Trends Economic Issues

Kerja Sama Bilateral Ini Dorong Kemajuan Berbagai Sektor Industri di Indonesia

Dr. George Lam, Co-Chairman Executive Director Hong Kong Aerospace Technology Group Limited

Kedatangan delegasi Hong Kong ke Indonesia membawa prospek yang cerah terhadap semua sektor industri yang ada. Mereka menawarkan teknologi kerdigantaraan dengan memasang satelit baru untuk mendukung kemajuan dari berbagai sektor industri dan memperkuat pertahanan udara di masa mendatang.

Salah satu delegator yang datang, Dr. George Lam, Co-chairman Executive Director, Hong Kong Aeorospace Technology Group Limited menilai Indonesia mempunyai prospek yang cerah dengan didukung kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia untuk memasang satelit baru.

“Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas, dengan posisi geografis di tengah- tengah kawasan Asia-Pasifik dengan dinamika geopolitik yang sangat tinggi dan mempunyai pertumbuhan populasi yang sangat dinamis. Selain itu, Indonesia berada tepat di garis khatulistiwa, lokasi terbaik untuk meluncurkan satelit. Kondisi tersebut membuat saya ingin berkolaborasi dengan membuat dan meluncurkan satelit guna membantu perekonomian dan pertahanan udara di Indonesia. Serta, bisa mengembangkan industrialiasi baru untuk Indonesia,” ujarnya George Lam saat ditemui SWA Online di Jakarta (28/07/2023).

Menurut George Lam, satelit merupakan manufaktur presisi, manufaktur canggih dan manfaktur cerdas yang bisa menarik minat bagi anak muda Indonesia untuk berbisnis, kita tahu bahwa dunia membutuhkan satelit, tetapi masih kurang. Oleh karenanya, Indonesia bisa ikut andil untuk memasang dan menambah satelit baru.

Satelit dapat terbang melintasi suatu area dan setiap saat mungkin membutuhkan data baru untuk diperbarui atau mungkin memerlukan perangkat lunak baru. Jadi Ini adalah layanan yang sangat penting. Telemetri, pelacakan, dan perintah.

Kemudian, di Indonesia dapat mengembangkan layanan data satelit. Layanan data tersebut sangat bermanfaat karena setiap orang dapat menggunakan untuk memantau populasi, memantau sistem pertanian dengan aplikasi teranyar, memantau kondisi lalu lintas saat padat maupun lengang. Tak ketinggalan untuk memantau pekerjaan konstruksi illegal, memantau sistem jaringan pipa bawah tanah dan memantau kondisi bangunan tua dengan dikendalikan dari jarak jauh.

Untuk Indonesia, satelit adalah tentang manufaktur presisi, manufaktur canggih, dan manufaktur pintar. “Misalnya saja untuk memantau sistem pertanian, karena benar-benar dapat melihat situasi tanah, kondisinya seperti apa. Kita juga dapat menangani, mengecek sumber daya air, serta mengetahui perubahan iklim,” George mencontohkan cara kerja satelit untuk sistem pertanian di Indonesia.

Keberadaan teknologi kerdigantaraan juga bisa dimanfaatkan bagi para pelaku UKM di Indonesia dan pengembang tech-startup dalam menciptakan tenaga ahli dan peluang kerja baru di bidang dirgantara. “Ini akan membuka kesempatan baru yang sangat menarik untuk melatih dan mengembangkan talenta muda dari Indonesia untuk menjadi teknisi, insinyur dan analis kedirgantaraan. Akan akan ada lebih banyak pekerjaan pengembangan perangkat lunak yang dalam membantu menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Kedatangannya untuk menciptakan satelit baru akan bermitra dengan Bakrie and Brothers, salah satu perusahaan di Indonesia dengan bisnis yang berfokus pada sektor manufaktur dan infrastruktur. “Kami membutuhkan satu mitra. Kami akan bekerja sama Bakrie and Brothers karena mereka memiliki fondasi manufaktur dan infrastruktur yang sangat kuat. Kami akan menemukan lebih banyak peluang bersama untuk mendapatkan lebih banyak pemasok dari Indonesia dan lebih banyak perusahaan untuk bersinergi dalam berbagai aplikasi.”

Untuk diketahui, Hong Kong Aerospace Technology Group merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang satelit komersial dan penyedia bisnis terbesar di Hong Kong, serta yang terbesar di Asia. Perusahaan tersebut dapat membuat satelit dari awal melakukan perakitan, menyutakan seluruh komponen perakitan dan melakukan pengujian. Adapun terobosannya dibuat mereka seperti satelit kecil yang memiliki 10 hingga 12 ribu suku cadang dan komponen. melakukan perakitan, integrasi, dan pengujian. Ini sangat penting, untuk pemantauan dan pelacakan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved