Management Trends

Profesi Menantang, KAI Rutin Lakukan Pembinaan Kepada Masinis

Masinis KAI

Masinis merupakan salah satu profesi menantang yang membutuhkan keterampilan dan tanggung jawab besar. Dalam situasi darurat, seperti gangguan cuaca, kecelakaan, atau insiden di jalur, seorang masinis harus bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga keamanan penumpang dan personil kereta lainnya.

Profesi masinis juga membutuhkan kedisiplin tinggi. Karenanya untuk menjaga kualitas tersebut, KAI secara rutin memberikan pembinaan kepada para masinis dan keluarga mereka. Pembinaan biasanya dilakukan langsung kepada istri atau keluarga masinis yang dipanggil secara bergantian atau melalui virtual meeting.

Tujuan dari pembinaan keluarga masinis, khususnya istri masinis adalah agar mereka memahami tugas dari seorang masinis menuntut konsentrasi dan stamina yang baik. Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan dan mental masinis dapat memberikan pengaruh besar dalam pencapaian produktivitas kerja.

“Saat berada di rumah, keluarga dapat memberikan dukungan kepada masinis seperti istirahat yang cukup dan asupan makanan dengan gizi yang baik,” ujar Joni seperti dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (27/07/2023).

Setiap tahun, KAI juga selalu rutin mengadakan program Medical Check Up (MCU) dan tindak lanjut pendalaman dan pengobatan hasil MCU. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh ini untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini dari masinis, sehingga perusahaan dapat menentukan kemampuan pekerjanya dalam melakukan suatu pekerjaan yang dilihat dari sisi kesehatan. Hal ini penting untuk mencegah penyakit atau kecelakaan yang mungkin ditimbulkan akibat bahaya yang muncul di lingkungan kerja.

Bahkan sebelum berdinas, seorang masinis dan asisten masinis diwajibkan mengisi daftar hadir dan menjalani sejumlah tes oleh penyelia masinis untuk memastikan bahwa masinis dan asisten masinis siap untuk dinas. Tahap ini bukan sekadar formalitas belaka, jika dinilai tak siap maka akan diganti.

Setiap masinis dan asisten masinis kereta api sebelum bekerja diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan, asesmen singkat, pengecekan kondisi lokomotif dan mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pekerjaan. Cek kesehatan meliputi suhu tubuh, tekanan darah sampai tes alkohol oleh unit kesehatan KAI.

“Masinis dan asisten masinis akan diberikan alat tiup yang bisa mengukur kadar alkohol dalam tubuh, presentasinya harus nol (0), kalau tidak tak boleh dinas,” jelas Joni. Setelah dinyatakan aman, unit kesehatan akan memberikan surat keterangan sehat yang sudah dicap kepada masinis dan asisten masinis.

Masinis dan asisten masinis wajib menunjukkan kepada penyelia beberapa kelengkapan dinas seperti tanda kecakapan, surat keterangan kesehatan, arloji, suling mulut, senter, serta handphone dalam keadaan off (jika membawa). Jika memenuhi syarat, penyelia akan memberikan surat perintah perjalanan dinas. Masih belum selesai, masinis menerima O.100 atau tabel kereta api dan melakukan pengecekan lokomotif serta meyakinkan indikator-indikator lokomotif dalam posisi aman. Perjalanan pun dimulai.

“Peran seorang masinis bukan hanya sekedar mengemudikan kereta api tapi mereka lah sosok yang sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keselamatan operasional perkeretaapian. Mereka bertanggung jawab untuk mengoperasikan kereta dengan penuh keahlian, menjaga jadwal perjalanan, dan memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman bagi pelanggan,” tutur Joni. Asal tahu, saat ini, terdapat sekitar 3 ribuan masinis yang KAI miliki di antara total sekitar 27.800 pegawai KAI.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved