujudkan pengembangan ekosistem EV Battery di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Penandatanganan CSPA ini merupakan milestone Perusahaan atas upaya pengembangan EV Battery yang sedang dilakukan. CBL secara grup sebagai calon mitra kerja strategis Antam, memiliki portofolio untuk melakukan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri nikel, serta dapat memberikan kepastian pemenuhan tenant di Kawasan Industri PT FHT sehingga diharapkan akan bisa memberikan iklim investasi yang menjanjikan bagi Indonesia.

CSPA ini akan bisa meningkatkan efektivitas pengembangan EV Battery yang sedang dilakukan di Indonesia sehingga dapat menciptakan nilai tambah dalam pengelolaan bijih nikel ANTAM, baik limonite maupun saprolite. Di mana saat ini perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air tengah signifikan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved