Pos Indonesia melakukan transformasi untuk merespons perubahan teknologi dan behaviour yang terjadi di tengah masyarakat. Belum lagi ditambah tantangan internal perusahaan seperti penurunan kinerja dalam 10 tahun, level engagement and satisfaction employees yang rendah, pengelolaan HC yang kurang terencana, hingga employee experience rendah.

Tonggo Marbun, Direktur HC Management PT Pos Indonesia (Persero) mengatakan bahwa manajemen baru yang masuk tahun 2020 mencanankan transformasi perusahaan untuk mrelevankan Pos Indonesia dengan market yang berkembang hari ini.

Dia menyebutkan ada empat hal yang dilakukan Pos Indonesia dalam program transformasinya. Pertama, fokus menggarap pasar logistik, enterprise, wholesale dan internasional. Kedua, menjadi high impact and adaptive learning organization. Ketiga, memberikan proper people management untuk meningkatkan employee experience dengan memperbaiki tata Kelola HC. Keempat, Ambidextrous leadership dengan melakukan menggunakan teknologi, data analitik, serta menyiapkan talent digital berangkat dari mindset.

“Selain itu, kami juga membangun sistem HC berbasis digital untuk mendukung target pencapaian bisnis dan di sisi Strategic Capacity Planning, kami memastikan ketersediaan talenta yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis,” ujarnya dalam acara awarding The 14Th Indonesia HR Excellence Conference & Awarding 2023: Humanizing the Work Experience The Success Formula in Developing New HR Capabilities and Employee Well-Being yang diselenggarakan oleh SWA Media (20/07/2023).

Dari sisi employee experience dan engagement, dia menerangkan, Pos Indonesia melakukan sentralisasi dan digitalisasi. Salah satunya adalah dengan membuat sistem untuk mengajukan cuti, perjalanan dinas, benefit, dll. “Dulu orang cuti baru bisa vair selama 2 bulan hingga 3 bulan. Makanya, kami melakukan sentralisasi dan digitalisasi untuk megefisienkan hal itu sekaligus menaikan meningkatkan engagement karyawan,” kata dia.

Transformasi yang dilakukan membuahkan hasil dengan capaian laba bersih Pos Indonesia yang di tahun 2022 tercatat RpRp635 miliar dna kenaikan Employee productivity dari 209 juta di tahun 2021 menjadi 222 juta tahun 2022.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id