Financial Report Capital Market & Investment

Racikan Dyandra Ekspansi Bisnis Berkelanjutan di Industri Tourism Leisure

Penandatangan Kesepakatan Kerjasama dengan PT Bhumi Visatanda Indonesia . (Foto : Dyandra)

PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) atau Dyandra fokus pada ekspansi bisnis baru di sektor tourism leisure yang mulai beroperasi tahun ini. Pertama yaitu Animalium BRIN, merupakan kerjasama antara bisnis unit DYAN, yaitu PT Mitra Global Animalia dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) yang mengelola kawasan wisata ilmu pengetahuan satwa (animal science tourism) terbesar di Indonesia.

Mirna Gozal, Sekretaris Perusahaan DYAN berharap ekpansi bisnis secara berkelanjutan di sektor tourism leisure ini menopang kinerja DYAN di masa mendatang, khususnya untuk investasi jangka menengah dan panjang. “Hal ini sejalan dengan tingginya minat masyarakat serta euforia terhadap wisata pasca pandemi meski belum mencapai level prapandemi,” ujar Mirna dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada awal pekan ini.

Animalium BRIN tidak hanya menjadi sarana peraga modern namun juga sebagai pusat riset & sarana publikasi penelitian para peneliti BRIN dan etalase pengetahuan satwa dengan konsep baru di Indonesia. Bangunan yang memiliki luas 1,5 hektar yang terletak di Cibinong, Jawa Barat ini menghadirkan replika satwa dan media digital interaktif 5 besar taksa satwa, diantaranya aves (burung), mamalia, invertebrata, pisces (ikan), dan herpetofauna (reptilia dan amfibi).

Animalium BRIN juga memiliki beberapa ruang eksibisi sebagai tempat satwa hidup dan 5 aviari burung tematik yang dibuat seperti habitat aslinya dan sudah dibuka untuk umum sejak Maret 2023 yang menawarkan Paket Edukasi yang dibagi menjadi 4 level kognitif mulai dari usia pra-sekolah sampai universitas. Animalium BRIN telah diresmikan oleh Presiden kelima RI, sekaligus Ketua Dewan Pangarah BRIN, Megawati Soekarnoputri bersama Laksana Tri Hanoko pada 5 Juli 2023.

Adapun, PT Dyandra Mitra Indah, unit bisnis DYAN, menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PT Bhumi Visatanda Indonesia (BHIVA) selaku operator Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk melakukan pengembangan 3 wahana di TMII yaitu Dunia Air Tawar & Dunia Serangga, Taman Burung dan Museum Komodo dan Taman Reptil. Konsep revitalisasi ini akan meliputi pembangunan yang berkelanjutan, ramah disabilitas, dan ramah lingkungan.

Pada masing-masing wahana, revitalisasi akan dimulai dari pembaruan tampak muka atau fasad. Kemudian pada setiap wahana akan dikelompokan sesuai zona diversifikasi satwanya. Pada Museum Komodo dan Taman Reptilia, akan dibagi menjadi Zona Crocodilian, Zona Testudines, dan Zona Squamata. Sedangkan pada Taman Burung, diklasifikasikan menjadi Zona Sunda Besar, Zona Wallacea Sahul dan Zona Raptor (Burung Pemangsa). Dunia Air Tawar, juga akan dibagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona Pisces Mundi (Dunia Ikan), Zona Hortus in Aqua (Taman di Dalam Air), Zona Tropicae Silvae (Hutan Hujan Tropis), dan Zona Archipelago (Nusantara).

Pendapatan DYAN pada kuartal I/2023 tercatat mencapai Rp 370,4 miliar atau naik 242% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Sedangkan untuk laba bersih tercatat senilai Rp. 55,9 Miliar. Pendapatan terbesar masih dari Bisnis Event/ Exhibition Organizer sebesar 85%, diikuti oleh Bisnis Ruang Konvensi dan Pameran sebesar 8%, Bisnis Pendukung Event sebesar 4% dan Bisnis Hotel sebesar 3%.

DYAN adalah perusahaan induk (holding) yang membawahi 27 perusahaan dan bergerak di industri meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE). “Perseroan berharap pangsa pasar industri MICE terus tumbuh positif dan memberikan kontribusi yang positif terhadap seluruh stakeholder, baik karyawan, pelanggan, pemegang saham, masyarakat umum, dan pemerintah serta DYAN juga turut berperan aktif dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia.,” tutur Mirna. Harga saham DYAN sejak awal tahun ini hingga 18 Juli 2023 (year to date) menjadi Rp 121, naik sebesar 24,74%.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved