Distribusi Bancassurance Kalahkan Jalur Agen
Semakin banyaknya kerja sama industri asuransi jiwa dengan sektor perbankan dalam memasarkan asuransi, berpengaruh pada persentase distribusi premi. Saat ini jalur distribusi bancassurance (pemasaran produk asuransi melalui bank) menyumbang premi lebih besar dibanding jalur distribusi agen.
Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengungkapkan, tercatat dari total pendapatan premi kuartal II (Q2) 2012 sebesar Rp 49,65 triliun, jalur distribusi bancassurance menyumbang Rp 20,1 triliun. Sedangkan sumbangan premi agency (pemasaran melalui agen) sebesar Rp 19,5 triliun. Sisanya dari jalur distribusi telemarketing sebesar Rp 1 triliun dan jalur distribusi lainnya sebesar Rp 9 triliun.
Jumlah agen asuransi jiwa sendiri saat ini mengalami peningkatan. Hingga Q2/2012 terdapat 308.229 agen asuransi jiwa yang berlisensi. “Ada pertumbuhan 43,2% dari Q2/2011 sebanyak 215.304 agen,” kata Nini di Jakarta.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi tertanggung, total tertanggung (insured) pada Q2/2012 mengalami penurunan sebesar 10%, yakni menjadi 56.421.875 orang dari posisi Q2/2011 yang sebesar 63,315,039 orang. Dilihat secara terpisah, tertanggung perorangan mengalami penurunan sebesar 10,6% menjadi 9.886.404 dari Q2/2011 sebanyak 11.055.081. Tertanggung kumpulan juga mengalami penurunan 11%, yakni dariposisi 52.259.958 menjadi 46.535.471.
Jika dilihat dari sisi klaim, sepanjang Q2/2012 total klaim yang dibayarkan asuransi jiwa nasional tercatat Rp 29 triliun atau meningkat 14,4% dibandingkan periode yang sama 2011 yang sebesar Rp 25,4 triliun. (EVA)