Marketing Trends

Kampoeng Legenda Dorong Geliat Industri Kuliner Nusantara

Kampoeng Legenda

Mal Ciputra Jakarta kembali bekerja sama dengan JIISCOMM menghadirkan Kampoeng Legenda. Event kuliner ini telah berlangsung sejak 9 hingga 20 Agustus 2023 di area Center Court dan area Lower Ground.

Ferry Irianto, General Manager Mal Ciputra Jakarta mengatakan, Kampoeng Legenda merupakan komitmen pihaknya untuk turut melestarikan kuliner khas Nusantara yang menjadi salah satu identitas budaya serta membangkitkan kembali geliat industri kuliner di Indonesia.

Hadirnya Kampoeng Legenda ini juga diharapkan dapat memenuhi kerinduan pengunjung setia akan kuliner Nusantara yang melegenda tanpa harus travelling ke seluruh daerah untuk mencicipinya, cukup ke Mal Ciputra Jakarta semua sudah terpenuhi disini.

“Tahun ini merupakan ke-8 kalinya Kampoeng Legenda diselenggarakan. Setiap tahunnya kami ditantang untuk menghadirkan kuliner legendaris baru dan belum pernah ada sebelumnya, sebagai komitmen bahwa ini berbeda dengan event kuliner lainnya,” ujar Ferry, Kamis (10/08/2023).

Komitmen tersebut dibuktikan dengan hadirnya Restoran Paling Legendaris ke-3 di dunia versi TasteAtlas yaitu Warung Mak Beng (Bali). Restoran yang sudah berdiri sejak 82 tahun lalu ini akan mengobati kerinduan para pecinta kuliner tanpa harus pergi ke Bali. Di sisi lain, diharapkan menjadi nilai lebih dan menjadi inspirasi untuk generasi penerus agar lebih mencintai budaya melalui kuliner Nusantara.

Febriyanto Rachmat, CEO Jakarta Innovative and Interactive Solution Communication (JIISCOMM) menambahkan, selain menjadi menjadi ajang bagi para pecinta kuliner mendapatkan berbagai pilihan kuliner legendaris Indonesia, Kampoeng Legenda memberikan peluang bagi para pelaku UMKM kuliner untuk mengembangkan bisnisnya secara luas. “Sehingga kuliner Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta dapat menggerakan roda perekonomian yang masih belum seratus persen pulih akibat pandemi,” jelasnya.

Selain Warung Mak Beng (Bali), pengunjung juga akan dimanjakan dengan kelezatan dari 60 kuliner legendaris lainnya, diantaranya: Ayam & Bebek Betutu Metempeh Bukit Pecatu, Babi Guling Bu Ning (Bali – non halal), Gudeg Mbak Projo (Yogjakarta), Tengkleng Gajah (Yogjakarta), Bakso Ati Raja (Makasar), Otak-otak Ase (Bangka), Ganep Tradisi Solo (1881), hingga Tengkleng Babi (Solo – non halal).

Lalu ada Toko OEN dari Semarang (tahun 1936), Bebek Sinjay Asli Bangkalan Madura (tahun 2000), Rumah Makan Tinoor Masakan Manado dari Jakarta (tahun 1950), Asem Asem Koh Liem dari Semarang (tahun 1978), Gudeg Yu Djum dari Jogjakarta (tahun 1951), Nasi Pindang Kudus Gajah Mada dari Semarang, Mie Jowo Semar, Es Puter Conglik, Ketan Susu Kemayoran, Dawet Telasih Bu Dermi, Serabi Jo3bel Solo. Nasi Jamblang Mang Dul, Sate Padang Ajo Ramon, Nasi Krengseng Khas Surabaya, Warung Ce (non halal), Nasi Ayam Bu Lani, Tahu Petis Yudhistira, Es Durian Iko Gantinyo, Kupat Tahu Gempol dari Bandung (tahun 1965) dan lainnya. Untuk kemudahan dalam transaksi di Kampoeng Legenda, pihak mal juga sudah menyediakan sistem cashless.

“Beragam kuliner khas Nusantara merupakan identitas nasional. Tidak hanya harus dipertahankan, tetapi juga dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif negara. Ajang ini juga dapat menginspirasi banyak orang yang mungkin baru ingin mulai membangun usaha kuliner Nusantara,” tutur Ferry.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved