Trends

Citi Luncurkan Laporan Sustainable Ocean Economy

Citi, melalui Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS), merilis laporan terbaru bertajuk Sustainable Ocean Economy yang mengkaji pentingnya lautan bagi planet ini, mengapa semua bisnis dan lembaga keuangan harus peduli terhadap kelestarian laut, serta bagaimana mengatasi ketidaksesuaian antara pentingnya menjaga kelestarian laut, namun di sisi lain, terdapat kekurangan perhatian dan investasi terhadap kelestarian laut. Untuk melakukannya, Citi GPS mengidentifikasi penyebab utama penurunan kesehatan laut, yang dikelompokkan menjadi tiga area: eksploitasi yang berlebihan dan perubahan pemandangan laut, perubahan iklim, serta polusi.

Terlepas dari pentingnya lautan dan ketergantungan manusia pada lautan, studi menunjukkan bahwa tanggung jawab manusia terhadap lautan masih minim. Faktanya, sekitar dua pertiga (61%) lautan berada di luar wilayah yurisdiksi nasional, yang berarti tanggung jawab dan pengawasan menjadi masalah, dan ukuran serta kedalamannya juga menjadi penghalang bagi banyak orang, menyebabkan lautan tak dikenal dan kekurangan dana. Meski merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDG 14), lautan menerima pendanaan paling sedikit dari SDG lainnya, dengan kesenjangan pendanaan sekitar 149 miliar USD per tahun dari perkiraan pengeluaran tahunan sebesar US$ 175 miliar. “Meskipun demikian, kita memiliki alasan untuk tetap optimis, meski hal ini masih tentative. Perhatian dan pengakuan terhadap krisis laut terus meningkat pesat,” ujar Jason.

Hal ini termasuk kerangka kerja yang disusun oleh Kunming- Montreal Global Biodiversity yang menargetkan perlindungan untuk 30% lautan dunia pada tahun 2030, Perjanjian Internasional tentang Perlindungan Laut Lepas, perjanjian tentang polusi plastik, dan satuan tugas keterbukaan keuangan terkait alam, dimana laut menjadi salah satu dari empat sektornya.

Bentuk pembiayaan baru seperti debt- for- nature- swaps dan obligasi biru menjadi peluang besar untuk memobilisasi modal yang besar. Teknologi baru juga memberikan kesempatan untuk memahami laut dengan cara baru. Industri dan ekonomi baru menawarkan potensi ekonomi yang besar. Dan semua ini sebelum kita mempertimbangkan manfaat lingkungan dari pembangunan ekonomi laut yang berkelanjutan.

Laporan tersebut juga memberikan penilaian yang baru dan terperinci tentang dampak material dan pendapatan untuk industri. Di antara 48.000 perusahaan publik yang dinilai, Citi GPS menemukan bahwa 4,3 triliun dolar USD (11,7% dari total pendapatan yang dipetakan) berpotensi berisiko berdasarkan dampak material yang dipetakan oleh ENCORE pada penggunaan ekosistem laut. Jika juga mempertimbangkan pendapatan tidak langsung, berdasarkan peringkat dampak material untuk emisi gas rumah kaca (GRK) dan pemicu polusi, sekitar 27 triliun USD (63% dari total pendapatan yang dipertimbangkan) dapat berisiko tidak langsung karena kemungkinan dampak negatif pada lautan.

Laporan juga mencakup analisis geospasial untuk mengidentifikasi titik- titik potensial hilangnya modal alam laut. Disebutkan bahwa 67% perairan nasional dan 55% laut lepas di kawasan utama keanekaragaman hayati dapat terdampak oleh berbagai aktivitas ekonomi dan berisiko mengalami gangguan atau penipisan. Citi GPS percaya bahwa analisis ini akan membantu menunjukkan mengapa pandangan ekonomi laut yang lebih luas diperlukan untuk mengatasi semua penyebab penurunan kesehatan laut, dan dari perspektif material, mengapa kesehatan laut penting bagi semua bisnis yang berbasis di laut maupun daratan. Laporan ini juga menunjukkan perlunya tata kelola laut yang lebih terintegrasi yang menyeimbangkan kebutuhan pengguna laut dengan konservasi laut.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved