Capital Market & Investment

OJK Pacu Pembiayaan UMKM di Securities Crowdfunding

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi. (Foto : OJK).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan produk securities crowdfunding (SCF) agar mempercepat dan memperluas akses UMKM ke pasar modal. Produk SCF ini diharapkan bisa semakin mendorong pengembangan UMKM, khususnya di Bali agar dapat bersaing di level nasional dan internasional. Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi di Bali pada Jumat pekan ini.

Inarno menyampaikan SCF ini menjadi solusi alternatif yang tepat untuk para pelaku UMKM yang membutuhkan permodalan. “Terutama UMKM yang belum bankable karena memberikan akses yang mudah dan dapat dijangkau oleh seluruh pelaku usaha di pelosok negeri dengan memanfaatkan platform digital,” kata Inarno pada pernyataan tertulisnya di Bali, Jumat (14/07/2023).

Khusus di wilayah Bali, telah terdapat 11 pelaku UMKM yang menerbitkan SCF melalui 5 penyelenggara serta jumlah investor sebanyak 5.025 pemodal dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 24,03 miliar.Gubernur Bali, Wayan Koster, mengapresiasi upaya OJK dalam memberikan kemudahan kepada para UMKM di Provinsi Bali untuk mengakses permodalan melalui pasar modal dengan skema SCF.

Pelaku UMKM tidak hanya membutuhkan edukasi dan pelatihan dalam mengembangkan usahanya, tetapi juga kemudahan akses terhadap permodalan. “Diharapkan kolaborasi dan sinergi dari Pemprov Bali, OJK dan seluruh pemangku kepentingan terus dilaksanakan untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya melalui UMKM,” tuturnya.

Bali memiliki enam sektor unggulan, yaitu sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan dengan sistem pertanian organik, sektor kelautan dan perikanan, serta sektor industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding bali. Selain itu, Pemprov Bali juga mendorong pertumbuhan sektor industri kecil menengah (IKM), UMKM dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital serta sektor pariwisata.

Dalam penyelenggaraan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2023 di Bali ini, OJK selain melakukan sosialisasi SCF, juga menggandeng Asosiasi Layanan Urunan Dana Indonesia (ALUDI) untuk melakukan pendampingan dan business matching kepada tiga UMKM yang sudah dikurasi untuk mendapatkan pendanaan melalui SCF. OJK juga turut menghadirkan UMKM lokal yang berhasil menjadi penerbit SCF di Bali.

Sampai dengan 7 Juli 2023 telah terdapat 16 penyelenggara SCF yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 423 penerbit, 156.632 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 911,35 miliar.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved