Corporate Transformation

Great Giant Foods, Transformasi untuk Tingkatkan Produktivitas

Tommy Wattimena, President Director Great Giant Foods

Tumbuh berkembang secara berkelanjutan. Bagi manajemen Great Giant Foods (GGF), transformasi digital merupakan keharusan jika ingin mencapai itu. Di luar hal tersebut, ada tiga hal yang juga mendorong sang penguasa processed pineapple global itu melakukannya. Apa saja?

Pertama, tuntutan konsumen. Mereka menghendaki kualitas produk yang tidak hanya bagus dan konsisten, tapi pengelolaannya pun ramah kepada alam. Kedua, tuntutan sustainability: perusahaan tidak boleh hanya mengambil dari alam, melainkan juga mesti menjaga keberlanjutannya. Ketiga, tuntutan ekonomi sirkular: terutama pengolahan limbah dari hulu ke hilir, harus bisa menciptakan value di setiap rantai produksi.

Transformasi digital menjawab tantangan tersebut. GGF melakukan digitalisasi di bidang precision agriculture. Sederhananya, pertanian presisi adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam mengumpulkan informasi sehingga dapat melakukan proses pertanian secara presisi atau dengan input, tempat, dan waktu yang tepat.

“Realisasinya, GGF menggunakan drone, sensor, agriculture intelligence, blockchain,digital precision farming, dan tentunya supporting platform seperti SAP, Transportation Management System, dan Demand Supply Planning,” ungkap Tommy Wattimena, CEO GGF. Adapun tujuannya adalah meningkatkan yield productivity.

Dalam melakukan transformasi digital, GGF tidak melakukan secara serampangan. Transformasi digital bukanlah penerapan teknologi digital semata: membeli sistem dan peranti digital lalu menggunakannya.

“Di perusahaan kami, transformasi digital justru dimulai dari mempersiapkan sumber daya (people), process, baru kemudian teknologinya,” kata Tommy. Praktiknya, agile methodology, misalnya, diperkenalkan dan dilatihkan kepada karyawan sejak 2017, sebelum inisiatif transformasi digital mulai diakselerasi di tahun 2019.

Penerapan transformasi digital pun sangat tersusun. Sebagai perusahaan agrikultur, GGF memulainya dari plantation, kemudian digitalisasi supply chain. Semuanya diletakkan dalam kerangka circular economy dan sustainability. “(Itu pun) Dimulai dari prototyping. Get the things right dulu (secara) end to end, baru kami scale up,” ujar Tommy.

Seperti yang diharapkan, sedikitnya ada enam manfaat yang dipetik GGF lewat transformasi digitalnya. Pertama, dalam hal data. Penggunaan drone dan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengumpulkan data mengenai suhu, kelembaban, pH tanah, dan kualitas air memberikan wawasan lebih baik mengenai kondisi pertanian sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas terkait penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida.

Kedua, dalam hal pertanian presisi. Penerapan teknologi seperti pemetaan satelit, sistem informasi geografis, serta penginderaan jauh untuk memonitor kondisi tanaman, memberikan rekomendasi yang lebih akurat, di antaranya untuk deteksi dini hama dan penyakit tanaman.

Ketiga, inovasi produk dan layanan. Transformasi digital memungkinkan GGF mengembangkan produk dan layanan inovatif yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan analisis data yang canggih, perusahaan dapat memahami tren konsumen, preferensi makanan, dan permintaan pasar yang berkembang. Penggunaan teknologi blockchain juga bisa digunakan untuk melacak asal-usul dan keamanan produk.

Keempat, peningkatan efisiensi operasional. IoT dan sensor dapat memantau persediaan bahan baku, memperbaiki manajemen inventori, serta mengoptimalkan rantai pasok. Selain itu, juga meningkatkan efisiensi di berbagai tahap produksi seperti pengolahan, pengemasan, dan distribusi.

Kelima, diversifikasi sumber pendapatan. Transformasi digital membantu GGF menciptakan sumber pendapatan baru di luar produk inti. Mereka dapat memanfaatkan e-commerce atau aplikasi mobile untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen atau mengembangkan layanan berbasis langganan. Bahkan, membuka peluang untuk menjelajahi pasar baru bagi, termasuk pasar segmen yang lebih spesifik, seperti makanan khusus atau makanan untuk diet tertentu.

Keenam, peningkatan keterlibatan pelanggan. Melalui transformasi digital, GGF dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memperkuat hubungan dengan mereka. Media sosial, aplikasi mobile, atau platform daring lainnya memungkinkan GGF berinteraksi langsung dengan pelanggan, mengumpulkan umpan balik, dan memahami preferensi mereka.

Mengingat manfaat yang dipetik, GGF berencana terus mengoptimalkan seluruh sistem dan peranti digitalnya. Salah satunya adalah area Analitik Data dan Prediksi. Mereka akan terus memanfaatkan analitik data dan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data pertanian dan memberikan prediksi yang lebih akurat.

“Dengan mengumpulkan dan menganalisis data cuaca, kondisi tanah, dan data pertanian lainnya, petani dapat memprediksi perkiraan panen, mendeteksi potensi penyakit tanaman, dan mengoptimalkan waktu panen dan pemasaran buah-buahan,” papar Tommy.

GGF memang ingin terus tumbuh. Tak mau stagnan, lalu mati. Transformasi digital menjadi salah satu sarananya. (*)

Beberapa Manfaat Transformasi Digital di GGF

Bidang

Before

After

Precision agriculture

Informasi data pertanian, seperti kondisi tanah dan cuaca, tidak terintegrasi

Data dikumpulkan dan diintegrasikan lewat teknologi pemetaan satelit dan sistem informasi geografis, membantu pengambilan keputusan yang lebih cerdas terkait penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida

Inovasi produk dan layanan

Data tren konsumen, preferensi makanan, dan permintaan pasar tidak tersaji sistematis

Dengan analisis data yang canggih, tren konsumen, preferensi makanan, dan permintaan pasar bisa dipahami lebih akurat dan prediktif

Efisiensi operasional

Data persediaan bahan baku, inventori, dan rantai pasok tidak terintegrasi

IoT dan sensor dapat memantau persediaan bahan baku sehingga memperbaiki manajemen inventori dan mengoptimalkan rantai pasok

Teguh S. Pambudi & Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved