Economic Issues

Diisukan Jadi Dirut Pertamina, Ini Sederet PR yang Menanti Ahok

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengunjungu Refinery Master Development Plan Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 11 Juli 2023. Instagram/basukibtp
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengunjungu Refinery Master Development Plan Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 11 Juli 2023. Instagram/basukibtp

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan memiliki kemungkinan besar untuk menduduki posisi Direktur Utama atau Dirut PT Pertamina (Persero), menggantikan Nicke Widyawati. Hal ini disampaikan oleh pengamat ekonomi energi dari Universitas gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi.

Menurut Fahmy, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir cukup serius tentang pergantian ini meski tidak diungkapkan secara terang-terangan. Adapun isu pergantian ini muncul setelah Ahok dan Nicke dipanggil Erick Thohir beberapa waktu lalu. Saat ini, Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

“Kalau dilihat sebelumnya, Ahok juga ber-statement di depan Presiden Jokowi soal Pertamina bakal investasi di IKN,” kata Fahmy ketika dihubungi Tempo, Minggu, 23 Juli 2023. “Kalau Jokowi mengatakan Ahok jadi Dirut, ‘kan tidak bisa dibantah.”

Lantas, apa saja PR Ahok jika jadi Dirut Pertamina nanti? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengaku belum mendengar kepastian mengenai pergantian posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Meski begitu, dia tidak berkomentar banyak ihwal kabar tersebut. Namun menurut Eddy, Dirut Pertamina yang baru akan memiliki sejumlah PR besar yang harus dikerjakan. Salah satunya adalah meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan di wilayah kerja Pertamina.

Peningkatan aspek keselamatan ini menjadi hal yang sangat penting mengingat telah terjadinya sejumlah insiden di wilayah kerja Pertamina. Mulai dari kebakarang kilang minyak hingga kasus teranyar kebakaran Depo Plumpang yang merenggut puluhan nyawa pada Maret 2023 lalu.

“Ini yang saya kira perlu penanganan khusus, sehingga Pertamina ke depan betul-betul memperhatikan environmental, social, government, dan safety,” ujar Eddy. “Menurut saya ini sangat penting.”

Berdasarkan catatan Tempo, pada Maret 2023 lalu Pertamina mengalami beberapa musibah dalam kurun waktu satu bulan. Insiden pertama adalah terbakarnya Depo Pertamina Plumpang di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Akibatnya, 17 orang menjadi korban jiwa dan 50 lainnya mengalami luka-luka.

Insiden kedua adalah kebakaran kapal pengangkut BBM di perairan Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Minggu, 26 Maret 2023. Sedangkan, insiden ketiga adalah kebakaran kilang minyak Pertamina Dumai, Pekanbaru Riau, pada Sabtu malam, 1 April 2023. Kejadian ini mengakibatkan sembilan orang pekerja mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan.

Selain itu, Eddy juga mengatakan jika Direktur Utama Pertamina yang baru akan memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan lifting minyak dan gas (migas) di Indonesia. Lifting Migas sendiri merupakan tingkat produksi minyak mentah yang siap untuk dijual atau dibagi di titik penyerahan.

“Karena 60 persen dari lifting migas yang ada di Indonesia ada di tangan Pertamina,” kata Eddy kepada Tempo, Minggu, 23 Juli 2023.

Oleh sebab itu, kata Eddy, naik-turunnya produksi migas di Indonesia bertumpu pada kemampuan Pertamina. “Ini merupakan tugas dan tanggung jawab besar Direksi Pertamina saat ini,” ujar dia.

Iklan Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan ini Liquefied Petroleum Gas alias LPG 3 kilogram (Kg) dikabarkan mengalami kelangkaan di beberapa wilayah Indonesia. Mulai dari Magetan, Banyuwangi, dan sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan jika LPG 3 Kg menjadi komoditas yang diperebutkan sehingga bisa menyebabkan kelangkaan. “Itu (LPG 3Kg) hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus digarisbawahi,” kata Jokowi di Pasar Bululawang, Malang, Jawa Timur.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting akhirnya buka suara. Dia menilai jika penyaluran LPG 3 Kg telah sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah.

“Terkait LPG, kami sudah cek ke lokasi yang disebutkan contohnya Banyuwangi, Jawa Timur, ada juga wilayah Sumatera,” kata Irto saat ditemui di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan pada Senin, 24 Juli 2023. “Secara prinsip, kami akan salurkan sesuai dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah.”

Dia menjelaskan, ada 8 juta metrik ton LPG 3 kg yang akan disalurkan di tahun 2023. Menurut Irto, bahkan penyaluran LPG saat ini sudah over atau berlebihan. Meski begitu, Pertamina akan tetap menyalurkan LPG 3 Kg agar tidak terjadi kelangkaan “Saat ini juga penyaluran sudah over. Di beberapa lokasi kita lihat sudah beberapa yang over, tapi tetap kita salurkan,” tutur Irto.

PR Ahok jika menjadi Dirut Pertamina adalah menyelesaikan masalah subisidi BBM. Sejumlah pihak pernah menduga bahwa kondisi keuangan PT Pertamina (Persero) bisa kolaps atau bangkrut karena persoalan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2022 lalu. Risiko ini pernah diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto. Ancaman kebangkrutan Pertamina dikarenakan tingginya harga minyak mentah dunia yang tak sebanding dengan harga jual yang ditetapkan.

Selain itu, penyaluran subsidi yang tidak tepat sasaran juga mempengaruhi beban anggaran pemerintah yang disalurkan ke Pertamina. Harga jual BBM dan LPG juga ikut ditentukan pemerintah dan BPH Migas.

“Hari ini Pertamina kalau tak segera ditolong, akhir tahun ini kolaps. Catat ya, kalau tidak segera ditolong, Pertamina kolaps akhir tahun ini,” kata Sugeng dikutip dari keterangan tertulisnya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved