Management Trends

Langkah WSBP Lakukan Transformasi Bisnis

Menuju usianya ke-9 tahun, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menjalankan program restrukturisasi bisnis. Melalui program transformasi bisnis ini dan menuju usia WSBP ke-9 tahun, perusahaan ingin melakukan perbaikan pada seluruh lini perusahaan untuk mewujudkan business sustainability, peningkatan pangsa pasar, dan mampu menyelesaikan kewajiban kepada para kreditur.

Program besar ini didukung oleh 3 pilar yaitu pertama, Operational Excellence. Persaingan dan perubahan dunia usaha saat ini mendorong perusahaan untuk terus bertumbuh melalui peningkatan efisiensi, perbaikan likuiditas dan peningkatan fungsi sumber daya manusia akan berdampak pada keunggulan kompetitif, efisiensi dan efektifitas dalam operasional perusahaan.

Kedua, Business Nourishment yang berfokus pada perbaikan proses bisnis perusahaan untuk menciptakan kemampuan bersaing, optimalisasi aset serta membangun penciptaan pencitraan perusahaan. Ketiga, Technology & Digitalization berfokus pada berfokus pada efisiensi proses berbasis digital dan penciptaan produk berbasis kebutuhan pasar yang bertujuan untuk memberikan optimalisasi profit.

“Ketiga pilar utama ini yang akan menjadi fokus dalam program transformasi WBP, yang bertujuan untuk memperbaiki work process kegiatan operasional, relasi & strategi marketing dalam memperoleh pasar, dan pengembangan teknologi perusahaan ke depan,” ujar Fandy Dewanto, VicePresidentofCorporate Secretary WSBP dalam siaran perrs di Jakarta (11/07/2023).

Fandy mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan. Tantangan tersebut meliputi perubahan budaya organisasi, cara berkomunikasi, dan keterbatasan sumber daya. Pembentukan budaya organisasi yang baru disertai cara komunikasi yang efektif menjadi tantangan tersendiri mengingat wilayah operasional perusahaan yang menyebar di beberapa titik di Indonesia.

Menurutnya, dengan kondisi perusahaan saat ini yang memiliki keterbatasan sumber daya untuk proses perbaikan operasional, tentunya membuat proses perbaikan harus dilakukan secara selektif dengan melihat pareto atas inisiatif-inisiatif transformasi yang dapat memberikan hasil paling optimum. Cara perusahaan menghadapi tantangan tersebut salah satunya ialah dengan menerapkan Top-Down Role Model, yang mana para leader di posisi manajerial memberi bentuk contoh dan penerapan langsung dalam menjalankan program transformasi sebagai upaya membentuk budaya organisasi yang baru serta menunjukkan komitmen yang harus dijaga dan diterapkan seluruh lini.

“Strategi top-down ini dijalankan dengan harapan dapat menjadi solusi tantangan dari sisi human capital dan didukung perbaikan pada sisi lain untuk menunjang komitmen pelaksanaan program transformasi perusahaan seperti kebijakan, proses organisasi dan teknologi,” tuturnya kepada SWA Online

BUMN ini juga membentuk tim pengelola perubahan yang diharapkan dapat memimpin dan mengevaluasi atas inisiatif-inisiatif strategi yang dijalankan perusahaan untuk membawa kepada pembelajaran berkelanjutan dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam mencapai tujuan transformasi yang telah dibuat.

Direksi beserta jajaran manajerial berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya perbaikan yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kepercayaan kepada seluruh stakeholder. Salah satu bentuk komitmen yang telah dijalankan adalah melaksanakan pembayaran pertama kewajiban sesuai perjanjian perdamaian pada bulan Maret lalu. ‘

Ke depan, perusahaan akan berfokus untuk meningkatkan perolehan pasar eksternal melalui 3 lini bisnis usaha utama yaitu precast, readymix dan jasa konstruksi dan instalasi. “Kami juga akan mengintegrasikan strategi bisnis melalui program one stop concrete solution, menjalankan sistem lean manufacturing di lini perusahaan, dan pemenuhan IT Master Plan Road Map sebagai bentuk upgrading perusahaan di bidang digital dan teknologi,”katanya.

Penciptaan revenue stream baru ini membutuhkan upaya keras dari seluruh lini di perusahaan. Manajemen tetap optimis dengan kemampuan yang dimiliki saat ini, serta dengan melakukan program-program yang saat ini tengah dijalankan oleh perusahaan akan membawa perusahaan ke kondisi yang lebih baik.

Saat ini beberapa aksi korporasi dari transformasi bisnis yang sudah berjalan di antaranya efisiensi biaya melalui program clustering untuk unit plant & unit batching plant, sentralisasi perbaikan alat untuk lini produksi, meningkatkan efektivitas kerja melalui program integration working in connectivity, system e-procurement di lini bisnis perusahaan sebagai bentuk adaptasi digital dan teknologi yang mendukung perbaikan tata kelola perusahaan, pengembangan program LMS (Learning Management System) untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, hingga membangun & memperkuat corporate image melalui soft & hard campaign.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved