Capital Market & Investment

BEI Mutakhirkan Gerakan Peningkatan Literasi Investor Pasar Modal

(Kiri-kanan) Samsul Hidayat, Dirut KSEI, disusul Iman Rachman, Dirut BEI, dan Inarno Djajadi, Kepala Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, dan Iding Pardi, Direktur Utama KPEI pada jumpa pers hybrid di Gedung BEI, Jakarta pada 10 Agustus 2023. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama self regulatory organization (SRO) pasar modal mengadakan kampanye bertema Aku Investor Saham. BEI bersama SRO, yakni PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melanjutkan gerakan yang sebelumnya meningkatkan literasi dan inklusi publik terhadap pasar modal, yaitu Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal atau Genta Pasar Modal, dan Yuk Nabung Saham.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan kampanye Aku Investor Saham memiliki pesan kebanggaan, inklusivitas, dan kemajuan. “Kampanye yang bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor yang saat ini berjumlah 11 juta investor, sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia,” ujar Iman pada jumpa pers 46 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Gedung BEI, Jakarta pada Kamis (10/8/2023).

BEI berupaya untuk terus menjaga momentum pertumbuhan pasar modal Indonesia, BEI bersama OJK dan SRO serta didukung oleh para pemangku kepentingan telah meluncurkan serangkaian inisiatif strategis pada tahun 2023. Misalnya normalisasi jam perdagangan bursa pada 3 April 2023 dan peluncuran Indeks Papan Akselerasi pada 31 Mei 2023.

Kemudian, BEI pada 5 Juni 2023 mengimplementasikan normalisasi batas Auto Rejection Bawah (ARB) tahap 1. BEI juga melakukan pemberlakuan Peraturan Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus pada 9 Juni 2023 dan Peraturan Nomor II-X tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus pada 12 Juni 2023.

Untuk meningkatkan inklusi dan literasi pasar modal, BEI juga telah meluncurkan aplikasi sumber informasi pasar modal Indonesia yang realtime, akurat, serta dapat diandalkan, yaitu New IDX Mobile pada 13 Juli 2023. BEI pun telah meluncurkan pengkinian atas Sistem Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE), Lelang SUN (Ministry of Finance Dealer SystemMOFiDS), dan Pengawasan transaksi EBUS (Daily Watching-DW) pada 31 Juli 2023.

Dari sisi pencatatan efek sampai dengan 9 Agustus 2023, BEI telah berhasil menorehkan 62 pencatatan efek saham senilai Rp 49,15 triliun, 70 emisi obligasi, 2 exchange traded fund (ETF) baru, 1 efek beragun aset-surat partisipasi (EBA-SP), dan 82 waran terstruktur. “Performa pencatatan efek saham tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan bursa saham lain di ASEAN,” tutur Iman.

BEI mencatat sebanyak 886 perusahaan tercatat saham dan 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham. Minat investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia juga masih terus meningkat. Jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat pada KSEI sampai dengan 9 Agustus 2023 mengalami peningkatan 1,15 juta investor menjadi 11,47 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan data single investor identification (SID). “Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467 ribu investor saham menjadi 4,91 juta investor saham,” sebut Iman.

Selain itu, partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38% dari total transaksi investor saham pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi investor institusi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Jumlah investor saham syariah juga memiliki pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan jumlah investor saham syariah dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2018, telah meningkat 182% dari 44.536 investor menjadi 125.638 investor pada Juni 2023. Hal ini mencerminkan keyakinan pasar masih cukup terjaga meski dihadapkan situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian

Adapun, pasar modal Indonesia masih menunjukkan resiliensi yang tinggi dalam menghadapi turbulensi dan volatilitas perekonomian saat ini. Sampai dengan 9 Agustus 2023, level indeks harga saham gabungan (IHSG) naik sebesar 0,36% pada level 6.875,11 poin dibandingkan dengan akhir tahun 2022. Sementara itu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di periode ini senilai Rp 10,24 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa mencapai 18,5 miliar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,24 juta kali transaksi pada periode yang sama. Selain itu terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar, yakni pada 26 Juli 2023 yang lalu mencapai angka Rp10.078 triliun. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi yakni pada 31 Mei 2023 mencapai 89 miliar saham.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved