Future HR Leaders

Upaya Pegadaian Hadapi Tantangan Bisnis

Rofiq Afiv Aziz, Kepala Divisi Strategi Human Capital PT Pegadaian (tengah)

Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan semakin kompleks, karena pandemi Covid-19 dan disrupsi menimbulkan dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal tersebut mengharuskan perusahaan membuat inisiasi-inisiasi baru untuk menjawab tantangan tersebut.

Rofiq Afiv Aziz, Kepala Divisi Strategi Human Capital PT Pegadaian membenarkan, saat ini kondisi ketidakpastian semakin tinggi dan terjadinya perubahan permintaan konsumen. Dia mengungkapkan tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini berasal dari eksternal yang mana di tengah persaingan industri, Pegadaian menghadapi kompetisi sangat ketat dari pergadaian swasta, perbankan syariah, multifinance, hingga fintech P2P lending.

Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi, perusahaan juga perlu adanya peningkatan kapabilitas SDM. Menghadapi hal itu, perusahaan melakukan transformasi people. Pasalnya, dengan ketatnya persaingan bisnis, perusahaan tentu dihadapkan dengan adanya gap kompetensi. Menurutnya gap kompetensi akan terus dihadapi, pasalnya, di era digital ini membutuhkan kompetensi yang tinggi sebagai bentuk untuk mengantisipasi kebutuhan ke depan. Oleh karena itu, di internal perusahaan berupaya melakukan reskill dan upskill terhadap karyawannya. Sementara, dari sisi eksternal, pihaknya mencari talenta-talenta yang siap dengan kebutuhan perusahaan.

Saat ini, Pegadaian memiliki 14 ribu karyawan. Hal ini menjadi PR perusahaan untuk bisa melakukan shifting guna menjadikan tenaga kerja yang lebih hebat lagi dalam mendukung produk-produk atau inisiasi yang lebih strategis agar memenangkan persaingan. “Bagaimana kami bisa memiliki kompetensi di sana, kami terus berusaha memenuhi kebutuhan kompetensi,” ujarnya dalam acara acara awarding The 14Th Indonesia HR Excellence Conference & Awarding 2023: Humanizing the Work Experience The Success Formula in Developing New HR Capabilities and Employee Well-Being yang diselenggarakan oleh SWA Media, belum lama ini.

Lebih lanjut, Roviq menyampaikan untuk menggerakan seluruh karyawan agar siap mengadapi perubahan, perlu learning agility agar mempercepat peningkatan kapabilitas. “Suka tidak suka memang harus ada seft learning, budaya learning culture itu yang harus digerakkan, kalau mengandalkan dari atasan, corpu, akan sangat terlambat,” tuturnya.

Transformasi yang dilakukan membuahkan hasil dengan capaian kinerja produk Gadai tumbuh 9,7% dari Rp 48,8 miliar per Juni 2022, menjadi Rp 53,6 miliar per Juni 2023. Sedangkan kinerja produk non Ga­dai terc­­­­­atat sebesar Rp 9,2 miliar, naik 48,35% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 6,2 miliar. Adapun laba perusahaan naik 18,7% dari 1,77 triliun pada Semester I/2022, menjadi Rp 2,1 triliun pada Semester I/2023.

Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata atas kerja keras manajemen dalam menyusun strategi perusahaan dalam transformasi sehingga bisa menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved