Women Business Leaders

Herjati, Memacu Ekspansi dan Menjalin Komunikasi

Herjati, CEO Sillomartime Perdana.
Herjati, CEO Sillomartime Perdana.

Perasaan cemas senantiasa menyergap Herjati tatkala pegawai PT Sillomaritime Perdana Tbk. tertular virus corona. Eksekutif di Sillomaritime Perdana ini mencurahkan waktu dan energinya untuk memantau proses penyembuhan karyawannya. Bagi Herjati, karyawan seperti anaknya sendiri sehingga relasi antara dia dan pegawainya diibaratkan hubungan ibu dengan anak.

“Saya cemas seperti ibu yang mencemaskan anaknya sakit, saya akan chat memantau perkembangan dan menanyakan kabarnya di pagi hari sampai mereka sembuh. Saya memberikan support supaya mereka nggakdown selama perawatannya,” kata CEO Sillomartime Perdana sejak 2017 ini.

Pandemi Covid-19 yang mewabah sejak Maret 2020 membuat Herjati dan seluruh insan Sillomaritime Perdana ketar-ketir. Pandemi ini memicu krisis kesehatan, ekonomi, dan bisnis. Perekonomian nasional dan global di fase gelombang pertama pandemi itu menyusut. Harga komoditas global, misalnya minyak bumi, turut menciut.

Di masa itu, Sillomaritime Perdana sempat terkena imbasnya lantaran biaya operasional membengkak dan timbul ketidakpastian. Herjati mencontohkan, perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk awak kapal selama masa karantina 14 hari dan proses pembayaran dari mitra ke perseroan tertunda dua bulan dari sebelumnya selama sebulan.

“Jujur, di tahun 2020 itu saya cukup deg-degan melihat kondisi pada masa itu. Saya khawatir semua kolaps, tapi saya menguatkan diri sendiri, tidak perlu terlalu khwatir karena ini kondisi force major,” tutur Direktur Keuangan Sillomaritime Perdana 2002-2017 ini.

Srikandi bisnis yang berkarier di perusahaan yang menyediakan jasa perkapalan untuk industri hulu minyak dan gas ini mengedepankan prinsip kehati-hatian agar laju bisnis perseroan tak menukik tajam. Hasilnya, Sillomaritime Perdana pada 2020 mengantongi laba bersih US$ 22,84 juta, naik 17% dari US$ 19,52 juta di tahun 2019. Walau demikian, pendapatan di periode ini menyusut 5,42% dari US$ 90,63 juta menjadi US$ 85,72 juta.

Herjati bersikap optimistis di tahun berikutnya. Kepercayaann dirinya ditopang masih adanya kontrak pengiriman minyak dan gas (migas) dari perusahaan migas. Sillomaritime Perdana merupakan pemilik floating storage offloading (FSO) terbanyak di Indonesia dan memiliki berbagai jenis kapal.

Strateginya antara lain memacu insan perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik (service excellence) dan menambah armada kapal. Pada 2021, misalnya, perseroan menambah dua armada baru jenis very large gas carrier (VLGC) dan harbour tug, serta melakukan penyertaan modal untuk anak usaha yang bergerak di bidang jasa pelayaran untuk memperluas kapasitas dan pangsa pasar.

Dia mengungkapkan, industri penyewaan kapal lepas pantai untuk industri hulu migas ini cukup ketat. Perseroan menempatkan posisinya sebagai supermarket kapal.

“Kami punya banyak varian kapal yang bisa memenuhi semua jenis kebutuhan klien yang beragam. Saat ini kami punya FSO, tanker minyak, tanker gas, dan offshore support vessel seperti harbour tug, supply vessel, crew boat, utility vessel, platform supply vessel, dan anchor handling tug supply,’ tutur lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti (1994) ini. Penyewa kapal perseroannya adalah perusahaan migas kelas kakap, antara lain Petrochina, Pertamina, dan Medco.

Herjati mendorong tim pemasaran menjajaki kontrak-kontrak pelayanan armada yang baru, menjaga kesinambungan kontrak-kontrak yang sedang berlangsung dan pengadaan armada kapal yang baru, serta menjalin komunikasi dengan perbankan yang selama ini memberikan pendanaan kepada perseroan.

“Kami memang ada di tengah-tengah antara penyewa kapal dan bank sebagai pendukung finansial. Saya yang menangani relationship maintenance dengan bank karena memang saya sejak awal membangun hubungan dengan pihak bank layaknya seorang teman,” katanya.

Penambahan kapal yang dananya disokong dari kas internal dan kredit bank itu mengakselerasi perseroan untuk berekspansi dan menjaga pertumbuhan bisnis. Pada semester I/2022, perseroan membeli satu unit kapal liquefied natural gas (LNG) tanker berukuran 145 ribu m3, yang diberi nama Golden Isaia (eks Methane Shirley Elisabeth).

“Kami memang ada di tengah-tengah antara penyewa kapal dan bank sebagai pendukung finansial. Saya yang menangani relationship maintenance dengan bank karena memang saya sejak awal membangun hubungan dengan pihak bank layaknya seorang teman.”

Herjati, CEO PT Sillomaritime Perdana Tbk.

Pada 2022, Sillomaritime Perdana berhasil mencapai peningkatan pendapatan 32,78% menjadi US$ 134,66 juta (dari US$ 101,41 juta di tahun 2021). Laba bersih menjadi US$ 26,12 juta, naik 26,16% dari US$ 20,70 juta.

Kinerja finansial di tahun lalu itu berhasil melampaui target yang ditetapkan, yaitu target pendapatan US$ 111,82 juta dan target laba bersih US$ 23,41 juta. “Ini hasil dari kapal-kapal yang kami beli dan bisa generate income yang signifikan,” ungkap Herjati.

Dalam dua tahun ini, kinerja perseroan meningkat karena harga minyak membaik, sehingga klien kembali bersemangat untuk eksplorasi dan produksi. Nah, untungnya, kapal-kapal Sillomaritime Perdana itu melayani jasa angkutan kapal untuk perusahaan migas yang sedang memproduksi minyak.

“Jadi, kami sangat beruntung di saat harga minyak turun, pelanggan tetap membutuhkan kapal kami untuk mengangkut minyak yang diproduksinya,” katanya. Model bisnis perseroan berbasis kontrak penyewaan kapal yang disewa perusahaan minyak yang terikat perjanjian dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk memproduksi minyak bumi.

Pada 2023, Herjati dan manajemen tetap mewaspadai potensi turbulensi ekonomi nasional dan global. Dia mengatakan, perusahaan memulai segmen penyewaan kapal LNG dan gas karena arah industri energi menuju ke energi yang ramah lingkungan (green energy).

Kemudian, Herjati juga memacu perseroan untuk mengimplementasikan digitalisasi di lini operasional agar biaya operasional lebih hemat dan alur penyampaian informasi semakin cepat. “Maka, saya langsung menginstruksikan divisi teknologi informasi Sillomaritime Perdana untuk mendigitalisasi semua operasional. Saat ini kami sedang menyiapkan aplikasinya, dan akan dirilis pada Juli 2023,” katanya. Nantinya, digitalisasi ini memudahkan pemantauan secara online pergerakan kapal. (*)

Arie Liliyah & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved